50

11.9K 1.4K 817
                                    

Sebenernya belum mencapai targer, tapi aku pengen update. Gpp ya. happy 50 chapter gaissss 🐥

Btw haii?
Chiro cuman mau bilang makasih buat kalian yang ngikutin ff ini dari akun ini 0 followers sampe sekarang. Pencapaian ini berkat kalian juga uwuu, sini peluk hiji-hiji 💚

Ah iya Chiro harap kalian bakal tetep sayang Seungwoo sebagai Seungwoo, terlepas dari apapun fandom yang kalian masuki yaa. Syukur-syukur jadi lebih sayang Seungwoo pas baca ff ini hahaha.

Okd, enjoy reading 🐥

Spam vote dan komen yaa, vote dan komen tuh gratis, lagian ga akan bikin rugi kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spam vote dan komen yaa, vote dan komen tuh gratis, lagian ga akan bikin rugi kok. Jadi ayo saling menghargai ✨


🍒🍒🍒

Minggu pagi ini Dongpyo seneng banget, dia bisa ngerasain keluarga lengkap kaya temen-temennya pas ke car free day. Ada ayah dan ibu--meskipun bukan ibu beneran--disampingnya, Dongpyo enggak cuman berdua sama Seungwoo lari ke car free daynya, karena Hana juga ikut.

Seungwoo juga seneng, mungkin rasa senengnya lebih dari Dongpyo karena hari ini dia bisa ngeliat Hana jauh lebih seksi dari biasanya. Rambutnya dicepol ke atas, peluh keringat membasahi dahi dan sekitaran lehernya, lalu jangan lupakan dada milik Hana yang nampak lebih menggoda ketika berlari.

Ah sial, Seungwoo menelan ludahnya lalu segera mengalihkan pandangannya. Bahaya kalo terus-terusan ngeliat ke arah Hana, libido Seungwoo bisa naik. Ngeliat Hana begini bikin dia berpikir macam-macam aja, rasanya pengen nikahin, tapi besok Hana masih ulangan. Hah sialan.

"Capek enggak Han?" tanya Seungwoo pada Hana, sekedar basa-basi doang emang. Gadis itu menolehkan kepalanya, menatap bapaknya Dongpyo dengan tatapan bingung yang menggemaskan. "Capek? Enggak kok pak. Kenapa emang?"

Yah padahal Seungwoo berharap Hana cape biar Seungwoo bisa menggendongnya. Tapi sayangnya Seungwoo berharap pada orang yang salah. Hana mana mungkin cape, cuman segini doang lagian, dulu pas ujian, kenaikan sabuk rasanya lebih parah.

"Hm enggak sih, nanya doang hehe," lelaki itu nyengir. Rasanya silau banget bro, makin ganteng aja ini duda. Hana salfok akan kegantengan manusia ini, padahal umurnya udah kepala 3, masih aja ganteng. Sialan.

"Daddy, Pyo laper," ujar Dongpyo setelah memperlambat larinya. "ngebubur yu?"

"Boleh," ucap Seungwoo menyetujui. Lagian udah dua putaran juga, wajar kalo Dongpyo mau bubur. Seungwoo akhirnya menggenggam tangan kiri Dongpyo.

"Yeyy!" seru Dongpyo semangat, anak itu juga menggenggam tangan Hana. "tempat bubur langganan kita yaa? Soalnya enak sih. Teh Hana juga pasti suka."

"Hahah iya," padahal Hana mah suka makan apa aja. Apalagi kalo gratis, ditemenin duda ganteng pula.

Eh astagfirullah.

Bapak SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang