"Hai, dev" sapa seseorang tak jauh dari meja kerjanya. Ia mengangguk sopan.
"Rafa ada didalam?" Tanyanya
"Tuan sedang meeting Miss. Raverno" jelasnya. Stella menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Kalau begitu boleh aku menunggu didalam?" Devin mengangguk.
"Anda ingin teh atau kopi, Miss?"
"Teh saja, terimakasih Dev" ujarnya lalu masuk kedalam ruangan Rafa. Ia duduk di sofa sambil menyilangkan kaki kirinya.
Saat ada yang membuka pintu Rafa tersentak dengan kehadiran Stella didepannya.
[POV RAFA]
Hm ternyata ada jalang kecil kemari, apa perlu kita bermain main sebentar? kekehnya sinis dalam hati.
"Rafa" bahkan suara lembutnya memuakkan dan menjijikkan. Dasar jalang tak tau diri.
"Apa yang kau lakukan disini?" Jalang kecil kebanyakan basa basi membuatnya semakin menjijikkan.
Stella menghampiri Rafa, lalu duduk dipangkuannya.
"I miss you" cih, menjijikkan dasar jalang tak tau malu. Rafa tersenyum manis. Ayo kita bermain main jalang.
"Maafkan aku Rafa, kemarin itu memang kesalahan ku. Aku merasa terabaikan karna kamu selalu sibuk bekerja tak ada waktu untukku" Jalang ini kebanyakan berbicara omong kosong, aku kerja karna posisi ku dibutuhkan bukan untuk bermain, setelah memporotkan ku, kau berkata aku mengabaikan mu? Jalang sialan! Bahkan istriku tak pernah meminta apa apa!
Wait!what? Istrinya? Ia memuji istrinya, setelah dipikir Mika tak pernah sekalipun memakai uangnya padahal ia telah memberikan kartu unlimited nya. Rafa heran. Lalu menatap sendu Stella. Hanya pura pura untuk menjatuhkan jalang kecil tak tau diri.
"Iya baby aku percaya, jangan diulangi lagi" sial! Jalang ini memelukku.
[POV RAFA END]
Stella langsung mencium Rafa, mau tak mau Rafa membalasnya ia membayangkan ciumannya bersama mika. Rafa semakin menuntut. Tapi ia menghentikannya. Ia teringat Stella bukan Mika.
"Maaf baby, aku sedang bekerja" jawabnya berkilah lalu tersenyum manis. Stella mengangguk mengerti lalu berdiri menuju sofa. Dibalik itu Stella menyeringai. Rafa menyeringai menyeramkan, auranya sangat mendominasi. Tapi Stella tak menyadarinya.
"Kalau begitu aku pulang dulu, babe!" Ujarnya riang. Cih, menjijikkan! Batinnya
--
Saat pulang ia terpana melihat istrinya sedang tersenyum lebar. Bermain bersama anjing Adiknya yang bernama Meyo. Yeah, adik perempuan menyebalkanya siapalagi bukan Lily Miller Collins. Sudah setahun adiknya belum pulang. Lily, Anak kedua yang paling menyebalkan tapi sangat disayang Rafa.
"Ehem" Rafa berdehem. Mika pun menoleh lalu mengambil tas kerja dan juga jas Rafa yang sudah tersampir di lengannya.
"Mika udah siapin makan malam, kamu tinggal makan aja" suruhnya. Lalu Mika beranjak pergi. Tapi Rafa mencekal tangannya.
"Tunggu" Mika menoleh.
"Mika mau nyiapin air hangat dulu untuk mandi kamu" Mika menjawab tanpa menoleh lalu menepis lembut tangan Rafa. Rafa pun hanya menghela nafas.
Mika sangat baik walaupun sudah tersakiti, membuat kepala Rafa ingin pecah. Ada apa dengannya.
Apalagi Mika menghindarinya karna pertemuan mendadak' nya dengan 'pacar' yang dicintai suaminya. Ia tak berharap dicintai, ia hanya ingin dihargai. Apalagi anak yang ada dirahimnya.
' Tok Tok '
Mika pun turun lalu membuka pintu utama. Lalu ia terkejut tapi ia langsung mendatarkan wajahnya. Sepertinya wanita ini ada dimana mana. Apa ia tidak malu menganggu suami orang?
Stella langsung masuk, ia menghampiri Rafa yang sedang makan. Lalu mengalungkan tangan dileher Rafa dari belakang, Rafa yang awalnya sedang makan langsung tersedak. Ia menolehkan kepalanya sedikit. Ia terkejut.
"Kamu kenapa ke sini?" Ujarnya gugup. Stella tersenyum manis. Menjijikkan, Batin Rafa dan Mika bersamaan.
"Stel? Mau makan? Biar kusiapkan?" Suara Mika menginterupsi. Rafa menoleh.
'Dari mana dia kenal stella? Oh apa kah ini rencana busuk kalian berdua?' Smirknya dalam diam.
"Boleh kalo gitu!" Ujar Stella riang.
Mika pun mengambilkan piring dan nasi untuk Stella. Lalu memberikan kepada Stella. Lalu mengambilkan gelas untuk Stella dan juga Rafa.
"Tidak ikut makan?" Tanya Rafa dingin.
"Tidak, Mual" ujarnya lebih dingin. Bahkan Stella sampai bergidik ngeri. Ia pikir mereka pasangan yang penuh cinta.
'Cih, pantes Rafa di rayu sedikit langsung luluh. Ternyata rumah tangganya tidak harmonis' Batin nya berteriak senang. Ia terkekeh sinis dalam hati. Mempersiapkan rencana rencana selanjutnya untuk menghancurkan dua insan yang seperti musuh.
Sehabis sesudah makan, Stella terus menggelayut manja di lengan Rafa. Rafa pun tak menolak. Ia melihat ekpresi Mika yang sedang membersihkan meja makan. Raut wajahnya lelah, pucat, dan kesedihan. Mika pun berlalu pergi.
Mika berjalan ke arah kolam renang, tak mau melihat kedua insan yang sangat saling mencintai.
'Mika harus apa yaTuhan? apa Mika harus nyerah membiarkan Rafa bahagia. Kamu mau nak?'
Mika menatap sendu kearah langit. Kenapa cobaannya begitu berat? Lagi, lagi, Mika hanya tersenyum miris.
--
Jangan lupa komen dan vote! Bantu cerita ini biar bisa next ya!🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant Because Accident [COMPLETED]
RomanceBagaimana jika tujuan mu ingin mandiri malah dihancurkan dengan kejadian tak terduga bangun disalah satu kamar hotel dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenali? Dihina karna diduga merayu dan menggodanya disaat mabuk. Kehilangan mahkota be...