Author pov.
Krekk
Pintu kamar mandi terbuka, menandakan pria yang baru saja masuk lima menit yang lalu sudah selesai dengan kegiatan nya dikamar mandi tersebut.
Jiyong keluar dari kamar mandi dengan keadaan toples, sedangkan untuk bawahan ia hanya menggunakan boxer hitam di atas lutut.
Dara yang sedang berbaring miring menghadap pintu kamar mandi, refleks memutar tubuhnya memunggungi Jiyong. "Aishh apa dia tidak bisa keluar dalam keadaan normal." rutuk Dara.
Jiyong yang menyadari tingkah lucu istrinya itu, tersenyum jahil lalu berjalan perlahan untuk mendekatinya. "Apa kau malu babe?" bisik Jiyong tepat di daun telinga Dara.
Tidak ada tanggapan apapun yang diberikan Dara sebagai respon kejahilan Jiyong itu. Jiyong yang gemas membalik tubuh Dara hingga tubuh mungil itu terlentang dan Jiyong tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mengukung tubuh mungil itu dibawah nya.
"A-apa yang kau lakukan Ji?" gugup Dara saat dada toples Jiyong begitu dekat dengan wajahnya. "Apa? Aku melakukan apa?" goda Jiyong semakin mendekatkan wajahnya kepada ceruk leher Dara. Dara sudah tidak bisa menyembunyikan debaran jantung nya lagi, dan ia yakin Jiyong sudah mendengar debaran nya itu.
"Mungkin belum saatnya." bisik Jiyong serak saat bibirnya sudah sepenuhnya menempel pada leher jenjang Dara. Lalu naik untuk mengecup dalam dahi Dara. "Aku tidak ingin mengambil resiko untuk menyakiti little Kwon. Dia masih terlalu kecil," ucap Jiyong tepat di manik hazel Dara. Jujur saja, Jiyong sangat menyukai hazel itu. Namun ia belum merasakan debaran yang sama dengan debaran yang dirasakan oleh Dara, bahkan ia dapat mendengar debaran jantung istrinya itu dengan sangat jelas.
"baru sebulan sejak ia tumbuh di dalam sini." kecupan Jiyong turun pada tempat dimana sebuah nyawa mulai berkembang disana.
Dara yang mendengar penuturan sang suami pada akhir kalimat nya mengerutkan dahinya. Sebulan? Kandungan nya sudah memasuki bulan kedua. "Ji, bukan sebulan, ta-"
"Kita harus konsultasi pada dokter dulu babe." potong Jiyong bangkit dari atas Dara yang membuat Dara juga otomatis duduk. Ia kesal karena Jiyong memotong ucapannya, dan ia jauh lebih kesal saat Jiyong tidak mengetahui usia kandungan nya yang sebenarnya.
"Tapi usia kandungan ku-"
"Sabar babe.. Kita pasti akan bercinta jika sudah melakukan konsultasi pada dokter."
Blush
Dara menangkup kedua telapak tangannya untuk menutupi wajah nya yang memerah karena malu. Bagaimana bisa Jiyong berbicara se-frontal itu padanya.
"Aku sangat suka saat kau bertingkah malu-malu seperti ini." Jiyong menarik kedua tangan yang menutupi wajah cantik nya itu, lalu mengecup kedua punggung tangan nya dengan lembut. "Berhenti menggoda ku Ji!" rengek Dara yang sukses membuat Jiyong terkekeh.
Cupp
Jiyong mengecup cepat bibir Dara yang sengaja wanita itu kerucutkan karena kesal. "Sudah kubilang berhen-mmmppph" Jiyong melumat tiba-tiba bibir wanita yang sudah berstatus istrinya itu, menjilatnya dan mengigit bibir bawahnya agar wanita itu membuka mulutnya untuk memudahkan akses bagi lidah Jiyong masuk dan bertempur dengan lidah Dara di dalam sana.
"Eunggh.." lenguh Dara saat tangan Jiyong dengan nakalnya bergerak masuk kebalik kaosnya dengan gerakan sensual. Mengusap lembut perut ratanya, lalu perlahan bergerak naik pada belahan gundukan dadanya.
Dara memukul pelan lengan Jiyong, menandakan bahwa wanita itu sudah mulai kehabisan pasokan oksigen nya. Jiyong yang mengerti lalu melepaskan tautan panas mereka. Belum beberapa detik saat Dara menghirup rakus udara, bibir Jiyong sudah kembali melumat penuh nafsu bibir tipisnya yang sudah memerah sempurna. Sedangkan satu tangan Jiyong yang sedari tadi bertengger diam di belahan dada Dara mulai bergerak kesamping untuk meremas salah satu gundukan itu.
"Eunggghhhh" desah Dara tertahan karena ciuman Jiyong.
Saat Dara baru saja mengalungkan tangannya pada leher Jiyong, tiba-tiba pria itu menghentikan semua aktivitas nakalnya itu dan menatap penuh kagum hazel Dara. "Kau membuat ku hampir saja kelepasan sayang." ucap Jiyong serak dengan keadaan batang hidung mereka yang saling bergesekan. "Aku tidak-"
Cup
Lagi-lagi Jiyong memotong ucapan Dara dengan kecupan singkat nya. "Ishh!" rutuk Dara tidak terima ucapan nya selalu dipotong oleh suaminya itu.
"Kkk mian, bibir mu terlalu menggoda sayang." kekeh Jiyong sambil mengusap lembut bibir bawah Dara dengan ibu jarinya.
"Kau menyebalkan Ji!" kesal Dara mendorong tubuh Jiyong menjauh darinya.
"Ne.. Mianhae nyonya Kwon." Jiyong kembali mengecup singkat bibir Dara yang sudah menjadi candu bagi nya.
---------
Kwon Jiyong pemilik Kwon Group kembali menikah pada hari ini~
Pernikahan ketiga Kwon Jiyong dilangsungkan secara tertutup ~
Belum tigapuluh hari sejak meninggal nya istri kedua, Kwon Jiyong sudah menikah lagi~
Semua media berita, memberitakan pernikahan Kwon Jiyong, pemilik perusahaan raksasa Kwon Gruop.
Di luar perkiraan Jiyong, bahkan belum 24 jam pernikahan nya berlangsung, dan media sudah lebih dulu tahu.
"Oppa lihat. Bukankah dia CEO di tempat mu bekerja?" tanya seorang wanita menghampiri suaminya dengan menyodorkan sebuah koran.
"Mwo? Sajangnim menikah lagi?" kagetnya saat membaca koran yang disodorkan oleh istrinya itu.
"Kau juga tidak tahu Donghae-ssi??" ejek wanita tersebut kepada suaminya yang bernama Donghae itu.
.
.
.TBC
Dah itu aja dulu😁
.
Baibai👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt✔
FanfictionBerawal dari luka dan rasa sakit. [DARAGON] [COMPLETE]√ #1 in g-dragon [180719] #3 in 2ne1 [250719] #1 in daragon [310719] #1 in Gd [230819] #1 in nyongdal [220720] #2 in dara [160722]