30

14.7K 2.3K 1.1K
                                    

UDAH CHAPTER 30 DONG MAMANK, TEU KARASA PISAN HADU 😭😭

Btw karena aku lagi sedih Ko Willy keluar dari eclat, JADI KALIAN KUDU SPAM KOMEN, KALO ENGGAK CHIRO NGAMBEK 😡

🍒🍒

Jujur ya, Hana enggak ngerti apa visi dan misi Seungwoo kemarin-kemarin menggoda Hana kalo sekarang dia punya pacar.

Bukannya Hana cemburu--ya sadar diri aja lah, Hana jelek banget kalo dibandingkan perempuan yang dibawa Seungwoo. Belum lagi perempuan itu bohay dan anggun. Beda sama Hana yang bobrok.

Cuman yah ga ngerti aja.

Mungkin emang dari awal dia enggak seharusnya baper. Meskipun yah baper sama kelakuan Seungwoo itu reaksi alami yang pasti dialami perempuan. Kecuali kalo perempuan tersebut menderita androphobia, ya auto resign lah kalo punya majikan kek Seungwoo.

Hana menghela napasnya, menatap pantulan dirinya di cermin toilet lalu membasahi wajahnya dengan air.

"Sadar Han, elo ga boleh baper sama Pak Seungwoo. Dia cuman caper sama elo," ucap Hana menguatkan dirinya sendiri. "dia cuman fakboi."

Meskipun yah tadi sempet kepikiran sih pas lagi di kelas. Enggak, Hana enggak boleh kepikiran Seungwoo lagi. Dia harus fokus di kelas.

Setelah selesai mencuci muka, Hana buru-buru balik ke kelasnya. Soalnya matkul masih ada 30 menit lagi, tadi Hana cuman izin mau cuci muka doang.

"Hana!"

Eh sialnya malah pas-pasan sama mantan. Cih bangsat. Hana langsung jalan cepet. Tentunya itu tidak berguna karena Yohan malah mengejarnya.

Kalo soal langkah, Hana emang kalah cepet sih. Tuh kan sekarang aja Yohan udah ngehadang tubuh Hana.

Bikin kesel aja ini permen Yosan. "Apa sih Han?"

"Gua mau ngomong, Han," bales Yohan dengan napas terengah-enggah. "plis dengerin gua dulu."

"Gua ada matkul anjir."

"Bohong," Yohan mencengkram pundak Hana. "plis dengerin gua dulu--"

"Em maaf ya ada apa ini ribut-ribut didepan kelas saya?"

Baik Hana maupun Yohan sama-sama meloncat begitu mendengar suara deepnya Daniel. Eh anjir, baru sadar ini didepan kelasnya Hana. Bagus lah, Hana bisa kabur.

"Kamu lagi Yohan, ngapain coba narik-narik tangan Hana? Dia masih ada kelas, kalo mau drama ntaran aja," kata Daniel lagi. Hana ngemampusin Yohan dalam hati.

Yohan jelas langsung berkeringat dingin mengingat Daniel ini salah satu dosen yang katanya pelit nilai. "M-maaf Pak."

"Yaudah pergi sana," usirnya pada Yohan. "dan kamu Hana, ayo masuk kelas."

Hana menganggukan kepalanya dengan riang. "Makasih pak! Makasih banget loh! Ntar saya doain bapak jadian ma bu Jihyo deh." Hana cukup deket sama dosennya yang satu ini, soalnya dulu Hana pernah jadi humas dan ngobrol-ngobrol sama dosennya.

Daniel juga kalo gabut suka cerita sama Hana, makannya Hana tau kalo Daniel naksir Jihyo--tata usaha kampus--diem-diem.

Dosen itu memutar matanya males. "Apasih orang udah jadian juga."

"HAH?!" semua anak di kelas langsung jadi tukang keong begitu mendengar Daniel berkata begitu. Beberapa fans fanatik Daniel di kelas bahkan sampai ada yang pingsan.

Syit, harusnya Daniel enggak bilang apa-apa. Sekarang kelas jadi ricuh kan?

Hana mengangkat tangannya, "Saya enggak tanggung jawab atas kejadian ini ya Pak Niel, punten." terus dia balik ke tempat duduknya, menyisakan Daniel yang sedang tersenyum--padahal mengumpatinya dalam hati.

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang