act.38

11.9K 1.1K 61
                                    

Peluh tiba-tiba bermunculan di kening pria tampan yang sedang berada tepat didepan komputer canggih miliknya. Bibir tebalnya terbuka kemudian tertutup beberapa kali.

"Rabbit. Apa kau masih bisa mendengar suaraku? Rabbit copy" suaranya nampak putus asa.

"Ada apa jinie?"

Sebuah suara berat yang sedikit terengah akibat berlari itu menyapa indera pendengaran si pria tampan yang berada dibalik komputernya.

"Joonie, Jungkook tak menjawab panggilanku. Ada sebuah badai tropis tiba-tiba muncul dilautan China dekat dengan koordinat kapal yang membawa Chanyeol dan anak buahnya. Badai yang cukup kuat untuk menenggelamkan sebuah kapal." Ucapnya khawatir.

Ya, sosok tampan dengan code name Jade adalah Seokjin. Salah satu anggota khusus dengan keahlian spy.

Namjoon mendekat kearah Seokjin dan melihat ada sebuah pusaran yang mendekati daratan China pada layar komputer. Titik merah yang berkedip adalah koordinat Jungkook berada. Badai sepertinya merusak sistem komunikasi mereka.

Di bandara, Taehyung dan keluarganya terpaksa turun kembali menuju ruangan khusus yang telah disediakan. Pesawat mereka ditunda keberangkatannya akibat badai yang tiba-tiba muncul.

Entah kenapa perasaan Taehyung buruk melihat badai yang sangat tiba-tiba itu. Angin kencang berhembus sangat kuat. Banyak penerbangan yang dibatalkan. Tak lama hujan turun dengan sangat lebat.

Taehyung melihat Mingyu berdiri di samping sofa yang ia duduki dengan raut wajah yang begitu tegang. Mingyu nampak sedikit tersentak ketika tangan Taehyung menyentuh lengannya.

"Ada apa?"

Mata Mingyu nampak terlihat raut keraguan. Alis Taehyung mengernyit penasaran.

"Tak ada apa-apa tuan." Jawab Mingyu senormal mungkin tapi Taehyung bukan orang yang bisa dengan mudah dikelabui.

"Ada yang kau sembunyikan padaku. Apa ini tentang Jungkook?"

Bahu Mingyu menegang karena Taehyung dapat dengan menebak dengan mudah apa yang ingin Mingyu tutupi.

"Katakan padaku apa yang terjadi."

Aura Taehyung nampak begitu tegas tidak seperti dirinya yang cuek dan nampak tak peduli. Bagi Taehyung, sosok Jungkook kini sangat berarti baginya. Meski intensitas keduanya belum terlalu banyak. Setidaknya perasaan keduanya saling terbalaskan.

Meski sedikit ragu, Mingyu akhirnya membisikkan apa yang ia ketahui ditelinga Taehyung. Mata Taehyung nampak melebar seolah begitu terkejut. Taehyung nampak tak percaya apa yang ia dengar.

Dengan cepat Taehyung berdiri membuat Mingyu menghadap dirinya. Tangannya bergetar ketika menyentuh kedua lengan Mingyu.

"Ayo kita cari dia."

Mingyu nampak termangu sedikit tak setuju ide Taehyung mengingat kondisi diluar sana sangat tak memungkinkan.

"Diluar sangat berbahaya tuan."

Taehyung berdecak kesal melihat Mingyu yang begitu ragu-ragu serta melarangnya untuk pergi mencari Jungkook.

"Apa kau akan diam saja ketika sahabatmu sedang dalam bahaya?"tanya Taehyung dengan intonasi rendah dan pelan. Tak ingin kedua orang tuanya yang berada di ruangan lain mendengar pembicaraannya dengan Mingyu.

Mingyu tak bisa menjawab pertanyaan Taehyung. Karena disisi lain ia mempunyai tugas yang cukup penting. Taehyung kembali berdecih tak suka melihat keraguan dimata Mingyu.

"Apa kau ingin kehilangan sahabatmu untuk kedua kalinya?"

Pertanyaan Taehyung kali ini membuat Mingyu makin terdiam. Mengingatkan dirinya saat kehilangan Yugyeom dan keadaan Jungkook yang koma. Saat itu Mingyu sedang melakukan tugasnya di Amerika. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Sangat menyesal tak bisa menyelamatkan sang sahabat.

MY CUTE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang