Bagi Gabriella tidak pernah ada kata kapok untuk terus mendekati Saaih, meskipun cowok itu selalu menolaknya, mengacuhkannya. Tapi, cewek ini tidak pernah ada rasa lelah untuk menaklukan hati Saaih yang sekeras batu.
Hari ini ia telah berhasil membujuk Saaih agar cowok itu mau mengantarnya pulang. Awalnya Saaih menolak, namun berkat bakat aktingnya yang sangat hebat cewek ini telah berhasil membuat Saaih bungkam dan mengiyakan permintaan cewek gila ini.
Keheningan menyeruak di dalam mobil. Saaih memilih diam dan fokus mengendarai mobilnya. Sedangkan Gabriella, cewek itu tiada hentinya terus senyam senyum seperti orang gila. Sesekali Saaih melirik cewek yang kini sedang duduk disampingnya, cowok itu langsung bergidik ngeri saat melihat Gabriella yang senyam senyum seperti orang yang kurang waras.
"Lo sehat?" ucap Saaih heran memecah keheningan di dalam mobil dan Gabriella langsung melirik ke arahnya.
"Alhamdulillah sehat wal'afiat" balas Gabriella antusias.
Saaih mengangguk dan kembali fokus menyetir mobilnya.
"Ih?!" panggil Gabriella.
"Hmmm" dehem Saaih.
"Lo udah punya pacar belum?"
Saaih langsung melirik.
"Ngapain lo nanya-nanya?" ucap Saaih datar.
Gabriella mendesah berat "Gue cuma nanya emangnya sa----"
"Gue gak punya pacar!" potong cowok itu cepat saat Gabriella belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
"Serius?!" tanya Gabriella antusias.
Saaih pun menganggukan kepalanya.
"Yes!!"
"Berarti gue masih bisa dong" ucap Gabriella sambil berdecak gembira.
"Bisa apa?" tanya Saaih bingung.
"Jadi pacar lo lah" balas cewek itu tak tau malu.
Saaih langsung terdiam sambil menggangguk belakang kepalanya yang tak gatal. Rasanya ia ingin keluar dari dalam mobil ini, ia sudah tidak tahan jika terus-terusan berlama-lama di dalam mobil bersama cewek gila ini.
----------------
Keesokan harinya.....
Pagi ini langit begitu cerah, mentari bersinar hingga menerobos celah-celah gedung SMA Garuda, burung-burung berkicau menambah semangat siswa dan siswi memasuki area gedung sekolah.
Fatim berjalan dengan santai menelusuri koridor. Banyak mata yang menatapnya dengan tatapan tidak suka, namun ia berusaha cuek dan tidak memperdulikannya.
"Hello good morning, sayangku"
Fatim membeku saat mendengar suara seorang cowok di belakang tubuhnya. Suara itu sangatlah familiar di telinganya, ya itu Fateh. Cowok itu tiba-tiba datang dan menyapa nya begitu hangat.
Fatim menarik nafasnya panjang dan membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara.
"Morning too, say---" ucap Fatim sambil tersenyum licik.
"Waw kamu cantik banget pagi ini" ucap Fateh memuji Fatim, dan Fatim pun langsung tersenyum malu.
"Kamu juga ganteng banget pagi ini, tapi----"
"Tapi apa?" potong Fateh saat Fatim menghentikan kalimatnya.
"Tapi lebih ganteng lagi kalo seragam kamu itu di masukin dan dasi kamu di pake biar makin keluar aura ganteng kamu yang sekian lama terpendam" ucap Fatim sambil menatap ke arah seragam Fateh dari atas hingga ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Bad Boy (Fateh Halilintar)
De TodoBuat fatners and stars langsung baca aja:) Jadi, di cerita ini gen halilintar bukan keluarga, aku bikin umur mereka jauh lebih tua dari sekarang So, jangan lupa baca stars ⚡⚡⚡