Jungkook memanfaatkan sedikit kelengahan Eunwoo dan dengan sigap membanting tubuh Eunwoo ke lantai sehingga pistol yang ia genggam terjatuh. Jungkook mengambil kesempatan itu untuk membuang pistol itu sejauh mungkin dari jangkauan Eunwoo. Jungkook memasang kuda-kuda dalam posisi siaga tetapi Eunwoo terlihat diam saja tanpa berniat bangun. Ia terlihat terkikik geli. Eunwoo merasa senang ada yang bisa mengimbangi kekuatannya.
"Aku sedang tidak dalam mood untuk membunuh apalagi membunuh kelinci montok seperti dirimu. Lebih baik kau mendesah dibawahku."
Eunwoo tertawa sembari melirik Jungkook yang terlihat kesal. Ia merubah posisi menjadi duduk bersila kemudian menyunggingkan senyum menawan.
"Pergilah. Lain kali saja kita bertarung. Atau mungkin bertarung diatas ranjang."
Eunwoo terkikik jenaka melihat ekspresi wajah Jungkook yang terlihat akan membunuhnya. Entah kenapa menggoda Jungkook terasa lebih menyenangkan. Eunwoo menatap Jungkook dengan santai.
"Lebih baik kau cepat pergi sebelum aku berubah pikiran. Yang kau cari tidak ada disini. Aku akan memberitahumu satu hal. Kau boleh percaya atau tidak. Pak tua itu terlalu terobsesi dengan mantan tunangannya. Jadi aku yakin kau tahu apa maksudku." Ucap Eunwoo sembari berdiri dan membenarkan sedikit pakaiannya yang sedikit berantakan.
Bola mata Jungkook membulat. Pikirannya melayang pada Baekhyun yang sedang sendirian dirumahnya. Perasaan Jungkook menjadi buruk mengingat Chanyeol buka pria sembarangan dan punya banyak kuasa. Jungkook segera berlari mendekati pintu untuk segera keluar. Jungkook menoleh kearah Eunwoo yang tiba-tiba memanggilnya ketika tangannya sampai pada pegangan pintu.
"Dipertemuan berikutnya aku tidak akan melepaskanmu." Senyum Eunwoo tapi terasa ambigu bagi Jungkook.
Setelah tubuh Jungkook menghilang dibalik pintu, Eunwoo menatap langit-langit kamar yang telah jadi miliknya selama bertahun-tahun.
"Sungguh membosankan. Pak tua itu benar-benar sudah gila."
Eunwoo nampak melepas pakaiannya dan memamerkan tubuh tinggi,tegap dan berotot. Jangan lupakan sebuah tato angka menghiasi bahu kirinya.
"Kookie..."
Eunwoo menyebut nama Jungkook dengan lirih hampir tak terdengar.
.
.
.
.
.Seseorang mendekati Taehyung yang sedang asyik berbincang dengan Irene dan juga Bogum. Seorang yang berwajah tampan cenderung imut dengan setelan jas hitam membungkuk sopan pada orang-orang dihadapannya.
"Tuan Bogum." Pemuda itu dengan pelan memanggil Bogum.
Ketiga orang yang sedang berbincang itu seketika menoleh. Tapi wajah Taehyung seketika berubah. Wajahnya menegang.
"Ah Jihoonie ada apa?"
"Anda diminta tuan Chanyeol menemui beliau didekat panggung. Acara akan mendekati akhir."
"Ah baiklah"
Bogum meninggalkan Irene dan Taehyung yang masih tampak tegang bersama Jihoon yang berdiri disebelahnya.
"Ah aku pergi ke toilet sebentar Tae" kata Irene yang tiba-tiba merasa kantung kemihnya penuh tanpa tahu jika Taehyung tengah mencoba menghindari orang yang masih berdiri disebelahnya setelah kepergian Bogum.
"Lama tak berjumpa tuan Taehyung" senyum Jihoon ramah tapi tak ditanggapi oleh Taehyung.
Jihoon hanya bisa mengulum senyum memaklumi orang yang kini berdiri dihadapannya masih mengingat apa yang pernah terjadi diantara mereka.
Tapi kemudian Jihoon nampak menyeringai dengan sedikit jilatan dibibir tipisnya. Jihoon mendekati Taehyung yang sedari mengacuhkan pemuda manis itu. Dengan perlahan bibir Jihoon mendekati telinga Taehyung dan berbisik perlahan."Kau makin seksi tuan dan aku semakin menginginkanmu."
Taehyung reflek mendorong Jihoon untuk menjauhinya. Jihoon nampak terkikik sedikit menyeringai melihat reaksi Taehyung yang sesuai ekspektasinya. Sebuah penolakan langsung yang kasar membuat Jihoon semakin menginginkan mantan majikannya itu. Ya, Jihoon adalah mantan bodyguard Taehyung yang hampir melecehkannya.
"Dulu aku memang lemah karena terlalu mengandalkan perasaanku. Tapi, aku yang sekarang berbeda. Kau pasti ingat kata-kataku sebelum aku pergi. Aku punya penawaran padamu. Aku tidak akan membunuh bodyguard barumu tapi sebagai gantinya jadikan aku kekasihmu seperti keinginanku yang dulu"
Wajah Taehyung semakin tegang. Taehyung tahu kemampuan Jihoon yang dulu tapi tidak dengan yang sekarang. Ancaman Jihoon seperti tidak main-main. Meski Taehyung tahu Jungkook kuat tapi ia belum mengetahui kemampuan Jungkook yang sebenarnya. Taehyung kini takut Jungkook terluka. Ia tahu Jihoon orang yang bisa berbuat apa saja. Tapi, Taehyung ingin mempercayai Jungkook sepenuhnya.
Sementara itu Jungkook kini tengah mengemudikan mobil milik Taehyung dengan kecepatan tinggi menunju rumah kediaman sang menteri pertahanan. Jungkook sempat menghubungi Namjoon untuk mengirimkan anggota pengawal tambahan serta menghubungi Hoseok untuk memantau keadaan rumah milik Daehyun melalui CCTV.
"Bagaimana Hyung?"tanya Jungkook melalui ponsel pribadinya dengan Hoseok diseberang sana. Mengingat alat komunikasi khusus miliknya sudah rusak.
" Aku sudah mengecek CCTV. Tak ada yang mencurigakan."
"Baik Hyung. Tolong terus diawasi. Sebentar lagi aku akan sampai di sana"
Telepon dimatikan dan Jungkook merasa sedikit bernafas lega. 20 menit lagi ia akan sampai di kediaman Taehyung. Entah kenapa Jungkook bisa langsung mempercayai ucapan Eunwoo. Padahal bisa saja orang itu menipunya. Tapi disepanjang perjalanan perasaannya menjadi gelisah.
Ponsel Jungkook yang berada di dashboard mobil berbunyi dengan nama Hoseok tertera dilayar. Jungkook langsung menjawab panggilan telepon itu dengan tombol penghubung otomatis didalam mobil. Sehingga Jungkook bisa tetap fokus menyetir.
"Ada empat mobil tak dikenal mendekati wilayah tempat tinggal menteri Kim. Mereka juga menembak penjaga gerbang utama!"
"Bagaimana pengawal tambahan yang dikirim?"
"Mereka baru akan sampai sepuluh menit lagi. Ada sedikit kemacetan."
Jungkook mencoba tenang tapi kakinya menginjak pedal gas makin dalam. Dalam hatinya begitu mengkhawatirkan Baekhyun yang telah mengangkatnya sebagai anak.
"Tunggu aku sebentar lagi. Ku mohon bertahanlah ibu."
Dikediaman menteri pertahanan, Baekhyun yang sedang duduk termenung sendirian di balkon kamarnya terkejut mendengar suara tembakan dari kejauhan.
Baekhyun merasakan bahaya mendekati dirinya dan tak lama setelahnya pengawal rumahnya datang kemudian mengetuk pintu kamarnya. Baekhyun segera menghampiri para pengawal yang berjumlah empat orang terlihat khawatir.
"Tuan kami menaikan tingkat pengamanan siaga satu. Anda harus segera meninggalkan tempat ini" ucap seorang pengawal yang telah lama mengabdi padanya.
Tanpa penolakan Baekhyun mengikuti para pengawalnya. Untuk saat ini keselamatannya tergantung pada para pengawal yang bersamanya saat ini.
Tetapi mereka terlambat karena beberapa orang berpakaian hitam dengan memakai topeng sudah memasuki ke dalam rumah sembari membawa senjata. Dan baku tembak tak terelakkan. Tapi karena kalah jumlah pengawal Baekhyun tak mampu melawan orang-orang asing itu. Baekhyun berdiri dengan tubuh gemetar.
Salah seorang dari orang asing itu mendekati Baekhyun yang berjalan mundur ketakutan.
.
.
.
.
.
.TBC
---------------------------------------------------------
Makasi yg udh pada vote dan komen. Ini ngetiknya nyuri waktu. Baca komen kalian bikin aku semangat ngetik meski lagi sibuk ditambah anak sama suami lagi sakit. Sampai jumpa di next chap 😅 kalo ada typo maafkan 😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CUTE BODYGUARD
ActionJeon Jungkook seorang kapten kesatuan khusus militer ditugaskan menjaga Kim Taehyung sang aktor terkenal, anak tunggal Menteri pertahanan Korea Selatan. bxb (batangxbatang) action,drama Top Tae Bot Kook Mpreg! Ini bukan book dengan banyak romansa...