"Pada tanggal 18 September 2018 telah diresmikannya sekretaris pribadi dari CEO Arvan atas nama Giselle Athayana." seorang perwakilan tangan kanan Arvan telah membacakan surat pelantikan dan peresmian kedudukan Giselle sebagai sekretaris pribadi.
Namun di sebuah ruang penting tersebut tak dihadiri seluruh pegawai karena ini salah satu pelantikan yang besar dan sedikit privasi. Jadi hanya dihadiri oleh pegawai dengan pangkat tinggi saja. Arvan duduk pada sofa di depan dan Giselle berdiri tepat di sampingnya.
Selang 1 jam, pelantikan pun telah usai dan kini para pegawai menanti kabar apa yang sebenarnya didiskusikan oleh sang CEO. Ternyata sesaat setelah para pegawai berpangkat itu keluar dari ruangan pelantikan, mereka langsung diserbu awak media yang tiba-tiba menerobos masuk untuk mewawancarai mereka. Dikarenakan ruang pelantikan ada di lantai utama, maka wartawan akan sangat mudah jika hanya untuk menerobos masuk perusahaan. Beberapa pengawal berbadan kekar pun juga kewalahan jika harus melawan puluhan hingga hampir ratusan wartawan yang memaksa untuk bertemu dengan Arvan.
"Pak, maaf minta waktunya sebentar. Apakah Pak Arvan mengadakan pertemuan penting?"
"Kami dengar hari ini adalah pelantikan sekretaris pribadi baru Pak Arvan?"
"Apa benar Pak Arvan baru saja mengadakan pelantikan terkait sekretaris barunya?"
"Bagaimana pendapat Anda tentang perekrutan mendadak dari Pak Arvan? Apalagi yang tiba-tiba melakukan pelantikan sekretaris pribadinya."
Segerombol pegawai berpangkat itu memilih mengabaikan awak media dan sebagian dari mereka memilih untuk pergi. Hingga keluarlah Arvan beserta sekretaris pribadinya yang kini mulai dijaga oleh pengawal yang lebih banyak. Para pengawal pun mendorong mundur para wartawan agar bisa memberi jalan pada Arvan beserta Giselle.
Namun ada yang tetap memaksa untuk mendekati keberadaan Arvan untuk bertanya, "Pak? Apakah benar Anda baru saja melantik sekretaris pribadi?".
"Ya." satu kata yang keluar dari mulut Arvan benar-benar cukup membuat para wartawan serta para pengawal terbungkam, dimana yang sebelumnya penuh dengan kebisingan. Pasalnya hanya terdapat sekali pertanyaan yang terdengar, Arvan langsung menjawab. Beberapa tahun ia menduduki posisi CEO, ini adalah pertama kalinya Arvan menyahut pertanyaan dari awak media dengan cepat. Untuk itu siapapun yang mendengarnya pasti akan bungkam dan memilih untuk mendengar jawaban selanjutnya dari Arvan.
Hingga muncullah pertanyaan lanjutan dari wartawan lain, "Bisakah kau mengenalkannya pada semua orang?".
"Kau dengar?" ucap Arvan pada Giselle dengan nada yang begitu lirih.
"Hm?" Giselle terperanjat karena ia tiba-tiba di ajak bicara oleh Arvan.
"Apa? Aku harus memperkenalkan diriku? Disini?" Giselle pun hanya melihat Arvan mengangguk pelan.
"Hm.. Perkenalkan, namaku Giselle Athayana sebagai sekretaris pribadi Pak Arvan, CEO Perusahaan LOUIS." pernyataan Giselle yang terdengar masih gugup, Arvan pun memakluminya karena ini memang hal yang baru untuk Giselle berbicara di depan awak media. Apalagi wartawan dan reporter yang sudah tak dapat dihitung dimana memenuhi seisi lantai utama perusahaan.
"Giselle, bisakah kau menjelaskan mengapa Pak Arvan bisa merekrutmu menjadi sekretaris pribadinya?"
"Bagaimana perasaan Anda setelah dilantik menjadi sekretaris pribadi Pak Arvan?"
Jika Arvan dan Giselle terus berdiri disana terlalu lama, mungkin saja para pengawal pun akan kewalahan dan malah akan membahayakan mereka. Arvan pun memilih untuk berlalu dan diikuti oleh Giselle.
"Kita akan kemana? Sepertinya aku sudah harus melakukan tugasku hari ini."
Arvan pun mengabaikan pertanyaan Giselle dan mereka menaiki lantai 5 untuk kembali ke ruangan Arvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Secretary
Fanfiction[[MYG•PJH]] "Aku akan menemukanmu lagi, seperti takdir." -Arvan Banyak hal misteri dalam kehidupan seorang gadis bernama Giselle yang kini menjadi sekretaris pribadi Arvan. Kemunculan Arvan yang tiba-tiba membuat Giselle penasaran. Bukan hanya itu...