act. 5

21.9K 2.2K 54
                                    

Happy reading....

Kondisi diluar dan didalam ballroom sungguh berbeda. Jika diluar mencekam, didalam ballroom tampak penuh tawa. Meski kebanyakan tawa palsu layaknya aktor di panggung drama. Pesta para pengusaha dan pejabat yang penuh intrik demi mempertahankan kekayaan dan juga kekuasaan.

Daehyun, Baekhyun dan juga Taehyung tampak mengantar sang presiden menuju pintu keluar dengan senyum tetap mengembang diwajah mereka. Meski dalam hati Daehyun sudah sangat khawatir dengan kondisi diluar sana. Jangan lupa Daehyun itu menteri pertahanan negara, ia tahu apapun yang terjadi di negaranya.

Sementara itu jauh dari tempat pesta, seseorang yang amat profesional di bidangnya sedang bersenandung pelan. Bibirnya menggumamkan nyanyian random tapi matanya tetap memicing pada teropong yang menyatu dengan senjata laras panjang yang mematikan. Seringainya mengembang ketika posisi mangsa sudah dalam jangkauannya. Sang presiden tampak keluar gedung ballroom hendak masuk ke dalam mobil sedikit tergesa. Mungkin pihak pengaman sudah menyadari keberadaannya.

Jari panjangnya menarik pelatuk dan melesatkan peluru tanpa mengeluarkan bunyi letusan. Tapi, seringai itu tak bertahan lama karena pelurunya tak mengenai mangsa tapi terpental entah kemana. Dan ia kaget karena seperkian detik sebuah peluru melesat menggores pipinya. Refleks ia langsung mengamankan senjatanya juga dirinya merapat pada dinding kamar menghindari dari terjangan peluru yang tak kalah mematikan seperti miliknya.

"Salam perkenalan huh?" Gumamnya lagi. Ia tahu peluru yang menggores pipinya itu sengaja tak membunuhnya.

Ia merunduk lagi ketika peluru masih mengincarnya meski ia sudah menyembunyikan diri dari jangkauan peluru jarak jauh.

"Sial. Lawanku tangguh" decihnya kesal kemudian meninggalkan kamar gelap itu sesegera mungkin.
.
.
.
.

"Eagle sudah melesat kapten"

Jungkook menyimpan kembali senjatanya ke dalam koper. Seringai tipis terpatri dibibir Cherry miliknya.

"Aku akan menemukanmu mungkin akan membunuhmu dipertarungan berikutnya"

Jungkook berjalan kembali memasuki gedung ballroom dan di sana ia melihat Taehyung yang sedang berbincang dengan seorang laki-laki yang Jungkook ketahui bernama Park Bogum dan seorang wanita bernama Bae Irene.

Dari jauh mereka terlihat berbincang dengan normal layaknya teman akrab. Tapi, Jungkook melihat ada pandangan berbeda diantara ketiga orang itu. Membuatnya menghela nafas dan memutar bola matanya malas.

Taehyung menatap Irene dengan pandangan berbinar penuh puja,sedangkan Irene menatap Bogum dengan tatapan sarat dengan cinta. Sedangkan Bogum sendiri biasa saja, mungkin dia kurang peka. Cinta segitiga huh?

Ketika acara telah usai, Jungkook menghampiri Taehyung yang masih berbicara dengan kedua temannya itu. Ia kemudian membungkuk hormat membuat Taehyung menoleh kearahnya.

"Ada apa?" Tanya Taehyung datar

"Siapa dia Tae?" Tanya Bogum nampak antusias melihat Jungkook disamping Taehyung. Sedangkan Irene hanya memiringkan wajahnya ikut bertanya-tanya meski tak mengeluarkan suara.

"Bodyguard suruhan ayah" jawab Taehyung acuh

"Tuan dan nyonya Kim sudah menunggu anda."

"Aku akan menyusul, suruh ayah dan ibu menunggu sebentar lagi"

"Baik"

Jungkook membungkuk hormat kemudian meninggalkan ketiga orang sahabat itu menuju pintu keluar ballroom dimana mobil menteri pertahanan telah terparkir.

"Dia manis sekali y?"

Penyataan Bogum selepas kepergian Jungkook membuat Taehyung dan Irene menoleh kearahnya. Taehyung agak terkejut mengingat Bogum tidak pernah memuji laki-laki manapun manis diawal pertemuan. Meski Jungkook memang kenyataannya manis cenderung cantik. Wanita saja jarang sekali Bogum puji cantik ataupun manis. Irene sendiri nampak tersenyum masam.

MY CUTE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang