Harap di vote terlebih dahulu
Sebelum dibaca yahTerima kasih.
Happy reading
......
Saat ini Ananda sedang berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ananda melihat jam beker yang menunjukan hampir pukul 10. Itu berarti sebentar lagi Daffa akan menjemputnya.
Bagaimana ini. Ananda nampak gelisah
Namun mengenai penampilannya Ananda sudah bersiap sedari tadi. Ananda memutuskan untuk memakai Dress berwarna navy dan rambut yang diikat agar terlihat lebih fresh. Hanya tinggal memakai make up saja maka penampilannya akan terlihat perfect.
Tok..tok..tok
"Ananda cepat keluar, ada nak Daffa di bawah." teriak mamanya. Ananda terlonjak kaget mendengarnya.
"Iyah ma, sebentar."
Ananda segera memakaikan bedak tipis di wajahnya dan sedikit memoleskan lipbam pink di bibirnya. Dirasa sudah cukup Ananda segera mengambil tas dan turun kebawah.
......
"Maaf menunggu lama." ucap Ananda setelah berada di depan Daffa.
Namun Daffa tidak memperhatikannya karena sedari tadi ia sibuk mengobrol dengan mamanya.
Daffa mendongakan wajahnya untuk melihat Ananda. Begitu terkejutnya ia saat melihat penampilan gadis di depannya. Yang menurutnya terlihat sangat cantik. Bahkan sampai tak berkedip ia melihatnya.
"Ekhem." mama Nita berdehem karena melihat Daffa memperhatikan putrinya itu dengan sangat intens.
"Eh..." Daffa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa malu telah dengan terang-terangan menatap Ananda.
Pipi Ananda pun seketika merona melihat tingkah Daffa.
"Sayang, nak Daffa sudah berbicara kepada mama, kalau kalian akan pergi keluar. Yah mama ijinkan." ujar sang mama
"Makasih ma." ucap Ananda
"Oh iyah. Nak Daffa tolong Anandanya dijaga yah takutnya dia ilang di sana." canda mama Nita.
Daffa hanya tersenyum mendengarnya dan melirik Ananda.
"Mama apaan sih. Ananda kan bukan anak kecil yang bisa ilang. Ih mama." Ananda kesal karena mamanya menggodanya di depan Daffa.
"Baiklah..putri mama ini memang sudah besar. Buktinya ada pria yang mengajaknya pergi." mamanya kembali tertawa.
"Mama..." rengek Ananda.
"Baiklah tante kalau begitu kami berangkat sekarang." ucap Daffa melaraikan kegiatan mama dan anak itu.
Mereka mencium tangan mama Nita seraya berucap "Assalamualaikum" dan menghilang. Mama Nita hanya tersenyum melihat kepergiannya.
.......
"Baiklah sekarang kita tinggal kerumah Siska." ucap Daffa tetap fokus menyetir.
"Eh..anu..itu" ucap Ananda terbata-bata
"Ada apa?" Daffa menatap Ananda sekilas dan kembali fokus menyetir.
"Kemarin Siska bilang padaku dia tidak bisa ikut katanya."
"Oh. Kenapa?"
"Katanya sepupunya akan berkunjung ke rumahnya hari ini. Dan maaf tidak memberitahumu terlebih dahulu. Sebenarnya aku malu untuk mengatakannya kemarin."
Seketika tawa Daffa pecah mendengar ucapan Ananda.
"Kenapa tertawa?" tamya Ananda heran.
"Ehh..tidak" Daffa menghentikan tawanya.
"Hah?" ucap Ananda spontan. Jelas-jelas tadi Daffa tertawa begitu saja.
Apa yang lucu. pikirnya"Aku hanya berpikir kenapa kamu malu mengatakannya. Hanya karena tidak ingin terlebih dahulu mengirim pesan yah." goda Daffa
"Ti-tidak.." ucap Ananda gugup.
"Kalau tidak, kenapa kamu begitu gugup. Hm?" ucap Daffa dengan menaik turunkan alisnya menggoda Ananda.
"Ish, nyebelin."
Ananda segera mengalihkan tatapannya. Melihat pemandangan jalan dari balik kaca mobil karena kesal dengan tingkah Daffa yang menggoda dirinya.
Namun Daffa hanya menggelengkan kepala melihatnya. Dan kembali fokus melihat ke depan.
.....
Ys
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine (End)
Teen Fiction"Jangan bohong Daf, aku tau semuanya." "Sayang, aku bisa jelasin." Daffa ikut berdiri dan mencoba menenangkan Ananda, namun respon Ananda malah menjauhinya. "Stop. Aku gak nyangka tau, aku..hiks..kira kamu emang beneran cinta sama aku" Ananda mulai...