Belgia 2✔️

4.9K 428 3
                                    

FLASHBACK PUTRA POV
"Gue punya ide man.." Randi berbisik di telinga Putra

"Jadi gue harus nikahin Jessie dengan orang lain?" tanya gue dan dibalas dengan anggukan oleh Randi

"Gak mungkin bokap langsung mau. Bokap gue bukan sembarang orang" Randi memutar otaknya
Gue gak yakin bokap bakalan setuju kalo ada yang nikahin Jessie.

"Suruh orang hamilin adik lo"
Mata gue tajam menatap Randi. Sudah gila sohib gue satu ini, ide setan macam apa.

"GAK!!!. Gue gak mau, lo gila.. gue jaga adik gue mati-matian supaya hal kayak gitu gak kejadian, ini lo suruh?? GAK!!! Adek gue orang baik-baik"

"Lo mending adik lo nikah sama tu om-om apa sama orang yang dia suka"

Gue tampak mertimbangin apa yang Randi pikir.

"Lagian lo punya segalanya Put. Cuma bikin orang yang adek lo suka hamilin adik lo masak ga bisa"
FLASHBACK OFF

Dara mendelik mendengarkan pengakuan Jessie.

"Jadi kamu sekarang hamill?? Hamil sama Raka??"

Jessie menangis sambil tersenyum paksa. Ia tahu bahwa dihadapan wanita yang dipuja kakaknya ini dia adalah wanita kotor. Ia menganggukkan kepala sambil mengusap wajahnya yang langsung memerah karena menahan air mata.

"Iya kak, udah mau jalan 2 bulan. Awalnya Raka gak mau, sampai aku mohon-mohon kayak orang murahan di depan dia" Dara memejamkan matanya mendengar pengakuan pahit ini

"Raka suka sama kamu?" Jessie menggeleng

"Awalnya enggak kak, hampir 3 minggu kita ga sekamar. Raka dingin. Gak mau nyapa aku dirumah, kamar kita terpisah. Sampe suatu hari aku kepleset di dapur, dan kami hampir saja kehilangan buah hati kami" Dara menundukkan kepalanya seraya terpejam ia bangkit duduk di samping Jessie dan memeluknya.

"Sejak saat itu Raka mulai sayang sama aku. Aku ga berani cerita ini ke siapa-siapa selain Mbak Ndrull. Mbak Ndrull harus tahu kalo kakak memang kadang bisa separah itu. Aku tahu dia melakukannya demi aku. Tapi ini tidak dibenarkan secara hukum maupun agama kan kak?" Dara mengangguk sendu seraya mengusap punggung Jessie

"Akhirnya kenapa Raka mau?" Dara masih harus mengorek semua informasi

"Kakak salah satu pemegang saham di perusahaan Papanya Raka, sekitar 40%. Dia mengancam Raka untuk mengambil sahamnya kalo tidak mau hamilin aku" Dara menggeleng tak percaya. Albert Putra manusia tak berhati itu yang ia cintai.

"Bukannya kalo ketahuan Raka hamilin kamu media bakalan heboh? Itu gila Jess" lanjut Dara
Jessie menganggukkan kepalanya lalu menghela napas untuknya melanjutkan cerita

"Kakak membayar semua media untuk tutup mulut" Dara lagi-lagi dibuat terkejut hingga ia harus menutup mulutnya tanda bahwa ia benar-benar shock.

Dara ingat, lelaki yang kamu cintai itu bukan sembarang lelaki. Bahkan kekayaannya mungkin cukup untuk membuatnya hidup mandi uang seumur hidup. Tapi buat apa kaya kalau hati tidak tentram sama sekali.

Put, aku mau disisi kamu ucap Dara dalam batinnya

"Sayangi Raka, kalian harus bertahan dan saling menyayangi untuk membesarkan anak kalian. Maaf ya aku ga datang dinikahan kalian" mereka berpelukan dalam hening, menyisakan Jessie yang masih sesenggukan.

