Author pov.
.
Wedding Day
.
Satu persatu tamu undangan perlahan mulai meninggalkan mansion mewah milik Kwon Jiyong. Mereka menghampiri pasangan suami-istri yang baru saja mengucapkan janji suci itu untuk bersalaman sekaligus pamit pulang.
Memang tidak banyak tamu undangan yang menghadiri acara sakral itu, karena Jiyong hanya mengundang kerabat-kerabat dan para teman dekatnya.
Dia tidak bermaksud untuk menyembunyikan pernikahan nya dari publik, mau bagaimanapun juga ia adalah salah satu pengusaha terkemuka di Korea Selatan, jadi mau disembunyikan bagaimana pun juga, ia yakin publik akan tau akan desas desus pernikahannya itu dalam dua hari bahkan satu hari kedepan.
Ia melakukan pernikahan sederhana hanya semata untuk menghormati mendiang istrinya yang bahkan belum tigapuluh hari semenjak kematian nya. Ya walaupun Jiyong tidak peduli akan itu sebenarnya.
"Dara, selamat atas pernikahan mu." Bom menghampiri Dara, sebelumnya ia menyalami Jiyong terlebih dahulu.
"Terimakasih sudah datang Bom." Dara memeluk wanita yang sudah ia anggap sebagai sahabat nya itu. "Apa kau yakin menikahi pria itu Dara?" bisik Bom di sela pelukan mereka.
"Tentu saja, bukankah sudah terjadi?" balas Dara melepaskan pelukan mereka dengan senyuman yang mengambang yang menegaskan pada sahabat nya itu bahwa ia yakin akan pernikahan nya itu. "Baiklah, aku turut bahagia jika kau bahagia." Bom ikut tersenyum. "Dan kau, berjanjilah untuk selalu membahagiakan sahabat ku ini. Berikan ia kebahagiaan yang selama ini tidak pernah ia rasakan." seru Bom melirik Jiyong, namun kembali melirik Dara di saat ia mengucapkan akhir kalimat nya. Tatapannya tersirat seperti seorang ibu yang tengah melihat anaknya yang selama ini menderita akhirnya merasakan kehidupan yang bahagia.
"Yak eonnie! Berapa lama kami harus menunggu mu?" protes Chaerin yang berdiri di belakang Bom sambil menggandeng Seungri, gadis bermata kucing itu benar-benar menghancurkan moment haru Bom.
"Aishhh kau merusak suasana saja!" Bom mendelik dan sedikit bergeser kesamping untuk memberi akses pada Chaerin beserta pacar yang serasa seperti ajudan yang sedang ia gandeng itu.
"Eonnie... Chukkae.. Selamat atas pernikahan mu, kau harus banyak bersabar ne.." ucap nya tersenyum manis. "Jiyong oppa itu sangat posesif dan manja." lanjut Chaerin dengan berbisik namun bisikkan wanita yang kerap disapa Dj CL itu kelewat keras dan bisa didengar oleh Jiyong.
"Haha kau pikir ini club malam Chae? Berbisik seperti berteriak." ledek Bom yang bahkan juga bisa mendengar nya.
"Haha, aku memang harus posesif untuk menjaga istri mungil ku ini." Jiyong merangkul pinggang ramping Dara yang sukses membuat nya merona. "Dan untuk tuduhan manja yang kau sebutkan pada ku tadi, hmm.. Kurasa tidak ada salah nya bagiku bermanja pada istri sendiri." lanjut Jiyong lalu mengecup singkat pelipis Dara. "Yatuhan.. Jantungku sudah tidak bisa berdetak normal lagi." batin Dara bersorak.
"Bweeekk tapi sifat manja mu itu terlalu berlebihan oppa. Kau seperti bayi besar jika sedang mode manja, bahkan kau pernah meminta Sohee eonnie untuk memeluk mu seharian di saat kau sakit." cibir Chaerin yang tidak sadar telah menyebut nama almarhum istri pertama Jiyong yang dulunya adalah kakak kelas Chaerin di Sekolah Menengah Atas.
"Hm, Chae." gumam Seungri pelan. "Wae?" jawab Chaerin belum sadar akan ucapan nya. Sedangkan Dara dan Bom hanya menatap bingung pada perubahan raut wajah Jiyong. Mereka tidak begitu tau atau bahkan tidak tau tentang Sohee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt✔
FanfictionBerawal dari luka dan rasa sakit. [DARAGON] [COMPLETE]√ #1 in g-dragon [180719] #3 in 2ne1 [250719] #1 in daragon [310719] #1 in Gd [230819] #1 in nyongdal [220720] #2 in dara [160722]