Bagaimana jika tujuan mu ingin mandiri malah dihancurkan dengan kejadian tak terduga bangun disalah satu kamar hotel dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenali? Dihina karna diduga merayu dan menggodanya disaat mabuk. Kehilangan mahkota be...
Hai gais kalo mau cerita ini lanjut, jangan lupa komen dan vote!❤️
--
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Gelap tidak pernah mengutuk takdirnya. Meski selalu di hina, di benci bahkan dihindari. Entah karna tidak bisa atau memang ikhlas menerima jalannya. ~Rohmatikal Maskur~
~~~~
Mikayla Stephany Johnson, adalah anak ke 3 dari pembisnis didunia Mark Johnson dan Kirenia Johnson. Mika mempunyai kakak lelaki bernama, Allarick Steven Johnson dan Ellerick Steven Johnson. Jangan berpikir Al dan El adalah saudara kembar. Mommy nya hanya ingin namanya mirip. Bahkan semua orang mengira kedua Abangnya adalah kembar padahal tidak sama sekali.
Sedangkan Mika adalah princess kecil yang selalu disayang dan dimanja. Tapi ia tak sombong bahkan Mika sangat baik dan lembut. Bahkan sangat pemaaf, kedua kakaknya dan orang tua sangat menyangi princess satu satunya mereka. Kepribadian Mika sangat jauh dibandingkan ketiga sahabatnya yang lain. Mika adalah sosok pendiam dan juga pintar. Susah menebak apa yang dirasakan Mika.
Awalnya keluarganya menindak keras keinginan Mika untuk belajar mandiri dikota lain. Mika bahkan mengeluarkan jurus andalannya yaitu The Power Of Puppy Eyes! Akhirnya dengan pertimbangan berat. Keluarganya melepas Mika ke Jakarta dengan berat hati.
Ia adalah sarjana lulusan terbaik dan sudah bergelar Spesialis Pediatric(Dokter Anak)
Tapi musibah yang tak pernah ia duga malah menghancurkan masa depan yang telah ia rancang. Lelaki itu. Lelaki yang merenggut paksa mahkotanya secara kasar, dan mencaci maki ia layaknya seorang jalang. Betapa mirisnya hidupnya sekarang.
Ia menatap dirinya pada pantulan kaca, lebam lebam yang ada pada tubuhnya menghilang akibat make up. Ia teringat setelah ia sudah membersihkan diri dan hendak meninggalkan hotel tersebut, Rafa mencekal lengannya kuat sampai tercetak lingkaran biru di lengannya. Setelah sampai di Mansion, Rafa langsung menarik paksa lalu menampar Mika dengan kuat. Lalu melepaskan gesper memukulinya tanpa ampun. Bahkan Mika tak meringis kesakitan. Pandangannya begitu kosong.
"Dasar jalang!kau berniat kabur setelah menggodaku untuk menidurimu, takut heh?" Bentaknya kasar. Bahkan Mika tak bergeming.
"Apa kau bisu? Rupanya jalang kecil ini tunawicara" seringainya.
"Lhepaskan aku Tu-an" ucapnya terbata. Suara nya serak.
"Tidak akan jalang." Jawabnya sinis.
--
Disinilah Mika sekarang berjalan kearah altar. Diiringi oleh Daddy Brian. Daddy Brian menguatkannya. Mika hanya tersenyum tipis. Lalu menatap kedepan dengan pandangan kosong.
Mereka mengucapkan janji suci didepan pendeta. Memakai cincin. Lalu berciuman. Mika tak membalas. Karna lelaki inilah yang mencuri ciuman pertamanya. Bukan sosok Lelaki idaman yang ia cintai yang akan mencintainya. Walaupun target menikah atau memiliki kekasih belum ada dalam hidupnya untuk saat ini. Tapi Mika percaya. Takdir adalah sesuatu yang harus dijalani dengan lapang dada. Tetap tersenyum. Tapi Mika berat untuk bisa tersenyum. Ia bahkan tak mempunyai tujuan untuk bisa tersenyum atas apa yang terjadi dengannya beberapa minggu ini. Terasa berat untuk ia pikul sendirian.
Mereka menyalami tamu. Wajah Mika hanya datar berbeda dengan Rafa yang tersenyum lebar. Seperti senang memainkan drama ini.
"Tersenyumlah Sayang" Bisik Rafa tajam sambil mencekaram pinggang Mika kuat. Mika memaksakan sudut bibirnya tersenyum. Mika hanya pasrah. Tak berbuat apa apa. Semoga saja ia kuat menjalani siksaan ini. Semoga saja