51. End

247 5 0
                                        

Persiapan untuk pernikahan Daffa dan Ananda sudah mulai berjalan. Setelah kedua keluarga saling bertemu, mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan putra-putri mereka 1 bulan lagi.

Seperti saat ini Daffa, Ananda, dan juga Mamah Vina, tengah berada di sebuah butik untuk melakukan fitting baju pengantin.

"Bagaimana Tan?" tanya Ananda begitu keluar dari bilik ruang ganti seraya memakai gaun pengantin. Gaun pengantin yang Ananda pilih berwarna putih. Terlihat sederhana tapi begitu elegan. Karena Ananda sengaja tidak ingin memilih gaun yang mewah.

"Bagus banget sayang. Kamu kelihatan sangat cantik." pujinya

"Makasih Tante."

"Mah ini...," ucapan Daffa terhenti begitu melihat bidadari di depannya. Siapalagi kalau bukan calon istrinya.

"Ya ampun, sebegitu terpukaunya kah putra Mamah ini?" goda Mamah Vina membuyarkan tatapan kagum Daffa.

"Ehh...," ucap Daffa kikuk.

Ananda memperhatikan penampilan Daffa yang begitu casual. Memakai setelah pengantinnya, dengan kemeja putih dan tuxedo berwarna hitam, yang semakin menambah aura ketampanannya.

"Baiklah, kita pilih yang ini saja yah." ucap Mamah Vina.

"Baik Mah." ucap Daffa yang diangguki Ananda.

Setelah melakukan fitting baju dan membeli cincin pengantin, Daffa kembali melajukan mobilnya untuk mengantar Ananda pulang.

- - - - - - -

1 bulan kemudian.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Hari dimana akan disahkannya ikatan suci antara sepasang kekasih yang saling mencintai. Ananda telah selesai di make up oleh penata rias yang profesional. Jauh dilubuk hatinya, Ananda tidak menyangka bahwa kebahagiaannya dan juga Daffa telah berada ditahap yang jauh ini. Hari ini, hari dimana dirinya akan menjadi seorang istri.

"Saya terima nikahnya Ananda Amira Shakila binti Haris Sofyan dengan maskawin tersebut dibayar tunai." ucap Daffa lantang di bawah sana.

"Bagaimana para saksi, sah?"

"Sah." ucap semua yang ada dalam ruangan.

Ananda meneteskan air mata mendengar ijab qobul yang begitu lantang di bawah sana. Ananda resmi menjadi seorang istri dari seorang Daffa Aliandra Wijaya.

Tok..tok..tok

"Biar saya aja yang buka mbak." ucap penata rias yang sedari tadi berada di dekatnya.

Cklek.

"Subhanallah, cantik sekali putri Mamah." ucap Mamah Nita begitu melihat putrinya dengan balutan kebaya pengantinnya.

Ananda tersenyum dengan pipi merona.

"Sayang, ayo kita ke bawah. Semua sudah menunggu."

Keduanya berjalan beriringan menuruni anak tangga. Daffa begitu antusias melihatnya, ia tertegun begitu melihat betapa cantiknya gadis yang beberapa menit lalu telah sang menjadi pendamping hidupnya.

Ananda duduk di samping Daffa dengan wajah menunduk. Daffa segera mengambil kotak kecil berwarna putih yang berisi cincin pernikahnya. Dengan lembut ia sematkan cincin ke jari manis Ananda. Setelah itu giliran Ananda yang memasangkan cincin ke jari manis Daffa.

Daffa meraih wajah Ananda dan mendaratkan kecupan di keningnnya. Setelah itu Ananda meraih punggung tangan Daffa dan menciumnya.

Sekarang para pengantin meminta restu kepada orang tua mereka. Dimulai dari kedua orang tua Daffa, setelah meminta restu Papah Daffa mereka meminta restu Mamah Vina. Ananda mencium tangan Mamah Vina, Ananda tersenyum begitu merasakan usapan halus dipuncak kepalanya.

You Are My Sunshine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang