act. 19

17.8K 1.8K 73
                                    

Hening sesaat melanda diruangan yang berisi empat orang yang terdiam dengan pikiran masing-masing. Yang kentara terlihat adalah Jungkook. Tangannya mengepal erat menahan letupan emosi mengingat ulah teroris yang membuat Jungkook kehilangan nyawa sahabat baiknya.

"Tapi kita tak punya bukti yang kuat untuk menjerat si tua Park. Potongan video dan juga foto yang kita punya tidak mampu menyeretnya ke peradilan." Ucap Namjoon membuat mereka semua makin terdiam.

"Bukankah ada pesta di kediaman Park tiga hari lagi?" Cetus Mingyu mengalihkan atensi mereka semua pada pemuda kelebihan pigmen kulit itu.

"Pesta para pengusaha dan mungkin beberapa politisi negara. Ulang tahun perusahaan mereka yang ke 25. Dan yang aku tahu tuan Kim Baekhyun mendapatkan undangannya." Ujar Namjoon kemudian menjelaskan maksud Mingyu.

Pikiran Jungkook melayang pada undangan yang diterima Taehyung. Undangan yang diberikan Park Bogum. Jungkook terdiam sebentar kemudian menatap pimpinannya yang masih setia berdiri disamping Hoseok.

"Ketua apa Park Bogum masih ada keterikatan keluarga dengan Park Chanyeol?" Tanya Jungkook sedikit penasaran.

Namjoon menoleh kearah Jungkook yang menanti jawaban darinya. Namjoon sedikit berfikir mengingat nama Park Bogum yang pernah ia dengar. Otak jeniusnya dengan cepat mengingat pemuda tampan yang juga seorang aktor dan model itu. Kawan baik Taehyung.

"Ah aku tahu maksudmu. Dan ya Park Bogum adalah keponakan Park Chanyeol. Ada apa?"

"Apa pestanya ada di rumah pribadi mereka?"

"Menurut info yang aku dapat pesta itu diselenggarakan disalah satu rumah mereka. Tapi kita tak tahu apakah itu rumah utama mereka atau bukan."

Jungkook terdiam sebentar memproses informasi yang ia dapat.

"Tuan muda Kim mendapatkan undangan dari tuan Park Bogum. Dan aku meminta izinmu ketua. Aku akan menyelidiki rumah Park Chanyeol selama pesta berlangsung."

Ucapan Jungkook membuat semua yang ada di ruangan itu melotot mendengar ide gila Jungkook. Ide yang penuh resiko besar.

"Tidak Jungkook. Akan ada banyak resiko." Mingyu tak menyetujui ide sahabatnya itu yang dibalas dengusan acuh.

"Hanya ini kesempatan kita untuk mendapatkan bukti lain. Mungkin saja bukti lain yang mereka sembunyikan ada dirumah itu."

"Tapi..." Mingyu hendak protes kembali tetapi ucapan Namjoon kemudian membungkamnya.

"Lakukan tanpa menimbulkan kecurigaan."

.
.
.
.
.

Hari menjelang petang Jungkook baru kembali ke rumah milik sang menteri.
Langkah panjang Jungkook memasuki rumah sang menteri pertahanan. Tujuannya ada menemui Daehyun. Setelah bertanya pada salah seorang pelayan wanita, Jungkook melangkah menaiki tangga menuju ruang kerja milik Daehyun. Tapi, langkah Jungkook terhenti dan matanya membulat melihat sosok Taehyung yang keluar dari kamarnya. Sebenarnya bukan itu yang membuat Jungkook terkejut tapi sosok lain yang juga ikut keluar dari kamar tuan muda Kim itu. Seorang wanita cantik yang ia kenal, Bae Irene.

Pandangan mata Jungkook dan Taehyung bertemu dan keduanya sempat terdiam sesaat. Irene yang melihat Jungkook merasa senang tapi ketika hendak menyapa, Jungkook memilih menunduk sopan kemudian berlalu pergi. Mengabaikan Irene yang bingung dan Taehyung melihat tatapan yang sama di mata Jungkook.
Tatapan sarat akan luka yang tak bisa ia pahami.

Sosok tubuh Jungkook menghilang ketika memasuki ruang kerja sang ayah. Taehyung hanya bisa mendesah bingung.

"Apa kau baik-baik saja Tae?" Tanya Irene melihat situasi yang terlihat aneh antara Taehyung dengan sang bodyguard.

MY CUTE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang