17

17.1K 2.9K 530
                                    

Spam komen dong :((

🍒🍒

Kalo boleh jujur, Sohye sebagai pengamat kadang kasian sama Hangyul.

Dari dulu dia udah naksir sama Hana, tapi nasibnya apes mulu.

Dulu pas smp imej yang Hangyul  bangun runtuh karena Hangyul takut sama soang. Padahal Hangyul udah berusaha semanly mungkin buat dilirik Hana.

Terus pas sma, Hangyul sering kecolongan. Karena Hana emang terkenal cantik jadi dia sempet jadian sama cowok-cowok famous. Sayang aja hubungan Hana sama pacarnya ga pernah langgeng karena Hangyul selalu ngintilin Hana.

Ya, siapa juga yang suka kalo pacarnya diintilin sama cowok macam Hangyul yang lebih posesif sama Hana ketimbang pacarnya sendiri?

Pas kuliah sih kecolongan paling parah. Hana jadian sama musuh Hangyul sendiri, Kim Yohan, dan sialnya Hana bucin banget sama Yohan. Hangyul kan ga tega ngancurin hubungan mereka, lagian dia juga kuliah di Jerman.

Jadi Hangyul cuman bisa berdoa setiap malam agar Hana putus sama Yohan.

Untung aja doanya Hangyul terwujud sekarang--sebenarnya udah lama terkabul sih, cuman Hangyul baru tau sekarang karena dia ngurusin kuliahnya terus.

Ya soalnya Hangyul ga mau liburannya nanti dipake buat remedial. Mendingan pulang kan biar bisa ketemu Hana.

Tapi tetap aja, Hana seolah enggak melihat usaha Hangyul. Dia selalu berkata, "Paan sih Gyul, jangan bercanda ah."

Dikiranya perasaan Hangyul sebercanda itu apa? Dasar manusia enggak peka!

Hangyul lantas tertawa, tentu saja dia mentertawai dirinya yang bodoh karena masih mencintai Hana. Kalo bisa juga Hangyul ingin berhenti mencintai sahabatnya itu. Tapi mengetahui fakta bahwa Hana putus dari pacarnya, Hangyul seolah diberi lampu hijau oleh sang penggaris takdir.

"Terserah Han, tapi gua ga pernah bercanda kalo sama elo mah," kata Hangyul dengan nada serius. Toh mana bisa dia bercanda sama orang yang menjadi tujuan hidupnya selama bertahun-tahun, tujuan untuk bahagia bersama tentunya.

Hana bergidik ngeri lalu memukul lengan Hangyul. "Hangyul kok lo jadi gini sih. Astaga merinding gua."

Sohye seketika kasian sama Hangyul. Kadang Sohye bingung, kenapa Hangyul enggak pernah nyoba nembak Hana secara resmi, padahal dia sendiri tau sahabatnya ini bukan tipikal orang yang tega menolak orang lain.

Kalo Hana bisa menerimanya sebagai teman, berati ada kemungkinan Hana akan menerima orang itu jadi pacarnya. Toh kalo Hana tidak menyukai orang tersebut, Hana akan menjauhkan diri secara terang-terangan.

Sohye rasa kemungkinan Hangyul diterima lebih dari 60% sih, tapi kenapa HANGYUL ENGGAK NEMBAK JUGA?! kan greget anjir!

Sekali lagi Sohye menatap Hangyul, tatapannya mengisyaratkan kalo Hangyul harus segera jujur sama Hana tentang perasaannya. Tapi Hangyul malah ikut tertawa, ah sepertinya Hangyul tidak melihat kode dari Sohye.

'Kampret!'

🍒🍒

Seungwoo memijit hidungnya sendiri, untung saja seharian ini dia bisa mengatasi semua masalah yang berkenaan dengan perusahaannya. Meskipun akhirnya dia sangat lelah sampai enggak sempat buka ponsel sama sekali.

Tapi sekarang dia udah santai di kasurnya, dia juga udah memegang ponsel pintarnya.

"Ah, Hana lagi ngapain ya?" tanya Seungwoo, jujur aja semenjak Hana pergi dari rumahnya Seungwoo memiliki feeling yang enggak enak. Tapi Seungwoo selalu berdoa agar Hana baik-baik saja dan feelingnya tidak benar.

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang