"Mommy!" teriak seorang gadis kecil sambil berlari ke arah seorang wanita paruh baya yang sedang menyiram bunga.
Wanita paruh baya itu membalikkan badannya lalu tersenyum ke putrinya. "Kenapa princess?"
Mira, Mommy dari Mentari.
Gadis kecil itu langsung menggembungkan pipinya kesal. "Nama atu tan Mentali butan plinces Mom!"
Wanita paruh baya itu mengelus rambut Mentari. "Princess itu artinya putri, Mentari kan putrinya Mommy!"
Setelah mendengar itu Mentari memeluk Mira. "Mentali tayang tama Mommy,"
"Mommy juga, emm.. sebentar! Mommy kok kayak mencium bau-bau asem disini, sumbernya dari mana ya?"
Mira pura-pura mencium ke tubuhnya padahal dia tau bahwa putrinya yang bau asem.
"Ihh Mommy tangan pula-pula tayak gitu! Mentali nih yang bau acem,"
Wanita paruh baya itu pura-pura terkejut sambil memandang putrinya. "Kok Mommy gak nyadar kalau Mentali bau acem!"
Mentari langsung menarik Mira untuk mandi bersama, namun baru saja mereka berada di ruang tengah tiba-tiba terdengar suara tembakan peluru.
Dor dor
Setelah mendengar suara tembakan itu Mira langsung menyuruh putrinya untuk pergi dari sini. Lalu wanita paruh baya itu melihat dua orang lelaki bertopeng yang berada di pintu rumahnya.
"Tembak anak kecil itu!" titah salah lelaki itu
Lelaki itu langsung membidik Mentari.
Dor!
Peluruh tembakan tersebut mengenai tepat di dahi Mira, lalu wanita paruh baya itu jatuh di depan Mentari.
"Mommy!!" teriak Mentari
Tiba-tiba seseorang muncul dari pintu lalu menatap istrinya yang terjatuh lalu menatap dua lelaki bertopeng itu dan mengeluarkan pistol dari kopernya.
Dor dor
Ayah Mentari berhasil membunuh kedua lelaki paruh baya itu.
"Mira," lelaki itu memeluk istrinya sambil mengusap wajahnya
"Ayah, Mommy tenapa?" tanya Mentari sambil menangis
Lelaki paruh baya itu menatap tajam Mentari. "Ini semua terjadi karena kamu! Mira meninggal gara-gara kamu!"
Mentari terkejut mendengar suara teriakan Ayahnya, dia memang tidak pernah dekat atau berbicara dengan Mentari karena Ayahnya selalu saja menghindari dia.
Semenjak kematian ibunya, Mentari selalu saja mendapat pukulan dari Ayahnya jika melakukan kesalahan. Oleh sebab itu Mentari trauma dengan namanya kekerasan.
Dan satu hal yang membuat Mentari kabur dari rumah karena dia tau bahwa Ayahnya adalah seorang MAFIA.
***
"Akhh! Kepalaku sakit," rintih seorang gadis sambil memegang kepalanya
"Lo kenapa Tar? Butuh minum? Makan? Sebut Tar sebut?!" tanya Ubay dengan panik
Pletak
Yasir langsung menjitak kepala Ubay. "Diem lu!"
"Sakit tauk Yasmin!!"
"Apaan Yasmin! Emang gue pacarnya Aladdin!!"
"A whole new world~"
"Etdah malah nyanyi lu ondel-ondel!"
Akhirnya terjadilah perdebatan antara Yasmin dan Ondel-ondel. Semua manusia yang ada di kamar inap Mentari langsung menatap dua orang itu dengan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVERINO (END)
Teen FictionSequel cerita Zirco! Baca dulu ya, supaya ngerti alur cerita Zaverino! Zaverino Ravero Kharisma, siapa yang tidak mengenal lelaki ini? lelaki tampan dari keluarga besar Kharisma, yang memiliki mata biru dari sang Ayah dan rambut tebal berwarna cokla...