Kejadian

4.3K 191 16
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, Fatim dan Rendi sedang berjalan menuju kantin.

"Ren, sebenarnya cowok yang ngeledekin lo dikelas tadi siapa sig?" tanya Fatim penasaran pada Rendi.

"Namanya Fateh. Muhammad Al Fateh" jawab Rendi dengan datar sambil memegang tangan Fatim menuju kantin dan mencari tempat duduk.

"Kok kita duduk disini? Kan disitu masih kosong tempat duduknya?" ucap Fatim sambil menunjuk tempat duduk yang kosong.

"Tempat duduk itu ada penghuninya, gak ada yang berani menempatinya kecuali ketua dan anggota genk-nya" ucap Rendi pelan.

"Ohh.." gumam Fatim.

"Rendi?" panggil Fatim pada Rendi dan Rendi pun menoleh ke arah Fatim.

"Apa?" jawabnya datar.

"Lo mau pesen apa biar gue sekalian pesenin"

"Bakso sama air putih aja" ucap Rendi pelan.

Fatim pun mengangguk pelan. Lalu ia beranjak dari tempat duduknya, tiba - tiba Rendi menarik tangan Fatim membuat Fatim kaget.

"Nanti aja" bisik Rendi, bertepatan masuknya lima orang cowok yang berjalan memasuki pintu kantin sekolah dengan angkuhnya. Yang membuat kantin tadinya ramai tiba - tiba menjadi sepi.

Fateh berjalan didepan dan tak lupa dibelakang nya ada keempat sahabatnya yang berjalan mengikutinya dengan angkuh.

Fatim pun duduk kembali ditempat duduknya.

"Fateh itu siapa sih kok katanya dia berkuasa banget disekolah ini" tanya Fatim penasaran, Rendi menatap sekelilingnya untuk memastikan tidak ada seorang pun yang mendengar percakapan mereka berdua.

"Fateh dan sahabat - sahabatnya itu monster berkepala dingin, mereka gak pernah takut pada siapa pun. Sampe - sampe Saaih anak dari kepala sekolah SMA Garuda ini takluk dengan mereka, aku harap kamu jangan sampe ada masalah dengan Fateh cs, mereka berbahaya" ucap Rendi pelan.

Fatim mengerutkan keningnya.

"Segitu menakutkannya mereka semua?"

Rendi mengangguk pelan.

"Fateh dan keempat sahabatnya itu adalah orang terpandang disini, mereka semua adalah anak dari pengusaha kaya raya. Mereka suka membully anak yang gak bersalah. Dan kalo ada yang sampe melawan mereka, mereka tidak segan - segan memukul, ngeroyok bahkan dipermalukan di tempat umum" jelas Rendi.

"Kamu tau Fateh kan? Di sebelah kanannya itu Dimas, disebelah kirinya ada Bima, dan yang dibelakang nya Alul dan Satria. Jangan sampe kamu cari masalah sama mereka, kalo kamu cari masalah sama mereka kamu bakalan dapet siksaan dari Fateh cs selama kamu sekolah disini." ucap Rendi pelan.

Mendengar ucapan dari Rendi, Fatim pun bergidik ngeri.

"Kok lo cuma sendirian? Mana temen - temen lo?" tanya Fatim sambil celingak-celinguk melihat sekeliling kantin sekolah.

"Aku gak punya temen, dan kamu adalah teman pertamaku" jawab Rendi sambil menundukkan kepalanya.

"Hah? Serius!" tanya Fatim tak percaya dengan ucapan Rendi tadi.

"I...ya" balas Rendi gugup.

"Aku bukan anak orang kaya, aku bisa sekolah ditempat elite ini karna aku dapet beasiswa. Itu sebabnya gak ada yang mau berteman denganku" lanjut Rendi dengan wajah tertunduk.

Mendengar perkataan Rendi, hati Fatim pun merasa iba.

"Gue mau kok temenan sama lo" ucap Fatim sambil mengangkat wajah Rendi.

The Perfect Bad Boy (Fateh Halilintar) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang