PROLOG

3.9K 107 0
                                    

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

.

.

Revisi Together YOU

.

.

Semoga lebih rapih, maaf kalau typo.

.

.

Work pertama, dulu.

.

.

---

Matahari mulai menampakan sinarnya melewati celah jendela kamar dan mengenai mata,langit menjadi terang dan bertambah terang secara perlahan. Suara kicauan burung mulai terdengar. Disaat yang sama ada suara ocehan nenek yang meminta tolong di kamar mandi. Bahkan suara ayah yang meminta diambilkan sarapan juga mulai terdengar. Bisa dibayangkan bagaimana suasana pagi ini? Riweh seperti biasanya.

Hanifah Sholihah, gadis yang akrab dipanggil ifah itu sedang berangan angan di pulau kapuk karena tertidur selepas sholat subuh, menjadi terbangun. Matanya terbuka lebar bersama lantunan do'a bangun tidur. Suara gemuruh di pagi hari memang selalu berhasil membuatnya bangun dan menghampiri sumber suara. Rupanya ibunya sedang menjadi rebutan neneknya dan ayahnya.

Dengan keadaan neneknya yang semakin membungkuk dengan keriput yang terukir diwajahnya. Dan ayahnya yang duduk di kursi roda dalam tiga bulan terakhir ini. Di dalam rumah sederhana ini, mereka berempat tinggal. Keluarga kecil yang sederhana, mereka bangun dengan penuh cinta. Selepas harta titipan diambil oleh tuhan selepas kejadian itu mereka kembali ke kehidupan semula, dirumah nenek.

Langit semakin cerah dengan matahari yang menjulang semakin terlihat. Dan ini adalah hari pertamanya sekolah di Madrasah Aliyah, dengan beasiswa tentunya. Selepas sarapan ifah segera berpamitan dengan kedua orang tuanya.


Sebenarnya ifah sendiri juga belum pernah datang ke sekolahnya, karena rumah nenek dengan sewa rumahnya yang dulu lumayan jauh. Namun dengan tekad wejangan yang diberikan oleh ibunya ia berangkat dengan semangat. Sepeda kebanggaannya yang berwarna biru ia kayuh dengan kecepatan sedang.


Jalan khas desa yang masih berupa tanah asli tanpa paving atau aspal masih ia ambah selama beberapa menit sebelum ia menemukan jalan beraspal. Tak lama berselang, ifah menemukan perempatan dengan plang bertuliskan nama sekolahnya. Langsung saja kembali ia kayuh sepedanya itu dengan sekuat tenaga. Mengingat waktu yang tidak sedikit untuk sampai kesana.

Sepanjang jalan ifah tak henti hentinya menjadi sorotan banyak orang, terlebih karena kerudungnya yang panjang bersama dengan masker yang menutup sebagian wajahnya. Menjadikan sosoknya lebih misterius, apalagi saat ini ia tengah turun dari sepeda butut birunya itu.

Ia benar benar kagum dengan kemegahan madrasah ini, bahkan mulutnya terbuka lebar dengan pandangan keatas. Gedung megah yang lumayan tinggi dan kubah masjid emas yang terlihat menambah aesthetic madrasahnya. Sepertinya ia tidak salah sekolah karena ada tulisan Madrasah Aliyah Al Kalam di hadapannya.

Langsung saja ia tuntun sepedanya sembari menyebrang jalan, benar benar sangat ramai. Terlebih para siswa baru dengan seragam warna warni. Sepertinya ifah akan Mos hari ini, tanpa berpikir panjang ia menuntun sepeda menuju gerbang dan mencari parkiran.

"Subhanallah." gumamnya dalam hati.

Sayang sekali, langkahnya berjalan tidak singkron dengan matanya yang melirik kesana kemari menatap tepian tembok yang bertuliskan kaligrafi yang sangat indah.

Brukkk

Nasib buruk menghantui Ifah sepagi ini. Bahkan ia menabrak seseorang dengan sepeda bututnya.

---

Mohon maaf untuk chapter 2 sampai terakhir belum aku revisi, baiknya gimana ya? Coba kalian komen di pengumumanku atau chapter chapter selanjutnya.



Sabtu, 23 Oktober 2021
AP Al Kautsar-

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang