1

1.7K 98 5
                                    

Dara pov.

Kaki ku melangkah berat untuk meninggalkan rumah minimalis yang memiliki banyak kenangan indah di dalam nya. Kemana aku akan pergi? Aku hanyalah yatim piatu ketika kedua orang tuaku meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang memakan banyak korban, saat itu bahkan usiaku baru sembilan tahun dan oleh karena itu aku tumbuh besar di sebuah panti asuhan.

Tidak mungkin bagiku untuk kembali lagi kesana. Ini baru setahun saat aku meninggalkan tempat itu. Aku tidak ingin kembali merepotkan ibu panti.

Aku hanyalah lulusan sekolah dasar, karena lemah nya daya tangkap ku tidak memungkinkan bagi ku melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ini bisa dikatakan sebagai penyakit akibat dari kecelakaan yang pernah ku alami di usia sembilan tahun. Bersyukur tuhan masih memberikan ku kesempatan untuk hidup namun aku juga harus menanggung pilu saat kehilangan kedua orang tuaku.

Tapi setidaknya aku masih bisa membaca, ya setidaknya begitu.

Sekarang marga ku kembali menjadi Park. Sandara Park. Wanita duapuluh empat tahun yang sudah menyandang status sebagai janda. Dari awal kehidupan ku memang sudah hancur namun aku tidak pernah menyangka seseorang yang pernah ku anggap menjadi penyelamat hidupku ternyata adalah orang yang membuat hidupku semakin dan semakin hancur. Lee Donghae. Entah kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa membenci mu.

Aku terus melangkah kan kaki ku dengan menarik sebuah koper yang tidak begitu besar menembus dingin nya angin malam. Kaki ku terus maju dan berhenti di sebuah club malam.

Jangan kalian pikir aku ketempat ini untuk minum-minum dan bersenang-senang. Aku sudah katakan bukan? Bahkan aku tidak memiliki tempat tujuan, aku sebatang kara. Jangan kan untuk membeli minuman alkohol di tempat ini, membeli sebotol air mineral saja aku tidak mampu.

Memang benar suamiku- maksudku mantan suamiku memberi ku tabungan saat perceraian kami. Namun katakanlah aku wanita yang angkuh tidak mau menerima se persen pun uang nya. Benar-benar bodoh. Lantas sekarang aku harus kemana dan bagaimana? Aku tidak memiliki keahlian apapun untuk melamar pekerjaan. Ingat bahwa aku hanyalah wanita bodoh yang memiliki masalah dalam daya tangkap. Dan aku juga hanyalah wanita lemah jika berhubungan dengan pekerjaan yang membutuhkan tenaga.

Lalu aku harus apa? Satu-satunya pilihan yang terpikir oleh otak bodoh ku ini hanyalah sebuah pekerjaan yang memanfaatkan tubuh dan paras ku. Jalang. Ya kalian bisa memanggil ku jalang ataupun pelacur mulai saat ini. Toh hidupku sudah sangat hancur jadi kenapa tidak ku buat makin hancur saja?!

-

"Wah mom! Jadi ini barang baru mu?" tanya seorang pria yang tidak aku ketahui kepada wanita paruh baya yang memang dipanggil mom oleh semua orang.

"Ya dia memang baru tapi sudah tidak perawan juga. Dia sudah pernah menikah." jelas wanita paruh baya itu kepada pria yang sedari tadi melihat tubuhku dengan tatapan liar nya.

"Eum.. Setidaknya dia memiliki paras cantik. Kurasa tarif nya akan mahal." sahut seorang wanita yang datang secara tiba-tiba entah darimana.

"Ey.. Tentu saja masih mahalan Bom nuna." ucap pria tadi mengalihkan tatapan nya kepada wanita seksi yang ternyata bernama Bom.

"Dasar panda mesum! Berhenti menatap tubuhku dengan tatapan menjijikkan mu itu. Ku laporkan pada Chaerin baru tau rasa kau!" wanita bernama Bom itu lalu menarik ku pergi. "Mom! biar aku yang mendandani dan mengajari anak baru ini cara kerja." ucapnya pada wanita paruh baya itu sebelum menarik ku pergi.

