Part 11

123K 4.8K 40
                                    

Hai hero comeback neh

Apa kabar semua:v
Lupa mau update:v

--

"E-eh ada apa ini?" Tiba-tiba ada suara menginterupsi. Semua orang yang berada dalam ruangan terdiam. Rafa berkeringat dingin karna bertemu dengan kedua kakak iparnya. Apalagi muka kedua kakaknya seperti mau memakannya hidup hidup. Pasti ga akan gampang buat ngambil hati kedua kakak Mika. Pasti gue bakal beneran babak belur bahkan bisa aja nyawa gue melayang batinnya pasrah. Mika yang menangkap raut gugup Rafa langsung mengamit tangan Rafa lalu mencoba menyalurkan ketenangan kepada suaminya itu. Rafa menatap Mika yang tersenyum lembut kearahnya. Ia pun menghela napas pelan lalu ikut tersenyum.

Mika pun langsung berdiri dan menghampiri kedua kakaknya tersebut.

"Eh Abang Al dan Abang El! Mika ga rindu kok cuman kangen aja, kali ini bedakan?" Ucapnya polos. Al & El hanya geleng geleng tapi wajahnya berbinar melihat princess kecil mereka pulang.

"Miss you so bad, princess!" Ucap El lirih langsung memeluk erat adik kesayangannya. Mika terkekeh kecil. El pun melepas pelukannya, Mika pun beralih ke Al yang masih mematung pada tempatnya tadi. Mika pun langsung berlari. Rafa terkejut.

"Sweetheart, jangan lari-lari!" Ucapnya kesal. Mika menghiraukan lalu ia nemplok seperti koala pada Al. Al pun langsung menahan pinggang Mika agar tak merosot jatuh. Lalu membawa berputar pelan.

"Abang rindu banget sama adik kecil abang yang manja ini, kamu jarang ngabarin abang, udah ga sayang lagi ya?" Ucapnya sedih. Mika gelagapan. Lalu ia tersenyum canggung sambil mengelus pipi Al. Rafa panas melihat interaksi keduanya. Bahkan itu Abang ipar gue bukannya saingan. Kenapa rasanya panas banget Batinnya menahan geraman.

Kedua orang tua Mika yang melihat itu pun hanya bisa tersenyum geli melihat Rafa yang kesal.

"Mika forget Bang!" Ucapnya polos sambil mengerjapkan mata.

"Boong! Kamu udah lupa sama Abang" ucap Al pura-pura merajuk. Mika hanya terkekeh geli lalu turun dari gendongan sambil memeluk manja lengan Al dan El berdampingan. Sedangkan Rafa.. sudahlah! Mukanya ingin minta dihajar karna menunjukkan ekpresi seperti orang idiot. Mika malah tersenyum saja melihat ekpresi sang suami yang menurutnya sangat menggemaskan.

"Ini siapa Mom, Dad?" Tanya Al dan di tatapi bingung oleh El.

"Suami Mika, dan yang ini kedua orang tuanya sekaligus sahabat Mom dan Dad sewaktu high school" Al dan El membulatkan mata. Ia tersentak.

"Mommy dan Daddy tidak menjodohkan mereka berduakan? Al dan El gak suka kalau Mom dan Dad seperti itu!" Ucapnya tegas. Rafa tertegun. Mom Kirenia dan Dad Mark kelabakan.

"E-eh enggak kok, Mika mending kamu jelasin deh ke Abang-abang kamu yang kaya macan ini" sergah Mommy nya cepat. Mika mengangguk takut.

"Mika menikah karna accident bang"jawabnya sambil menunduk. Mengelus perutnya pelan. Lalu ditatapi pelototan oleh kedua sang kakak.

"Sialan! Lo ngerusak adik kesayangan gue. Sini lo brengsek!" Al langsung menarik kerah baju Rafa lalu memukul Rafa sampai babak belur. Mommy Irene tersenyum puas, Daddy Brian hanya menggeleng liat tingkah sang istri tapi ia berpikir. Emang pantas jika anaknya mendapatkan pelajaran! Enak aja menantu cantiknya di siksa!

Rafa pun pasrah, ia memang pantas mendapatkan ini. Apalagi yang ia lalukan masih kurang sebanding hanya babak belur ini. Pasti hati Mika sangat sedih ia lalukan seperti dulu. El tak ikut andil ia sedikit lebih dewasa menyikapi masalah. Melihat Mika yang menangis ia lebih mementingkan untuk menenangkan sang adik apalagi saat ia melihat Mika mengelusi perut ia yakin Mika sedang hamil. El lebih mengabaikan anjing dan kucing yang sedang berkelahi lebih tepatnya Al memukuli Rafa yang sudah pasrah dibawah.

"Princess?" Panggilnya lembut. Mika menoleh masih dengan isakan. El menghapus air mata Mika dengan kedua tangannya lalu tersenyum lembut. Seakan memberikan kekuatan untuk sang adik.

"Berapa usianya keponakan Abang didalam sini?" Tanyanya. Seakan lupa kejadian Mika langsung antusias saat menyangkut baby nya. El pun tersenyum geli melihat keantusian adik kesayangannya.

"Jalan 2 minggu abang, Mika rasanya bahagia terus merasa lengkap"jawabnya terharu. El juga ikut mengelus. Seperti tak percaya ia akan menjadi uncle.

"Keponakan uncle harus sehat didalam sini ya, nak?" Ucapnya lembut. Mika terharu, kedua orang tua mereka juga ikut bahagia. Sementara Al dan Rafa masih sibuk dengan dunia mereka.

Akhirnya Al menghentikan lalu beranjak meninggalkan Rafa yang terkapar babak belur. Sambil menatap sinis. Mika membantu memapah sambal meringis melihat luka dan darah disekujur tubuh Rafa sambil menahan mual. susah memang menjadi ibu hamil yang tingkat kesensitifan menjadi lebih berkali-kali lipat. lalu Mika kembali duduk disisi El. sementara kedua orang tua mereka menjelaskan kesalahpahaman hingga mengapa mereka dimansion ini.

"ada satu syarat kalau kamu mau menikah dengan adik saya" ucap Al tegas. Rafa menatap Al dengan pandangan penasaran.

"apa itu Bang?"tanyanya sungguh-sungguh

"biarkan Mika disini selama 2 bulan dan kamu kembalilah ketempat asalmu!" jawab Al. Rafa melotot.

"saya tidak bisa, karna istri saya sedang hamil dan saya juga tidak bisa tanpa istri saya" jelasnya dengan tegas. menatap Al dengan tatapan menantang. Mika speechless.

"jika tak mau, jangan pernah menginjakkan kakimu, apalagi bertemu adik dan keponakanku" sentak nya takmau kalah. Mika hanya menghela nafas pelan.

"bener, Mika harus disini. nanti menantu Dad dan Mom kamu jahatin lagi!" Daddy Brian menginterupsi ikut mengompori, sedangkan Mommy irene mengangguk antusias.

"eh daddy apa-apaan sih, malahah nge-iyain" ucapnya tidak terima.

"biarin aja, biar tau rasa kamu tuh!" Mommy Irene ikut mengompori. Rafa kesal.

"sepertinya ide Bang Al ide bagus." Mika menginterupsi. Mata Rafa melotot seakan matanya akan keluar saking terkejutnya.

'what the hell' batin Rafa pasrah

______

hello! gimana part ini?

ga bisa basa basi

yauda deh ya

yaudah sampai sini aja

beneran ini

yaampun;v

love

you

hehe

Pregnant Because Accident [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang