15. Rencana kencan

106 38 7
                                    

Harap di Vote terlebih dahulu
Sebelum dibaca yah.

Terima kasih.

Happy reading

....

Saat ini Ananda bekerja di Cafe seperti biasanya. Karena saat ini pengunjung tidak terlalu ramai, dirinya tidak terlalu sibuk mengantarkan pesanan.

"Ananda." Siska menepuk bahu Ananda.

Ananda terlonjak kaget. Untung saja piring yang ia pegang tidak pecah. Bisa diomeli dirinya oleh bos.

"Ya ampun Siska, ngagetin aja. Untung ini piring gak jatuh." omel Ananda. Namun yang diomeli hanya menyegir tak berdosa.

"Ada apa?"

"Itu di depan ada Daffa. Dia bilang ingin menemuimu."

"Benarkah? Tapi saat ini aku sedang membereskan ini." ucap Ananda menunjuk piring-piring di depannya.

"Biar aku saja. Cepatlah kamu temui dia. Takutnya dia digoda sama cewek lain lagi. Kan kasihan kamu bisa terus jadi jomblo. Hahaha"

"Ish. Apaan sih. Ngaco kamu."

.....

"Maaf membuatmu menunggu."

"Tidak kok. Duduklah apa kamu akan terus berdiri."

Ananda hanya menurut dan duduk di depannya.

"Ada apa? Tumben kesini, memangnya kamu tidak bekerja."

"Oh ayolah. Mau aku bekerja atau tidak pun tidak akan ada yang memecatku. Aku kan bosnya" ujarnya angkuh.

Namun yang sebenarnya alasan Daffa tidak kekantor, karena pikirannya sangat pening setelah kejadian yang terjadi di kantor. Entah mengapa dirinya merasa lebih baik bertemu Ananda. Gadis yang bisa membuatnya tersenyum dan mengembalikan moodnya.

"Dasar sombong." ujar Ananda ketus tak lupa dengan memutar kedua bola matanya. Daffa terkekeh geli di buatnya.

"Kamu mau pesan sesuatu?" tawar Ananda.

"Boleh. Aku pesan steak sama kentang goreng 1. Sama minumnya jus orange aja."

"Baiklah. Sebentar yah."

Ananda beranjak untuk mengambil pesanan Daffa.

....

"Kenapa kamu tidak pesan juga." ujar Daffa saat melihat Ananda hanya membawa pesanan untuknya.

"Aku tidak lapar. Kamu saja."

"Baiklah. Tapi kamu temani Aku makan."

"Tapi...,"

"Tidak apa tapi-tapian. Cepat duduk. Aku juga lihat pengunjungnya tidak terlalu ramai jadi kamu bisa menemaniku. Aku kan juga pelanggan yang harus kamu layani kan." ujarnya panjang lebar.

"Baiklah tuan pemaksa."

Ananda hanya memperhatikan cara Daffa melahap makanan didepannya. Bahkan saat makanpun caranya begitu elegan. Setelah Daffa selesai barulah dirinya akan beranjak dari duduknya. Tapi sebelum itu tangannya terlebih dahulu dicekal.

"Ada apa?"

"Duduk kembali aku ingin bicara."

"Oke. Mau bicara apa?"

"Aku ingin mengajakmu makan malam. Kamu harus bisa tidak ada bantahan." Daffa menatap lekat kedua mata indah Ananda.

Apa- apaan pria ini. Dia mengajakku, apa mengancamku. Bukannya bilang 'apa kamu bisa' malah 'kamu harus bisa'. Seperti sengaja ingin membuatku mau tidak mau harus ikut. pikir Ananda

Ananda hanya diam tidak mengatakan sepatah kata pun. Dan itu membuat Daffa jengah menunggu.

"Baiklah deal. Jam delapan aku akan menjemputmu. Sepertinya aku juga harus pergi sekarang, ada pekerjaan yang harus aku kerjakan."

Tapi sebelum melangkah pergi. Daffa terlebih dahulu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya. Dan menaruhnya diatas meja.

"Dan satu lagi. Berdandanlah yang cantik." ujar Daffa sembari mengedipkan sebelah matanya dan berlalu.

"Apa ini?" Ananda seolah tersadar dari lamunannya.

Bodoh sekali kamu Ananda. Kenapa hanya diam sedari tadi ? Apa diriku sudah tidak waras karena terpesona melihat wajahnya ? Ya ampun Ananda. Ananda menyentuh keningnya pertanda dirinya sangat bingung dengan apa yang terjadi.

****

Penasaran bagaimana makan malam mereka? Apa akan romantis atau biasa saja.

Makannya. Pantengin terus ceritanya

Ys

You Are My Sunshine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang