Nathan membenarkan dasinya, lalu cowok itu memutar kerannya di westafel dan membasuh wajahnya dengan air. Berulang kali ia menghembuskan nafasnya, mencoba menetralkan jantungnya yang sedari tadi berdetak tidak karuan.
Setelah ia merasa sudah tenang, cowok itu membalikkan tubuhnya. Seketika ia tercengang saat melihat empat siswa laki-laki yang sedang berdiri di depan pintu masuk toilet.
"Anak baru?" tanya salah satu cowok tersebut.
Nathan hanya diam.
Lalu keempat cowok tersebut melangkahkan kakinya mendekat dengan Nathan.
"Gue Alul" ucap cowok itu sambil mengulurkan tangan pada Nathan.
Nathan mengernyit kan keningnya bingung, lalu cowok itu menerima uluran tangan Alul.
"Gue Nathan" balas Nathan datar.
"Lo boleh gabung dengan kita ber-empat"
"Kebetulan kita baru saja kehilangan ketua genk yang saat ini berubah menjadi LOSSER!" ucap Alul sambil menyenderkan tubuhnya di dinding.
"Ini Satria"
"Ini Bima"
"Dan ini Dimas"
"Mereka semua temen-temen gue" ucap Alul memperkenalkan ketiga temannya pada Nathan.
Nathan menatap Alul dan teman-temannya dengan tatapan yang susah di tebak. Cowok itu memasukkan tangan nya di saku celana, lalu ia berjalan pergi tidak menggubris ajakan Alul.
"KITA WELCOME KAPAN AJA KALO LO MAU JOIN SAMA KITA" teriak Satria.
Nathan menghentikan langkahnya, lalu cowok itu membalikkan tubuhnya memandang Satria yang kini sedang tersenyum miring.
"Gue gak minat!" tolak Nathan dingin, lalu ia kembali berjalan meninggalkan Alul dan teman-temannya.
---------------------
Pukul 06.50
"KAKAK??"
"AYO BURUAN TURUN!"
"BUNDA UDAH TELAT NIH!!!"
Suara panggilan yang sangat amat keras terdengar dari lantai bawah, siapa lagi kalau bukan suara Ny Sajidah.
Fatim menepuk jidat nya.
"Mampus dah gue kesiangan!"
"KAKAK?!!"
"BURUAN!!!" teriak Bundanya lagi dari lantai bawah.
"IYA TUNGGU SEBENTAR!" balas Fatim sambil mencari-cari buku di rak bukunya.
"Duh mampus gue!"
"Buku yang gue pinjem kemarin kemana?" ucap cewek itu sambil mengacak-acak rak bukunya.
"BURUAN KAKAK!!!!" suara Bundanya menggema dari luar kamar.
Dengan grasak-grusuk, Fatim keluar dari dalam kamarnya sambil berlari menuruni tangga. Saking tegesa-gesanya sampai ia kesandung dan terjatuh tersungkur tepat dibawah kaki Ny Sajidah yang sedang berdiri berdecak pinggang.
"Jatoh?" tanya Ny Sajidah sambil menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah laku putrinya.
"Ishh Bunda ini!"
"Bukannya bantuin malah ditanyain" protes Fatim sambil bangun dari lantai.
"Makanya bangun jangan siang-siang" ucap Ny Sajidah sambil mengacak-acak ujung hijab Fatim gemas.
-----------------
SMA Garuda.
Sesampainya di sekolah, Fatim datang dengan penampilan yang sangat acak-acakan. Cewek itu berjalan dengan langkah yang penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Bad Boy (Fateh Halilintar)
AcakBuat fatners and stars langsung baca aja:) Jadi, di cerita ini gen halilintar bukan keluarga, aku bikin umur mereka jauh lebih tua dari sekarang So, jangan lupa baca stars ⚡⚡⚡