Song for this chapter:
Sweet - Cigarettes After Sex
---
Tiba-tiba Lisa merasa gugup setengah mati. Dari sejak pertama kali ia dekat dengan Sehun, Lisa sudah tau kalau orangtua Sehun tidak tinggal bersama kakak beradik Oh itu. Alasannya karena urusan bisnis Ayah Sehun yang memaksa mereka tinggal berpindah-pindah. Meski begitu, mereka tetap sangat loyal pada Sehun dan Yeri. Lisa sendiri baru sekali bertemu Ibu Sehun, yaitu pada saat hari ulang tahun Yeri beberapa tahun lalu. Ibu Sehun orang yang ramah meskipun Lisa akui, beliau memang cukup cerewet seperti yang sering dikatakan anak-anaknya sendiri.
Fakta bahwa yang datang saat ini adalah kedua orangtua pacarnya lah yang membuat Lisa gugup. Lisa belum pernah bertemu ayah Sehun sebelumnya, namun ia ingat Yeri sering bilang kalau ayahnya adalah tipe orang yang dingin dan bicara seperlunya saja. Kata Yeri, Sehun itu mirip sekali dengan ayahnya. Bedanya hanya Sehun masih dapat bercanda dan gemar mengolok-olok orang.
"Kok lo nggak bilang gue dulu? Kenapa mendadak banget sih? Biasanya juga tiga hari sebelum dateng udah ribut banget." Gerutu Sehun sambil merapikan penampilannya. Matanya menangkap Lisa yang kelihatan gugup. Sehun berusaha menahan tawa ketika ia menarik pinggang Lisa untuk mendekat.
Sementara Yeri keluar untuk melihat apakah orangtua mereka yang masih di lantai bawah itu sudah menemukan ruang rawat Sehun atau belum, Sehun memanfaatkan kesempatan itu untuk mencuri kecupan dari bibir Lisa.
"Biasa aja kali, nggak perlu gugup gitu. Orangtua aku bukan vampir kok."
Lisa mencubit bahu Sehun. "Jangan bercanda."
Sebelum Sehun dapat menggodanya lagi, pintu terbuka kembali dan kali ini menampilkan orangtua Sehun serta Yeri. Ibu Sehun langsung berlari memeluk Sehun begitu ia melihat kondisi anaknya.
"Astaga, Sehun, kamu ngapain aja sih kok bisa sampai sakit? Makannya nggak dijaga ya? Yeri sayang, seharusnya kamu perhatiin kakakmu ini. Lihat ini tulang pipinya sampai kelihatan. Kamu udah nggak pernah olahraga ya, Sehun?"
Sehun diam-diam menghela napas mendengar celoteh ibunya. Sebelum menjawab, ia memeluk ibunya itu sebentar. "Aku nggak apa-apa, kemarin karena terlalu banyak tugas yang dikerjakan. Mama kan tau aku ambil cuti semester lalu."
Ibu Sehun mengelus pelipis anaknya itu dengan wajah khawatir. "Makanya kamu jangan nakal. Kuliah yang serius, jangan ambil cuti terus."
Sehun menunduk, ia merasa malu. Pertama karena sekarang ibunya memperlakukannya seperti balita, kedua karena dirinya, Yeri serta Lisa pun tau alasan Sehun mengambil cuti waktu itu.
"Iya, Ma." Jawab Sehun yang kemudian menoleh pada ayahnya. "Pa." Sapanya sambil mengangguk.
Ayah Sehun menepuk pundak Sehun pelan. "Gimana keadaan kamu?"
"Lebih dari baik. Sebentar lagi juga aku bisa pulang. Oh iya," Sehun mengalihkan pandangan pada Lisa. Ia melingkarkan tangannya di sekitar pinggang gadis itu. "Kenalin, ini Lisa. Pacar aku."
Lisa mengulurkan tangan pada ayah Sehun sambil memberi senyum terbaiknya. "Halo, Om. Senang akhirnya bisa bertemu."
Oh Ji-Wook membalas uluran tangan Lisa. Ia meneliti pacar anaknya itu dengan hati-hati. "Halo, Lisa. Saya juga." Katanya sambil tersenyum kecil.
"Ini-" Ibu Sehun menghampiri Lisa dan me
megang pundaknya. Wanita itu menoleh pada Sehun. "Ini Lisa teman kamu semasa sekolah kan, Sehun?"Yeri yang sudah tersenyum-senyum sedari tadi pun menyela. "Iya, Ma! Kak Lisa juga pernah ketemu Mama waktu ulang tahun aku yang ke-enam belas dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier
FanfictionTentang Lisa, Sehun, dan kesempatan yang terlanjur sia-sia. 2018 © fairy-stardust