"Aku ada di depan"
Fatim tersenyum saat membaca pesan yang baru saja Fateh kirimkan pada nya. Gadis itu meletakkan handphonenya, lalu ia kembali mengamati penampilan nya di depan cermin. Sore ini ia memakai kaos hitam polos dan cardigan warna kuning di lengkapi sepatu sneakers warna putih menambah kesan elegan tetapi santai untuk kalangan remaja milenial.
Tinnn!
Terdengar suara klakson menggema di depan rumahnya, Fatim tau bahwa itu adalah suara klakson mobil Fateh.
Fatim menghela nafasnya panjang, lalu ia kembali menatap penampilan nya sekali lagi di depan cermin. Dan akhirnya ia memutuskan berjalan keluar dari dalam kamarnya menemui Fateh yang kini sudah menunggunya.
-----------------
Fateh tiada hentinya terus tersenyum saat melihat Fatim kini sedang berjalan keluar dari dalam rumahnya menghampiri dirinya yang kini sedang berdiri bersender di depan mobil nya.
Tiada hentinya cowok itu memandang kecantikan gadis yang kini sedang berjalan menghampiri nya. Sore ini, Fatim berdandan sangatlah cantik. Gadis itu memakai kaos hitam polos dan cardigan warna kuning di lengkapi sepatu sneakers warna putih menambah kesan elegan pada gadis itu.
"Selamat sore peri cantik"
"Mari silahkan masuk!" sapa nya sambil membuka pintu mobil untuk Fatim, sedangkan Fatim tertawa kecil melihat sikap Fateh padanya.
"Thank you" balasnya sambil memasuki mobil.
Fateh menutup pintu mobil, kemudian ia masuk ke dalam mobil.
"Sudah siap, peri cantik?" tanya Fateh sambil tersenyum manis, Fatim pun tersenyum sambil menggangguk.
"Siap tuan muda Fateh" balasnya.
Tanpa pikir panjang, Fateh pun segera menjalankan mobilnya menuju suatu tempat.
----------------
Fatim P.O.V
"Yaampun Fateh, kita mau kemana sih?!" tanya ku saat menuntunku untuk berjalan, kini kedua mataku di tutup menggunakan sapu tangan.
"Udah ikut aja!" bisik Fateh.
"Aku gak suka kalo kamu udah mulai maen rahasia-rahasian gini!" protesku kesal, Fateh pun tertawa.
"Rese banget dah yaampun!"
"Bentar lagi juga sampe"
"Sabar napa" ucap Fateh sambil terus menuntunku terus berjalan.
"Nah kita udah sampe!!!!" ucap Fateh antusias sambil melepas penutup mataku.
Tanpa pikir panjang, aku langsung membuka mataku dan seketika aku tercengang saat melihat pemandangan indah tepat di depan mataku.
Aku teringat!
Tempat ini adalah tempat pertama aku di bawa oleh Fateh. Ya, tempat ini adalah danau yang dulu pernah aku impikan ingin kencan bersama orang yang aku sayang. Dan kini Fateh mewujudkan semua itu!Its amazing!
Ini semua seperti mimpi!"Kamu suka?" bisik Fateh tepat di telingaku.
Cepat-cepat aku langsung menganggukan kepalaku.
"Iya aku suka!" balasku antusias.
"Aku suka banget, meja kursi di tata dengan rapi di pinggir danau, di tambah berhiaskan lampu-lampu lampion. Gue berasa lagi ada di negeri dongeng!"
"Tempat ini cantik banget!" ucapku antusias.
Fateh pun tersenyum bahagia saat melihat senyum kebahagiaan yang terpancar di wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Bad Boy (Fateh Halilintar)
RandomBuat fatners and stars langsung baca aja:) Jadi, di cerita ini gen halilintar bukan keluarga, aku bikin umur mereka jauh lebih tua dari sekarang So, jangan lupa baca stars ⚡⚡⚡