Matahari sedang tinggi-tingginya. Mendadak siang ini Putra seperti mendapat ilham untuk berpindah dari Jakarta. Putra menjadi sentimentil urusan tempat sejak tidak berhasil mendapatkan hati Sandara.
“Mei, siapkan perlengkapan saya, di Jepang musim dingin, minta Pak Jo anterin, beli saja kalo balik ke apartemen kelamaan. Jangan lupa juga saya langsung ke Peugeot. Oh ya kamu bilang Randi suruh nemenin pihak On.urope room tour sekalian” kata Putra memberitahu sekertarisnya
“Siap pak”
“Satu lagi, kalo Tsura dateng bilang aku ada perjalanan bisnis”
“Okeyy”
CGK
Perjalanan kali ini entah mengapa berbeda bagi Putra, sudah sekitar 2 bulan ini semua aktifitas kembali normal seperti biasa.Meskipun tetap tidak biasa bagi mata wanita yang memandang minat konglomerat muda bad boy semacam Putra ini. Bahkan jika di survei hampir 60% wanita jatuh cinta kepada cowok muda, pebisnis, konglomerat garis berat spesies Putra yang populasinya semakin banyak dengan karakteristik masing-masing.
Bulan ini Forbes merilis artikel Putra dan HIDE Corp yang sahamnya naik paling stabil tahun ini. Patah hatinya ternyata tidak menurunkan omset. Albert Putra Adiwira, nama yang hampir digilai anak para pebisnis senior.
Teman bisnis Putra yang umurnya setara dengan Adiwira, Papinya, tidak akan segan menawarkan putri cantik mereka untuk dijadikan pendamping. Putra sebagai most wanted alias calon menantu kriteria checked banget memang menjadi incaran. Selain mendapat pangeran perusahaan yang menjalin hubungan keluarga dengan keluarga Adiwira pasti sedikit banyak akan merasakan keuntungan.
Namun siapa sangka Putra malah memacari model cantik sekelas Tsurayya Alexa Tandawi, putri bungsu keluarga Tandawi yang tidak berkecimpung di dunia bisnis dan memilih untuk menekuni dunia politik.
Mereka hanya tidak tahu saja, jika kriteria pria yang diincar sebagian pebisnis ini nyatanya tidak terhormat dimata Sandara Permata Wilaga, gadis yang digilai Putra.
Permainan dunia memang seambyar itu, kita punya tapi malah naksir punya orang. Sama seperti yang dirasakan Putra saat ini, ia malah seperti orang yang sangat menyedihkan. Berupaya membentengi diri, dingin, sukses, terlahir dari keluarga kaya, namun tidak sebahagia itu kisah asmaranya.
Ia masih sibuk memeriksa beberapa email yang masuk, entah mengapa perjalanannya kali ini sungguh tidak ingin diganggu siapapun. Sebisa mungkin ia selesaikan semua urusan bisnisnya seminggu ke depan. Tidak seperti biasanya, yang kemana-mana paling tidak harus bersama asisten, sopir, sekretaris atau bahkan beberapa karyawan untuk ikut dalam perjalanan bisnisnya.
“Put, kamu beneran gak sama Pak Jo?” suara Grace Liana, Mami Putra menyahut dari sebrang sana via telepon
“Enggak mi” ia menghembuskan napas kasar melirik sekeliling bandara
“Kata Jessie kamu sekalian ke Paris 3 hari, beneran?” Maminya semakin khawatir
“Iya Mi, maaf tadi gak sempet telpon Mami, habis rapat langsung ke bandara” terdengar Maminya menghela napas kasar kecewa, tak biasanya putra keluarga Adiwira begini.
“Kalo gak mau bawa Pak Jo, kan bisa suruh temenin Randi, kalo gak sur...”
“Mam..” Putra menghentikan omelan Maminya
“Aku udah gede mam, bukan anak 10 tahun lagi, udah ya.. nanti Putra bawain oleh-oleh, udah mau panggilan ini.. mau short trip juga lepas penat.. bye” panggilan itu berakhir setelah kata hati-hati yang diucapkan maminya meluncur.
Dom Central Apartement, Utrecht
Setelah berkutat dengan beberapa tugas kuliahnya, serta mencuci baju yang sudah hampir seminggu ini menumpuk, Dara memilih membuka aplikasi drama yang sudah sebulan ini ia campakkan. Tidur nyenyak bagi mahasiswa luar negeri adalah kemustahilan. Tugasnya sangat menumpuk. Terlewat jauh banyak updatean serial drama yang masih on going kesayangannya.
Kling
4 pesan Line dari Micin Sasha sahabatnya menarik perhatiannya setelah mengklik download updatean drama.Micin
Lu gak ada niatan pulang natal dan tahun baru?
Gw kangen nih monyeet
Jarang kan gw ngomong
Woi.. sandarampret! Au ah sebelSandara terkekeh pelan, ia juga sungguh berpikir akankah ia pulang. Sementara baru juga beberapa minggu ia ada di sana. Bahkan beberapa undangan pembicara, tamu, dan acara-acara kenegaraan yang mampir lewat managernya sengaja ia tolak. Dengan alasan tiketnya gak sebanding, atau mungkin ini juga merupakan ajangnya membetahkan diri dan kabur.
Ia menggulir bosan aplikasi Line-nya, sudah berapa lama ia tidak membersihkan ruang chatnya. Tibalah ia pada ruang bernama Albert P. Nama itu sudah berubah, entah sejak kapan. Ia tak sadar jika telah membuka ruang tersebut, 20 Juli. Pesan terakhir yang hingga kini tak ia balas.
Albert P
Kelar rapat
Aku samperin ya
Makan siang gitu hehe :D
Dar?
Telor dadar..Entah dengan segala ke Maha Betulannya, hanya dengan membaca pesan itu Dara harus melengkungkan bibirnya. Serta dengan penuh tidaksadarannya Dara harus menscroll ke atas melewati beberapa sticker yang dikirim konyol, entah tanda kesedihan, cemberut atau sekedar emot love tanda kegilaan pria itu.
Ting ting.. Bel pintu apartementnya berbunyi, menyadarkannya dari aktifitas bodoh itu. Temannya mengembalikan kunci sepeda miliknya yang dipinjam.
Ia menyandarkan badannya di sofa kembali, menghela napas bosan. Lalu, beringsut membuka profil Line pria itu. Tidak ada yang berubah selain namanya. Merasa tidak ada yang ditemukan, ia mencoba menjelajahi aplikasi Instagram. Ia tahu sudah sekitar 2 bulan pria itu membuat sebuah akun, dan langsung mendapat followers 50k. Ia tahu dulu saat stalking Instagramnya Putra menggunakan akun milik adiknya yang masih terlogin di hpnya.
Sekarang malah Dara yang dengan gila setengah kepo menjelajah Instagram tersebut. Hanya ada 15 gambar yang sudah diunggah, dan isinya hanya foto bersama teman, klien kerjanya, pekerjaan, mobil, keluarga, dan Jessie. Baru kali ini Sandara memiliki keingintahuan yang sangat besar tentang pria itu.
Bahkan sudah seperti para pencari berita yang handal, Sandara membuka kolom ketiga pada profil tersebut, yang memperlihatkan siapa yang telah menandai foto bersama pria tersebut. Sayang, tidak ada yang berarti.
Hingga dilangkah terakhirnya, ia berniat melihat story, yang terlihat dari lingkaran berwarna pink kemerahan di profil lelaki tersebut. Sejak kapan pria itu mau repot-repot menggunakan sosial media.
“Gilaa gak sih?” Sandara bergumam pada dirinya sendiri
“Aaaaaaa... tapi gue kepo” Sandara bahkan menunggingkan badannya seraya menelungkup di atas bantal.
Sambil menutup matanya rapat-rapat, membawa ponsel itu sedikit jauh dari badannya, lalu jarinya menekan profil tersebut.“Hhaaaahh!! hahh”
Sandara menjadi panik sendiri, ia bahkan melemparkan ponselnya hingga mengenai karpet berbulu di bawah sofanya. Ia melompat-lompat sambil menjerit heboh.
Sejenak ia ambil kembali ponselnya, terpampanglah cangkir kopi dan tiramisu cake di lounge bandara disertai GIF pesawat terbang. Snap tersebut telah dibuat 3 jam lalu.
“Dia mau kemana sih? Ehh sejak kapan sih dia suka bikin story gitu? Lebay banget ihh”
Dara menggumam segala pertanyaan sambil menuang air putih ke dalam gelasnya. Setelah meneguknya sekali ia terbatuk keras.
Uhuuuuk uhhhukkk uhuk.. ia memukul dadanya pelan, sambil terus terbatuk.“GOBLOK BANGET SIH GUE!, ORANGNYA BISA TAHU KALIII GUE LIAT TU STORYYY”
Berteriak. Selamat menyesali kebodohan dirimu sendiri Sandara.
“Gilaaa Putraaa! Tahu ahhh sebelll”
Sandara benar-benar tak paham dengan langkah gilanya ini. Bagaimana bisa dengan mudahnya ia membuat satu kesalahan sefatal ini?
Kepo? Sejak kapan rasa ingin tahu itu ada?.***
Logika bobrok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break Our Gap (REVISI)
CasualeAlbert Putra Adiwira pemilik label design HIDE Corp dan terkenal sebagai seorang workaholic. Jatuh cinta kepada Sandara Permata Wilaga, seorang penyiar radio. Sebagai seorang pebisnis yang hidup dalam keluarga menengah ke atas tentu mempunyai dunia...