Thirty one😢

8.7K 1.3K 300
                                    

Warning!!!!
Di wajib kan vote sebelum membaca!!!!!!!








Vote dulu oyyyyy!!!!!







...














Lisa : yang lo bilang maling di apartement chaeyoung itu bukan maling.


























Lisa : dia kakak chaeyoung.






Gue mengecek hp gue ketika bergetar, melihat nya dari notifikasi layar. Tanpa membuka nya.

Iya gue tau.

Dia kakak chaeyoung.

Yang saat ini berada di depan gue.


Kakak chaeyoung, park miyeon.


Gue melirik ke arah nya, yang selama makan malam hanya tersenyum tipis untuk menanggapi apa pun. Dia orang nya ramah, walaupun di awal pertemuan kita sama sama kaget bakal ketemu lagi.

Beda dengan gadis yang di samping nya, park chaeyoung. Hari ini tampak begitu dingin, dia hanya memasang wajah datar nya. Sepanjang makan malam dia hanya tersenyum seadanya, menjawab singkat.

Dan hanya sekali menatap gue, dan itu hanya sekilas.

Walaupun begitu, mata gue gak bisa jauh jauh untuk memperhatikan nya. Gue menatap sendu ke chaeyoung, sedangkan chaeyoung hanya menatap gue sekilas lalu kembali mengalihkan tatapan nya.

Gue tersenyum tipis saat dia kembali menatap gue, walau sekilas.

Setidak nya gue tau, kalo dia masih peduli sama gue.

Gue mendengus pelan, acara makan malam ini begitu canggung. Karna gue tau, dari kedua belah pihak udah tau kalo gue pacaran sama chaeyoung.

Awal nya mereka kaget, karna belum ketemu langsung. Dan hanya gak asing dengan nama nya masing masing, ibu gue bahkan menatap gue bersalah.

Dan saat di tanya, tentang hubungan kita berdua. Dengan santai nya chaeyoung menjawab.

"Kita udah gak punya hubungan apa apa" jawab nya datar, itu yang membuat gue tersenyum miris.

Saat acara makan selesai, gue bisa lihat chaeyoung pergi ke luar rumah.

Ini kesempatan gue.


"Permisi, jaehyun izin keluar. Mau ambil barang ketinggalan di mobil" bohong gue, tapi di persilahkan oleh yang lain nya.

Gue tersenyum tipis, terlebih lagi ke kakak chaeyoung. Park miyeon, lalu bangkit dan pergi meninggalkan mereka di meja makan.

Gue keluar, melihat kanan kiri. Mencari keberadaan chaeyoung, namun nihil. Gue menghampiri satpam, di depan rumah.

Dan dia bilang kalo chaeyoung ada di taman samping rumah, mendengar itu langsung aja gue menghampiri nya.

Gue menghela nafas, saat melihat punggung chaeyoung dari belakang. Jujur, rasa nya gue pengen peluk erat. Hati gue menghangat pas ngeliat dia, walaupun respon dia saat ini dingin.

Gue jalan perlahan ke arah chaeyoung, menatap sendu ke arah nya.

"Chaeng.." lirih gue, dan dapat di dengar oleh chaeyoung.

Tapi sama sekali gak di respon oleh chaeyoung, ini bukan chaeyoung yang biasa nya.

Dia sangat dingin.

[2] Courtship Contract ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang