Author pov.
Sinar mentari pagi sama sekali tidak mengganggu sepasang insan yang kini tengah terlelap di alam mimpi nya. Dengan sang pria yang mendekap erat tubuh sang wanita, saling berbagi kehangatan dan kenyamanan.
"Mommy.."
Double J yang baru saja bangun langsung berlari menuju apartemen yang berada di sebelah apartemen Donghae dan Yoona.
Ya, kebiasaan yang selalu diberikan mommy mereka saat mereka bangun tidur, membuat si kembar langsung menuju satu-satunya kamar yang terdapat di apartemen itu. Walau semalam mereka tidur pisah dari sang mommy, itu tidak membuat mereka melupakan kebiasaan mereka.
"Mom- daddy?" si bungsu Jo menghentikan langkahnya saat melihat mommy mereka ternyata tidak tidur sendirian. Ada seorang pria yang memeluk erat tubuh mungil itu.
Si sulung Ju yang berlari di belakang si bungsu juga menghentikan langkahnya di ambang pintu kamar tersebut. Untuk sejenak mereka saling bertatapan, lalu akhirnya saling tersenyum.
Dua bocah kembar itu berjalan pelan untuk mendekati ranjang, tempat orangtua mereka yang kini tengah tertidur pulas.
"Mommy.."
"Daddy.."
Keduanya menduduki kedua orangtua mereka yang sedang tertidur menyamping, saling memeluk itu.
Dengan si sulung Joel yang menduduki pinggang sang mommy dan si bungsu Jorel yang menduduki kepala sang daddy.
"Hei, ya ampun. Morning boys." itu Jiyong. Jika saja pria itu tidak merasa kan sebuah tangan mungil memegang wajah nya, mungkin ia hampir saja ingin menepis beban yang terasa menghimpit kepalanya.
"Eoh? Jo! cepat turun dari kepala daddy." Dara yang baru saja membuka manik hazelnya, kaget melihat si bungsu yang kini tengah menduduki kepala Jiyong.
"Gwenchana babe."
Cup
"Good morning mommy." itu bukan double J. Melainkan J lainnya yang membuat si kembar J merengut tidak suka melihat ciuman di bibir mommy mereka direbut oleh orang lain.
"Mommy ilik Ju!" si sulung yang sedari tadi menduduki pinggang Dara, memeluk posesif sang mommy.
"Ilik Jo juga!" si bungsu juga ikut memeluk Dara, dan membuat pelukan antara sepasang suami-istri itu harus terlepas.
"Hei.. Mommy kalian juga milik daddy!" Jiyong yang melihat pemandangan di depannya itu, ikut andil memeluk ketiganya.
Benar-benar kebahagiaan yang selama ini mereka impikan.
--------
Bandara Internasional Incheon
"Aku tak menyangka akan kembali ke negara ini lagi." gumam Dara dengan si bungsu Jo yang tengah tertidur di gendongan nya.
"Tentu saja kau harus kembali babe, karena aku adalah rumah mu. Sejauh manapun kau pergi, kau harus kembali padaku. Rumah mu." ucap Jiyong yang sedari tadi memeluk erat pinggang ramping Dara dengan sebelah tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menggendong si sulung Ju yang kini juga sudah tertidur pulas.
Saat Jiyong menyelesaikan meeting nya pada pagi tadi, ia memaksa Dara untuk pulang ke Korea di hari itu juga. Tentu saja Dara tidak bisa menolak, terlebih lagi Donghae dan Yoona juga mendukung keinginan Jiyong itu. Mereka sangat ingin keluarga Kwon itu hidup bahagia bersama.
"Eoh? Dara? Ji? Aku tidak salah lihat bukan?" Youngbae yang menjemput Jiyong di bandara dikejutkan dengan kehadiran Dara, istri bos sekaligus sahabatnya yang tiga tahun ini entah hilang kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt✔
FanfictionBerawal dari luka dan rasa sakit. [DARAGON] [COMPLETE]√ #1 in g-dragon [180719] #3 in 2ne1 [250719] #1 in daragon [310719] #1 in Gd [230819] #1 in nyongdal [220720] #2 in dara [160722]