-

Disebuah kamar yang terletak di lantai tiga club. Wanita yang bernama Bom itu mendandani ku dalam diam. Benar-benar terasa canggung.

"Sudah selesai. Kira-kira pakaian apa ya yang cocok untuk mu?." ucapnya akhirnya mengeluarkan suara sambil berpikir menatapi pakaian-pakaian yang tergantung rapi di sebuah lemari ruangan itu.

"Ah kurasa ini cocok untuk mu." putusnya memberikan ku sebuah dress mini berwarna biru tua yang hanya sejengkal diatas lutut dan tanpa lengan.

"A-apa tidak ada yang lebih tertutup dari ini?" oh ayolah apa yang kau pikirkan Dara? Kau itu hanya lah seorang jalang! Untuk apa kau menanyakan pertanyaan bodoh itu.

"Haha kau bercanda? Eum- siapa nama mu?"

"Sandara Park. Kau bisa memanggil ku Dara."

"Baiklah Dara, sebelum nya perkenalkan nama ku Park Bom. Bom. Orang-orang biasa memanggil ku itu. Dan apa kata mu tadi? Pakaian yang lebih tertutup? Oh come on dear! Kita itu bekerja dengan menyuguhkan tubuh kepada pria-pria hidung belang,dan tentu saja pakaian tertutup itu tidak akan pernah ada di sejarah hidup kita selama masih melakukan pekerjaan ini."

"Ah mian. Pertanyaan ku itu memang bodoh. Pekerjaan ku hanyalah seorang jalang, seharusnya aku tau diri dan tidak menanyakan pertanyaan bodoh itu."

"Hei jangan merendahkan dirimu seperti itu! Walaupun pekerjaan kita ini hanya dipandang sebelah mata oleh orang-orang, tapi tetap saja kita tidak boleh merasa rendah diri. Orang-orang di luar sana bahkan belum tentu lebih baik daripada kita." Bom menatap marah dengan memangku kedua lengan nya. Apa aku berkata salah? Diriku memang sudah rendah jadi tidak ada salahnya jika aku semakin merasa rendah.

"Sudahlah ayo ganti pakaian mu. Aku akan ajarkan padamu bagaimana cara kerja seorang JALANG!" Bom menekankan kalimat akhirnya dengan menatap sinis ke arah ku. Apa aku baru saja mendapat musuh di hari pertama kerja ku? Ah hidupku benar-benar dikelilingi oleh nasib buruk. "Tenang saja. Aku tidak membenci ataupun memusuhi mu! Jangan menatap takut seperti itu padaku. Aku tidak menggigit wanita." sambungnya tersenyum. Syukur lah.

-

Author pov.

"Yo hyung! Ada apa menghubungi ku?" tanya pria panda yang ternyata bernama Seungri itu pada seseorang yang baru saja menelepon nya.

"Kau dimana?" tanya orang diseberang sana.

"Dimana lagi? Tentu saja di club tempat pacarku bekerja." jawab Seungri berteriak karena alunan musik yang begitu keras.

"Kalau begitu tunggu aku disana."

"Mwo? Tumben sekali kau mau ke club hyung. Ada ap-"

Tut.. Tut..

Sambungan terputus sebagai jawaban dari pria diseberang sana. Bahkan saat pria panda itu belum selesai menyampaikan pertanyaannya.

"Aishh jika bukan karena kau lebih tua dariku sudah ku sumpah serapahi kau sedari dulu!" rutuk Seungri kesal dengan hyung nya itu.



.
.
.
.

TBC


Holla!
Cepat banget ya aku up nya?
Sebenarnya masih mau nunggu empat hari lagi sih. Tapi entah ada apa dgn wattpad(?) kok cerita ku yg masih di draf bisa kebaca sama orang ya? Padahal blm di publis😖

Karena udah terlanjur bikin dua draf, ya mau gk mau aku double up hari ini:'
Lain kali gk mau bikin draf lagi😔

Kuy lah... Baca chap selanjutnya
.
.

Hurt✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang