Duk
Duk
DukKini seorang gadis sedang memantul-mantulkan bola basket di tengah lapangan, matanya fokus ke arah ring basket dihadapannya.
"Hari ini kelas Mentari lagi olahraga yak?" tanya Ubay sambil menunjuk Mentari.
"Berhenti dulu guys, gue mau liat Mentari masukin bola itu ke dalam ring." ucap Ibram
Kedelapan lelaki tampan yang baru saja keluar dari lab kimia pun langsung berhenti dan memperhatikan Mentari yang berada di tengah lapangan sendirian. Dari cara Mentari memegang bola sepertinya gadis itu bisa bermain bola basket.
"Gue yakin Mentari bisa main bola basket," ucap Yasir
"Kalau dilihat sih sepertinya dia bisa main bola basket," tambah Panji
Ubay menyandarkan badannya di tiang putih."Dia kan setengah laki, pasti bisa dong main basket!"
Kini mata kedelapan lelaki itu fokus menatap Mentari. Terlihat gadis itu memantul-mantulkan bola basket lalu memandang ring basket, lalu...
Hap
Trang!Gagal-_-
Mungkin ekspresi itulah yang tercetak di wajah para lelaki tampan itu.
Mentari gagal memasukkan bola basket sehingga para lelaki tampan geng Jupiter merasa kecewa.
"Gue sudah tunggu-tunggu dari tadi, eh teryata gak masuk." ucap Egi kecewa
Tiba-tiba seorang lelaki menghampiri Mentari, lelaki bermata biru itu mengambil bola basket di tangan Mentari dengan satu tangan saja.
"Permainan lo payah!" ucap Zaverino dengan santainya lalu lelaki itu memasukkan bola basket ke dalam ring basket.
Mentari mengerucutkan bibirnya. "Gue bisa main kok! Tadi itu gue baru pemanasan,"
Gadis itu langsung mengambil bola basket yang berada di dekat ring, namun bola itu direbut kembali oleh Zaverino. Mentari menggeram kesal, gadis itu tidak main-main lagi.
"Lo pikir gue gak bisa rebut bola itu dari lo hah?!" teriak Mentari dengan kesal
Zaverino mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum remeh. "Cewe lemah,"
"Apa lo bilang? Cewe lemah! Lo bilang gue cewe lemah?!!!!"
Lelaki bermata biru itu sangat puas melihat Mentari terpancing emosinya. Sedangkan ketujuh sahabatnya yang berada di pinggir lapangan hanya bisa menggelengkan kepala sambil menepuk jidat. Sejak kapan Zaverino bertingkah seperti anak kecil?
"Lo cewek lemah!" ucap Zaverino sambil mengacungkan jempol terbalik ke arah Mentari
"ZAVERINO!!!!!" teriak gadis itu sambil berlari mengejar lelaki bermata biru itu
Kini kedua anak SMA itu menjadi sorotan para siswa SMA Garuda, apalagi mereka akan bertanding bola basket.
"Kalau lo kalah jangan nangis ya!" ejek Mentari sambil tertawa
Zaverino mendecih.
"Okey, kalian berdua silahkan maju di tengah lapangan! Peraturannya, tidak boleh memukul lawan, tidak boleh bermain curang, dan tidak boleh jatuh cinta!" ucap Ubay selaku wasit dadakan
"Hah?!" kedua remaja itu langsung menatap Ubay dengan bingung
Ubay langsung cengengesan. "Peraturan ketiga dihapuskan heheheh!"
Pritttttt!!
Setelah peluit berbunyi, kedua remaja itu langsung saling merebut bola. Baru saja beberapa menit kedua remaja itu bertanding, tiba-tiba...
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVERINO (END)
Teen FictionSequel cerita Zirco! Baca dulu ya, supaya ngerti alur cerita Zaverino! Zaverino Ravero Kharisma, siapa yang tidak mengenal lelaki ini? lelaki tampan dari keluarga besar Kharisma, yang memiliki mata biru dari sang Ayah dan rambut tebal berwarna cokla...