Salah paham

4.1K 278 19
                                    

Lelaki bermata sipit baru saja memarkirkan motornya di lapangan dekat markas geng Poseidon, lelaki itu menatap bingung apa yang ada dihadapannya saat ini. Mengapa geng Jupiter kesini?

"Selamat datang sepupu, Egi!" ucap Noah dengan lantangnya.

Sontak saja seluruh anggota geng Jupiter menatap ke arah belakang mereka, terlihat disana Egi berdiri dengan canggung. Ada yang terlihat berbeda dengan Egi yaitu jaketnya, kini lelaki itu tidak memakai jaket geng Jupiter lagi namun lelaki bermata sipit itu memakai jaket geng Poseidon.

"Gi, lo sekarang anggota geng Poseidon?" tanya Ibram.

"Iya," jawab lelaki bermata sipit itu.

Zaverino langsung menatap tajam Egi lalu menghampiri lelaki bermata sipit itu.

Srett

Lelaki bermata biru itu menarik kerah baju pramuka Egi. "Berarti lo juga yang culik Mentari!"

Egi langsung balik menatap Zaverino. "Maksud lo apaan?! Siapa yang culik Mentari hah!"

"Gak usah sok polos lo! Geng baru lo ini baru aja culik Mentari," ucap Ubay menatap tak percaya sahabatnya itu.

"Gi, lo tau kan keadaan Mentari itu gimana? Gue juga pernah bilang ke lo kalau Mentari sudah gue anggap adek gue sendiri. Lo tau Gi, gue gak akan biarin adek gue disakitin sama orang lain?!" ucap Ibram dengan emosinya.

"Gi, lo pernah bilang sama gue kalau lo sudah anggap Mentari kayak sodara lo sendiri. Ini yang lo sebut sodara sendiri hah?!" kini yang angkat bicara adalah Zion.

"Gue gak nyangka lo bisa kayak gini Gi," tambah Yasir.

"Gi, lo memang sahabat gue dari kecil tapi gue gak bisa bela lo kalau lo ikut ajaran sesatnya Noah!" ucap Panji.

Sedangkan Rafkan hanya menatap datar ke arah sahabat-sahabatnya yang sedang bertengkar.

Kalian bisa liat kan, betapa ketujuh lelaki itu sayang kepada Mentari. Siapa yang berani mengganggu Mentari maka geng Jupiter yang maju!

"Bang, lo lagi rencanain apa?! Kenapa lo culik Mentari?!!!" Egi menatap abang sepupunya itu.

Noah menatap Egi dengan senyum. "Bukannya lo yang buat ide untuk culik Mentari? Kok tiba-tiba kayak pura-pura gak tau?"

Egi menatap tak percaya abangnya. "Apa sih lo bang! Gue gak pernah bikin ide kayak gitu!"

"Kalau penjahat ngaku, penjara penuh!" sindir Zion.

Egi mengepalkan tangannya. "Terserah kalian mau bilangin gue apa! Tapi ingat, gue gak pernah punya niatan untuk nyakitin Mentari!"

"Bang! Dimana Mentari?!!" tanya Egi sambil menatap tajam kearah Nara.

Noah hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum remeh.

Egi tambah menguatkan kepalan tangannya. Lalu lelaki itu menuju ke arah markas geng Poseidon namun lelaki itu ditahan oleh empat lelaki anggota geng Poseidon.

"Egi Egi, teryata lo juga bucinin Mentari ya?" ucap Noah.

"Lepasin guee!!"

"Woyy lepasin teman gue!!" teriak Panji.

Plok plok

Noah bertepuk tangan dengan keras. "Lo masih nganggap dia teman? Padahal dia sudah culik Mentari Pan,"

Panji langsung terdiam, sedangkan Egi menatap sahabatnya dengan iba.

Zaverino langsung melangkahkan kakinya. "Gue mau sujud di depan lo, tapi lo harus lepasin Mentari dan Egi."

ZAVERINO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang