"Saya tau, saya ganteng, ga usah sampe cengo gitu."
Mendengar hal itu Hana segera meminta maaf. Lalu lelaki yang ga keliatan kaya bapak-bapak itu menyuruhnya duduk dihadapannya.
Jujur, Hana malu berat, ketauan natap lelaki itu terlalu lama. Tapi serius, Hana masih enggak percaya kalo orang ini adalah bapak dari anak smp.
GANTENG BANGET ABISNYA.
"Saya biasanya lebih percaya sama bimbel yang gurunya kuliah memang untuk menjadi guru, bukan mahasiswa seperti kamu," ucap lelaki itu yang membuat Hana menelan ludahnya, takut. "tapi karena Chaewon bilang kamu sesepuh osn matematika dan langganan 3 besar osn matematika, saya memberikan kamu kesempatan."
Hana bersyukur didalam hati, untung dulu semasa sekolah dulu dia mengikuti Osn dan mendapatkan juara, jadi pembimbing pula.
"Iya Pak."
Lelaki itu lantas tersenyum melihat raut tegang Hana berubah. "Yasudah sekarang santai saja, toh saya hanya mau mewawancarai kamu. Kamu juga sering mengikuti kepanitiaan kan? Berati enggak asing dengan wawancara seperti ini?"
Hana menganggukkan kepalanya. "Iya Pak."
"Omong-omong nama saya Han Seungwoo salam kenal ya."
"Saya Hwang Hana, mahasiswa sosiologi semester 5. Salam kenal juga pak," ucap Hana berusaha untuk tidak kaku.
"Oh iya sebelumnya mau pesan sesuatu dulu?"
Hana jelas menolak tawaran Seungwoo. Dia ga punya duit cuy, ya kali mau pesen makanan di cafe Dalla yang terkenal mahal ini? Mending ntar aja beli nasgor depan Indomart.
"Enggak pak makasih.""Ya sudah," Seungwoo hanya mengangguk. Padahal dia ngerasa enggak enak karena makan sendirian. Sedangkan Hana cuman duduk manis saja. Tapi kalo itu maunya Hana, Seungwoo bisa apa?
"Hana."
Aduh Hana deg-degan pas mendengar Seungwoo memanggil namanya. Padahal pas pacaran sama Yohan ga gini. Ini Hana kenapa? "Y-ya pak?""Chaewon bilang sama saya, kamu orangnya jujur. Nah, coba jelaskan dengan jujur kenapa kamu ingin bekerja?"
Hana menelan ludahnya. Sekarang Hana harus jujur kan? Jadi Hana menjawab dengan sejujur-jujurnya.
"Em saya ingin bekerja karena saya butuh uang. Saya anak rantau, orangtua saya hanya menjadi guru di Bandung. Saya enggak enak kalo terus-terusan minta sedangkan ini masih tengah bulan. Sebenarnya saya ga miskin-miskin amat, cuman yah kuliah di ibu kota ngebuat kebutuhan saya nambah. Apalagi perut saya lapar tiap dua jam sekali dan jajanan di Jakarta mahal-mahal."
Hana lantas menundukan kepalanya. Gusti, dia malu sendiri ketika mengucapkannya meskipun yang terjadi memang itu.
Dia mudah lapar, itu masalahnya. Uangnya sering dipake buat oder makanan, tau-taunya ludes.
Seungwoo terkekeh pelan setelah mendengarnya, apalagi ketika Hana menyebutkan bahwa gadis itu lapar setiap dua jam sekali. Seungwoo juga tidak melihat kebohongan dimata gadis itu.
Gimana mau bohong, Hana malu gitu sampe nutupin muka.
"Ah oke," Seungwoo mengangguk, gadis itu lantas menatapnya kembali. Sepertinya dia menunggu pertanyaan selanjutnya. "lalu kenapa kamu bisa ikut osn matematika dari smp sampai sma tapi sekarang kuliah di jurusan Sosiologi?"
"Saya ikut osn ketika smp karena disuruh dan ingin mendapatkan ponsel, soalnya bapak saya janji bakalan ngebeliin saya ponsel kalo menang juara 3 teratas. Sebenarnya setelah mendapatkan ponsel karena dapat juara 2 saya ga mau ikutan osn lagi pas kelas 8, tapi kepaksa ikutan karena ditarik guru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Seungwoo
Fanfiction[✔️] "Dongpyo, kenapa sih Bapakmu hobi bikin teteh jantungan?" ... Hwang Hana, mahasiswa miskin tapi berotak cemerlang harus menjadi guru matematika untuk Han Dongpyo. Seharusnya sih Hana baik-baik, toh keluarga Han memperlakukannya dengan baik, Don...