Hari demi hari telah berganti, panas hingga hujan telah ia lalui. Malam hingga berganti pagi pun telah ia lewati. Namun, hari-harinya tetap saja terselimuti hitam dan putih. Hari-harinya tidak pernah berwarna, hari-harinya selalu di temani dengan kesedihan. Ya kesedihan menunggu kapan penantian ini berakhir, penantian sampai kapan gadis yang ia cintai terus-terusan terkujur lemah di atas kasur rumah sakit dan tak sadarkan diri.
Sudah hampir setengah bulan Fatim tidak sadarkan diri dari tidur panjangnya. Terkadang ingin rasanya ia cabut semua alat yang telah menempel di seluruh tubuh gadis itu dan nembangunkan nya secara paksa agar gadis itu segera cepat membuka matanya.
Namun, dengan cepat ia membuang pikiran bodoh tersebut. Mungkin tanpa alat itu, Fatim sudah tidak ada di dunia ini.
Akhhhhhhh!!!
Cowok itu memukul stir dengan perasaan kesal, cowok itu menjambak rambutnya frustasi. Rasanya ia sudah tidak kuat menghadapi semua cobaan yang amat terasa berat ini.
"Tim, aku kangen..." lirihnya.
Tok...Tok... Tok...
Tiba-tiba ada yang mengetuk kaca mobil nya, Fateh mengernyitkan keningnya bingung melihat seorang cewek yang se-usia sama dengan nya mengetuk kaca mobilnya dan memberikan isyarat melalui mulutnya menyuruh Fateh membuka pintu mobilnya dengan segera.
Tanpa menunggu waktu yang lama cewek itu masuk ke dalam mobil itu.
"JALAN SEKARANG!" perintah cewek itu pada Fateh.
Fateh hanya diam melongo dan tak bersuara melihat cewek yang kini sudah duduk tepat di samping nya.
Cewek itu melirik ke arah Fateh "Ada apa? Ayo jalan sekarang!"
Mendengar perintah dari cewek asing ini, Fateh langsung tersadar dan menatap cewek asing ini dengan tatapan tidak suka "Lo siapa?!"
Cewek itu mengangkat alis sebelah kanan nya dan berkata "Gausah banyak tanya, ayo jalanin mobilnya sekarang!
"Lo keluar dari mobil gue se---"
"AYO JALANIN MOBIL LO SEKARANG, NYAWA GUE LAGI ADA DALAM BAHAYA" potong cewek itu sambil menunjuk ke arah preman yang kini sedang celingak-celinguk tepat di samping mobil Fateh.
Tanpa menunggu lama Fateh langsung menginjak gas mobilnya dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Huuuuuuhhhh selamat" ucap cewek itu menghela nafasnya lega.
Fateh melirik ke arah cewek itu dengan tatapan tidak suka, bagaimana tidak cewek itu tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya dan langsung memerintah Fateh seolah ia adalah seorang Bos yang sedang memerintah anak buahnya.
Dengan perasaan kesal, Fateh menginjak rem mobilnya dengan keras. Sontak membuat cewek itu terpelonjat kaget.
"Kenapa berhenti?" tanya nya tak tau diri.
Fateh menatap cewek itu dengan tajam "Lo keluar dari dalam mobil gue sekarang!"
"Gue gak mau" balas cewek itu seenaknya sambil meletakkan kedua tangannya di depan dada.
Fateh menarik nafasnya dalam-dalam "Sebelum kesabaran gue habis, gue peringatin sekali lagi sama lo. KELUAR DARI DALAM MOBIL GUE SEKARANG!"
"Gue tetep gak mau!" tolak cewek itu lagi.
"Mau lo itu apasih? Tiba-tiba masuk ke dalam mobil gue dan sekarang lo gak mau keluar" tanya Fateh, cowok itu mencoba menahan amarahnya pada cewek asing yang sangat menyebalkan ini.
"Nyawa gue lagi dalam bahaya, kalo gue keluar dari dalam mobil lo sama aja gue nyerahin nyawa gue sama preman-preman itu" jelas cewek asing ini pada Fateh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Bad Boy (Fateh Halilintar)
AcakBuat fatners and stars langsung baca aja:) Jadi, di cerita ini gen halilintar bukan keluarga, aku bikin umur mereka jauh lebih tua dari sekarang So, jangan lupa baca stars ⚡⚡⚡