Bagaimana jika tujuan mu ingin mandiri malah dihancurkan dengan kejadian tak terduga bangun disalah satu kamar hotel dengan seorang pria yang sama sekali tak kamu kenali? Dihina karna diduga merayu dan menggodanya disaat mabuk. Kehilangan mahkota be...
Setelah seminggu bersenang-senang di Padang mereka kembali ke habitat. Kenapa? Karna banyaknya pekerjaan yang harus diurus. Beda dengan Rafa yang pengangguran secara tiba-tiba. Apalagi kalau bukan hukuman absurd sang Abang Ipar. Yasudah deh daripada tidak ketemu istri cantiknya. Mending tahan 2 bulan walaupun 2 bulan inipun dia juga sering bahkan seapertmen dengan Mika.
Setelah sampai dirumah orang tua Mika. Rafa, Al dan El mendapat gilir jeweran dari sang Mama Kirenia.
YaAmpun sakit banget itu mau putus kuping gue.
"Aw!" Ucap mereka bergiliran langsung mengusap telinga mereka. Mika yang bingung hanya menatap heran.
"Mom kenapa Suami Mika sama abang di jewer?"
"Kalian itu pergi gak ngasih tau Mom! Emang kalian ini anak dan menantu siapa sih?!" Ucapnya kesal.
"Anak Mom lah!" Jawab Mika, Al dan El bersamaan. Rafa bingung.
"Rafa kan menantu Mom!" Rafa ikut menimpali.
"Kenapa kalian gak bilang Mom kalau mau pergi! Mom kan khawatir! Dasar anak nakal!" Mom Kirenia sangat Khawatir. Pasalnya Mika ini sedang hamil, bahkan ia belum mengabari kalau satu apertemen dengan Rafa. Kedua anak lelakinya tak memberitahunya sama sekali. Dasar anak dan menantu Durhaka!
Sedangkan Daddy Mark hanya bisa terkekeh geli melihat ekspresi anak dan menantunya. Seperti di palak bencong keliling. Ya ampun! Istrinya itu yang ia kata-katain. Wkwk.
"Oh iya Rafa lupa Mom! Soalnya rindu banget sama istri hehe" ucapnya nyengir. Mom Kiren hanya melotot.
"Yaudah deh, Mom marah juga ga guna. Yuk makan Mom udah masak untuk kalian" ajak Mom. Al dan El menyerngit, lah? Katanya ga tau kan? Jadi tau dari mana kalau mereka pulang hari ini?
"Mom nyiapin ini untuk kami? tapi tau dari mana kalau kami akan pulang hari ini?" Tanya El bingung.
"Dari sekretaris kakak kamu lah, siapa sih namanya? Melon?"
Dikate sekretais gue buah-buahan kali yak? Itu emaknya sekretaris gue ngakak banget ngasih nama Melone. Laki laki lagi!
"Melone Mom!" Jelas Al.
"Yang peting dipanggil kan Melon!" Jawabnya tak mau kalah. Udah ah Al ga mau ribut dengan Mom tercintanya. Bisa-bisanya nanti ia kena kutuk jadi mermaid.
"Baby?" Panggil Rafa lembut. Mika menoleh lalu tersenyum lembut.
"Iya?" Tanya Mika.
"Kamu mau nambah sayang? Kaya nya anaknya Dad pengen Maminya sehat ya sayang, sehat-sehat ya nak?" Katanya sambil mengelus nya. Mika tersenyum geli.
"Iya Daddy!" Jawab Mika dengan intonasi anak kecil. Yang lain tertawa. Jarang-jarang Mika yang cuek bebek mau bercanda ria seperti kakaknya. Bukannya ia keluarga broken home. Sifat Mika hampir 11-12 sama dengan Dad Mark yang sangat pendiam dan dingin. Tapi Mika tidak sedingin ayahnya.
"Btw karna Abang baik, dan berhubung ini masih satu bulan. Kamu bawa aja deh Mika. Kasihan juga kamu kerja terus Mika nya juga Hamil, harus diperhatikan apalagi sama kamu" Suara Al menginterupsi disela-sela makan mereka. Sontak membuat Rafa dan Mika berbinar-binar.
"Abang Al, boleh peluk gak?" Tanya Rafa sangking terharunya. Al mendelik dan langsung melotot tajam. Gini-gini ia sangat waras!
"Kamu ini homo?! Udah mau punya anak satu itu! Mau saya ruqyah kamu?mau?!" Ucapnya sinis.
Kampret!
Niatnya kan kaya drama gitu kan ya, Abang ipar bisa rukun dengan adik Iparnya. Tetap aja ternistakan.
Mika hanya tertawa cekikikan. Apalagi ekspresi pucat Rafa yang akan dikatakan Dead sebentar lagi.
"Tega bener! Kan sebagai tanda kasih sayang terus ucapan terimakasih juga gitu bwang!" Balasnya mendramatisir. Rasanya ingin sekali Al melempar adik iparnya dengan lemari. Tapi nyatanya ekspetasi dan realitanya tak sesuai karna lemari itu berat. Bisa-bisanya nanti ia yang akan tertimpa lemari itu, lah kok ke lemari sih?
"Kamu bahagiain aja Mika, awas aja kamu sakitin. Saya babat abis pisang kamu biar gabisa ena-ena lagi!" Ucapnya sinis dan melotot tajam. Mom Kiren, Dad Mark, Bang El dan terkhususnya Mika sudah ngakak melihat wajah pucat pasinya Rafa yang sangat sudah tak terbentuk lagi.
"Jangan dong bang! Nanti gabisa proses yang kedua loh!" Jawabnya enteng. Muka Mika memerah. Sedangkan yang masih tertawa makin tertawa kencang melihat ekspresi Al dan Mika yang berbeda tapi lucu. Sedangkan Rafa ia lanjut makan santai.
"Enak aja! Satu aja belom keluar sok-sok banget bilang proses kedua!" Ucap Mika sinis. Tapi setelah Al pikir sih. Punya keponakan kan. Akan semakin seru. Jadi kali ini ia akan berpihak saja ke Rafa.
"Bener Raf!"Jawab Al cepat. Seketika wajah Mika langsung cerah. Berbeda dengan Rafa yang sangat mendung.
"Tuh denger Hubby! Abang aja bilang benerkan!" Jawabnya bangga.
"Eits, Tunggu dong! Abang belum lanjut ngomong. Abang bilang bener ucapan Rafa kalau Abang mau punya keponakan banyak. Jadi rencanain dari sekarang yah!" Balasnya semangat.
"Iyaa semangat Rafa! kami gak sabar punya banyak anak kecil dirumah ini! Yakan Al, El dan Dad?" Tanya Mom yang tak kalah semangat.
"IYA BENER!" Jawab mereka bertiga kompak.
Kampret!
Dikate enak melahirkan brojolin. Emang sih prosesnya enak! Tapikan! Ck yaudalah!
"Siap pasti akan Rafa laksanakan!" Jawabnya girang dengan hormat. Keluarganya tertawa bahagia. Sedangkan Mika langsung cemberut.
"I love you Mami anak-anakku, istri cantikku" bisik Rafa lalu menggenggam tangan Mika. Mika lansung tersenyum.
"I love you too Papi dari anak-anakku juga, suami tampanku" balasnya. Mika membalas erat genggaman tangan suaminya. Lalu mengecup sekilas pipi sang suami.
Ia rela deh digempur tiap malam asalkan bahagianya begini sampai akhir hayat!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.