"Mbak, tinggalkan Kak Putra. Mbak layak dapetin yang lebih baik dari kakak" ujar Jessie memecah keheningan

"Aku sudah lama gak berhubungan sama Putra tahu. Terakhir kita debat soal dia yang sibuk, sekitar 3 minggu yang lalu. Aku paham dia yang work holic. Aku sadar kalau aku sayang sama dia, aku cukup kasih support, ga banyak nuntut. Tapi lama-lama sakit juga yaa. Aku kayak capek ngingetin dia. Capek nasehatin dia yang iya iya saja, terus ga dilakuin. Sedih lihat jam 3 aku tahajud dia masih belum tidur"
"Sama mba aku juga kasihan."

"Kayaknya memang harus ketemu kali ya buat marahin langsung. Cuman ada something lah yang bikin aku sakit hati banget lihat betapa cueknya dia di chat. Aku bener-bener butuh dia dan yaa sampai next day dia ga ada" Dara tampak murung menceritakan betapa hubungannya dan Putra tidak baik
Dara menceritakan kejadian yang menimpanya, lalu bagaimana Putra mengambil sikap terkait hal buruk ini. Jessie tampak terkaget melihat betapa Putra membiarkan hubungan mereka tidak jelas dan rancu.

"Aku down. Ini bukan hal yang baik. aku butuh dia, aku gak berharap dia datang, Jess. Aku cuma butuh dia support aku, dia telfon aku. Tanya keadaan aku bagaimana. Bagaimana aku mau percaya sama dia kalo akupun bener-bener ga merasa diyakinin" Dara benar-benar terluka.

"Aku juga ga paham kenapa kakak bisa begitu ya mbak. Semua ini pasti gara-gara aku mbak. Aku yang ngalihin semua perhatian dia mbak" Dara menggeleng kuat

"Kamu yang lebih butuh dia. Aku gak papa, cuma aku juga butuh kejelasan. Apa yang dia mau" Jessie mengangguk tanda ia paham apa yang Dara inginkan. Sesama wanita ia pun paham bagaimana perasaan Dara.

"Aku gak papa, jangan cerita ke Putra. Biar dia sadar sendiri saja. Kalau masih mau kembali ya kembali. Aku sudah ga mau berharap lebih. Cuma bisa berdoa dia baik-baik aja" Jessie mengangguk

"Kak Faisal, kalian ga deket kak?" Jessie tentu penasaran dengan Faisal
Dara menggeleng keras sambil tertawa pelan

"Gak lah, aku sama dia teman biasa saja. Dia suka motret jadi kita bagi job. Nyambung aja aku sama dia"

"Tajir ya kak?" goda Jessie yang disambut kekehan oleh Dara

"Gak tahu ah.. tapi sempet cerita ayahnya punya pabrik mebel gitu... FineKasia"

Jessie menutup mulutnya

"Itu terkenal banget lo mbak.. semasa aku kuliah temenku sampe tiap design interior ruangan pasti bayangin pakai design itu" Dara tersenyum masam

"Kan bokapnya. Aku mah cuma temenan. Paling banter dia bayarin makan"

"Sama sponsor hidup ya mbak" goda Jessie

"Kamu ihh.. udah yuk"

Mereka kembali ke meja yang sedang diduduki Faisal dan Raka. Entah sudah berapa menit mereka menunggu agenda 'pamit ke toilet' ala cewek-cewek ini.

"You sure it just toilet?" Dara tahu jika Faisal menggodanya. Ia tertawa pelan

"Haha.. girl talk babe"

"Wow babe nihh" Raka menggoda mereka berdua
Mata Jessie benar-benar tak beralih memperhatikan dua orang dihadapannya kali ini.

Bagaimana Faisal mengambilkan tisu, menuangkan sedikit lada, dan mengelus pelan kepala Dara saat gadis itu tertawa khas dengan lelucon yang ia buat bersama Raka hingga curi-curi tatapan yang dilakukan Faisal ke arah Dara. Friend gesture, yang aneh dimatanya.

Jessie merogoh Samsung Galaxy S20 miliknya di dalam Gucci 1955 Horsebitnya lalu mulai mencuri gambar kedua orang dihadapannya yang tengah asyik saling menyalahkan saat Raka menggoda mereka berdua.

KOKOKU
Masih mau biarin dia?
Diemin dia?
Ada banyak yang lebih dari lu, kak.

..............
Di media itu Faisal ala akuuh...
Kalian bisa imajinasi sendiri. Aku cariin Albert Putra besok ya klo udah sreg haha

Break Our Gap (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang