Putra POV
Aku tersenyum memandangi wajah jutek Dara. Aku tau ia kalah denganku pertama kali, setelah hampir 20 menit supir yang ia panggil tidak menjemputnya. Berkali-kali ia mencoba menghubungi dan berujung gagal. Dengan keterpaksaannya kakinya melangkah masuk ke dalam Land Rover Discoveryku. Duduk manis memasang muka bete di kursi penumpang belakang, tentunya dengan berdebat lebih dulu sebelumnya.
Kamu memang hebat Putra, pertama langsung menang batinku dalam hati. Aku ingin mencatat sekarang tanggal berapa, dia duduk semobil menemaniku berkendara.
"Rumahnya mana?" tanyaku memecah keheningan
"Citper" oke, sayang
"Btw, Kamu penyiar ya?" coba lagi dong masih usaha kan. Namanya pantang menyerah.
"Iya" yaah gak ada kata lain
"Aku suka sama suara kamu kalo lagi siaran, gak bangga nih punya fans?" kataku berusaha melepas ketegangan sambil tersenyum.
"Anda pengangguran ya, datang di pesta, manggil saya jadi MC, nganterin saya, denger saya siaran. Gak punya kerjaan banget" katanya sambil melihat arah jendela mobil
"Ohh.. jadi diem-diem ada yang perhatian ya hehe" tawaku meledak
Kulihat dia terbelalak sambil gerak bibirnya mengucapkan kata 'gila'.
"Aku seneng kok, berarti yang harus berjuang bukan cuma aku, jangan bikin aku tambah seneng dong kalau diperhatiin kan aku jadi PD" kataku jahil.
Dara semakin sebal melihat jawabanku yang seenaknya. Gerak bibirnya lagi-lagi seperti mengucapkan kata 'sinting'. Alah masa bodoh bagiku. Aku tidak akan mundur.
FLASHBACK
"Retinaku menangkap gadis yang berdiri di sebelah pemain band di panggung, dress merah jambu yang ia pakai berwarna sama dengan semua tamu wanita di gedung ini sebagai dress code, dia Sandara. Gadis sedikit preman yang kulihat di depan Blazt siang itu. Dia Sandara yang menjadi tanda tanyaku, dia penyiar favorit Pak Jo di radio, dan dia Sandara yang hari ini menjadi 80% isi otakku." Kata Putra dalam hati
"Kok aku merasa ada yang ngelihatin ya, bikin gak enak" batin Dara
"Cowok Cina kampret, sebelah tangannya digandeng cewek seksi begitu, ngapain matanya jelalatan kearahku"
Detik itu juga Putra pamit ke toilet pada Tsura padahal mencoba mendekati Dara, ia selalu berpikir bahwa kesempatan tak akan datang dua kali.
***
SANDARA POV
"Selamat siang, Saya Mei dari HIDE Corp, dengan mbak Sandara ya?""Iya ada keperluan apa ya? tanyaku"
"Saya mendapat tugas untuk menyampaikan pada mbak, bisa ng-MC di acara ulang tahun tanggal 23, Mbak?"
"Oh bisa, saya atur kebetulan ada waktu kosong sepertinya"
"Baik, Mbak Dara akan dijemput mobil dari kami pukul 8, nanti tolong kirimkan alamat rumah Mbak"
"Baik, kalau boleh tahu atas nama siapa ya?"
"Pak Albert Putra dari HIDE Corp"
***
"Albert Putra"
"Jadi, Cowok Tionghoa yang lihatin muka gue ng-MC kemarin namanya Albert Putra yang booking gue?"
"Dara" jawabku sekilas, please Dara hati-hati sama modusan macam begini
FLASHBACK OFF
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Our Gap (REVISI)
DiversosAlbert Putra Adiwira pemilik label design HIDE Corp dan terkenal sebagai seorang workaholic. Jatuh cinta kepada Sandara Permata Wilaga, seorang penyiar radio. Sebagai seorang pebisnis yang hidup dalam keluarga menengah ke atas tentu mempunyai dunia...