19

17.3K 3K 888
                                    

Maaf ya kalo rada berantakan, ini ga di edit lagi :'

Ga kerasa udah 19 part jir :( KOK GILIRAN FF INI GUA CEPET BANGET NULISNYA, TAPI FF YANG LAIN KUDU SEMEDI AMPE JUNGKIR BALIK DULU 😭😭

Tapi gpp, semoga dengan ff ini banyak yang mulai ngelirik Bapak Seungwoo dan banyak yang dukung dia buat debut bareng anaknya ❤

Enjoy reading guys ❤

🍒🍒

Didalam mobil Hana cuman bisa diem, ga berani ngomong apa-apa soalnya masih pusing gara-gara Seungwoo. 'GA JELAS BANGET JIR, UDAH MINTA DIPELUK, MINTA DIKANCINGIN PULA! PADAHAL DIA SENDIRI YANG NGEBUKA BAJUNYA!'

Begonya sih, kenapa Hana mau-mau aja?

'Oh iya. Kan gua ga mau dipecat,' Hana menghela napas sembari merutuki dirinya sendiri.

"Kamu kenapa diem?" tanya Seungwoo tiba-tiba. "mau saya peluk lagi?"

"E-eh, enggak," Hana menggelengkan kepalanya dengan cepet. Dia enggak mau meluk Seungwoo lagi, takutnya langsung enggak waras atau bahkan meninggal.

Kan ga lucu kalo ada berita: seorang mahasiswi meninggal gara-gara meninggal gara-gara memeluk majikannya.

"Oh ga mau ya," Seungwoo berkata dengan nada sedih, bener aja pas Hana noleh cowok itu lagi manyun. PAK, UMURNYA BERAPA? KOK GEMESIN?! Hana jadi kesel sendiri kan, ini kenapa dia jadi gemes sama Seungwoo? "emang saya jelek banget ya sampe kamu enggak mau meluk saya?"

"E-ehhh? Enggak kok paa! Bapak ganteng, banget malah!" kata Hana dengan menggebu-gebu, berusaha meyakinkan kalo Seungwoo itu enggak jelek.

"Terus kenapa kamu enggak mau meluk saya?"

"Eng bukan enggak mauu."

"Berati mau?"

"BUKAN MAU JUGA DUH!" Hana mengacak-acak rambutnya, frustasi sendiri dia tuh ngejawab pertanyaan Seungwoo. Nyebelin banget astaga, Hana sampai berteriak begitu saking frustrasinya. "gimana ya pak, saya bingung ngejelasinnya."

Seungwoo terkekeh pelan melihat Hana frustrasi seperti itu. 'Lucuu.'

"Yaudah, mau jelasin gimana, sok. Pelan-pelan aja, saya tungguin," tawar Seungwoo. "kalo mau kita bisa berhenti dulu."

ITU MAH MAUNYA BAPAK!

"Emm ga usah deh Pak," balas Hana. "nanti aja saya jelasin kalo otak saya udah bener."

"Emang otak kamu kenapa?"

"Rusak gara-gara roti sobek bapak!" ucap Hana tanpa sadar, ah syit dia keceplosan dong.

Seungwoo tertawa keras mendengarnya, "Kamu ada-ada aja, roti tuh bikin sehat bukan bikin rusak."

YA TAPI KAN ROTI SOBEK MAH BEDA BAPAKK!

Astaga, kalo aja Seungwoo itu Hangyul udah Hana jitak itu manusia satu. Abisnya bikin emosi berujung frustrasi.

Untungnya tak lama mereka sampai, jadi Hana bisa mengistirahatkan otaknya dari kebangsatan yang udah dibuat bapak Seungwoo.

"Makasih udah nganterin saya pak," Hana membungkukan badannya, kebiasaan emang.

"Iya," jawab Seungwoo sembari tersenyum manis, lelaki itu mengusap kepala Hana. "ah iya, jangan lupa ya."

"Jangan lupa apa pak?"

"Kamu enggak boleh menceritakan kejadian tadi kepada siapapun," ucap Seungwoo dengan suara deepnya. "itu pun yaa kalau tidak mau saya hukum. Kalo kamu mau saya hukum lagi yaa silahkan aja."

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang