Song for this chapter:
Be My Mistake - The 1975
(( boleh bgt pas adegan sehun seulgi sekalian play medianya, lirik lagunya pas bgt dari sehun buat seulgi☹️ ))---
Jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas namun Lisa tak kunjung bisa tidur. Ia sibuk menangisi kebodohannya juga rasa bersalahnya pada Jungkook. Lisa tahu kalau selama ini ia sudah menyakiti Jungkook terlalu dalam, hanya saja ia selalu berpura-pura tidak sadar akan hal itu. Mendengar apa yang diucapkan Jungkook di dalam mobil tadi membuat Lisa semakin dirundung rasa bersalah.
Ia menghela napas panjang lalu mengusap wajah. Diambilnya ponsel yang terletak di sampingnya lalu mengecek apakah ada balasan pesan dari seseorang yang saat ini ia butuhkan. Nihil.
Lisa mendesah. Pikirannya kacau sekarang. Berkali-kali ia menelepon Sehun namun tidak kunjung diangkat. Ia juga sudah mengirim pesan pada Yeri untuk menanyakan dimana Sehun namun Yeri pun berkata Sehun belum pulang. Akhirnya Lisa menelepon Jongin yang untungnya langsung diangkat oleh laki-laki itu setelah nada sambung ketiga.
"Halo?"
"Kak, ini Lisa."
"Eh, Lisa. Kenapa telpon?"
"Tadi Sehun udah pulang apa belum ya dari kafe?"
"Ooh, kayaknya dia bakal stay di kafe sampe tengah malem, soalnya tadi gue nyerahin kerjaan gue malem ini ke dia sih."
"Hmm, okay kalau gitu. Thanks ya, sori udah ganggu."
"Santai kali hahaha."
"Gue tutup dulu, thanks sekali lagi."
"Sip."
Panggilan terputus. Lisa buru-buru membersihkan diri. Setelahnya, ia mengambil mantel tebal dan memakainya lalu segera keluar dari rumah. Dengan menenteng tas kecil, Lisa berlarian keluar komplek untuk mencari taksi yang lewat. Setelah berhasil menyetop taksi, ia tunjukan alamat kafe pada sang sopir.
Lisa memandang ke arah jendela dengan perasaan kalut. Ia butuh Sehun untuk menenangkannya. Tidak perlu membahas tentang apa yang terjadi saat ini, ia hanya butuh Sehun berada di sampingnya sekarang.
Beberapa menit berlalu sampai sang sopir memanggilnya karena mereka sudah sampai. Lisa menyodorkan uang pas lalu keluar dari mobil dengan terburu-buru. Kafe sudah terlihat gelap karena sebagian lampu sudah dimatikan namun terlihat salah satu ruangan yang masih menyala. Lisa melangkah memasuki kafe dengan hati-hati. Ia tak ingin ada satu suara pun yang terdengar. Benar dugaannya. Ruangan kerja pemilik kafe lah yang masih terang. Ia tersenyum kecil sambil melangkah hati-hati mendekati pintu ruangan tersebut.
Tangan Lisa sudah memegang knop pintu namun tertahan setelah mendengar suara keras seseorang dari dalam ruangan.
"Kemarin kamu merespon aku, tapi hari ini kamu ngebuang aku lagi. Mau kamu apa sih?"
Suaranya samar tapi Lisa sangat yakin itu suara perempuan. Baru saja Lisa ingin mendekatkan telinga ke arah pintu sebelum ia mendengar suara seseorang yang ia kenali.
"Gi, please stop it. Gue lagi nggak mau ribut."
Itu suara Sehun. Lisa jelas kenal pemilik suara berat itu. Tangan Lisa perlahan terlepas dari knop pintu, ia melangkah mundur sedikit.
"Kamu pernah bilang kalau kamu bakal nerima aku sepenuhnya, kak. Tapi apa sekarang? Bahkan setelah kita tidur bareng berkali-kali, kamu mutusin buat ngebuang aku gitu aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier
FanfictionTentang Lisa, Sehun, dan kesempatan yang terlanjur sia-sia. 2018 © fairy-stardust