Pending*

492 39 10
                                    

Assalamu’alaikum readerku.

Gimana ada yang nunggu part ini dan part selanjutnya?
Vote ya biar author makin rajin nulis cerita ini. Makasih buat yang udah apresiasi cerita receh ini.

Udah yaa..  Happy reading buat yang baca.

----

"jujur gue seneng banget akhirnya lo bakal jadi adik ipar gue"ucap hanif sambil memegang pundak hanif dengan senyum tulus.

"siapa bang?"tanya ifah sambil mendongakan wajahnya kearah rosyid.

"Dia, Hanif Al hafidz. Hafidz Gyo Choi"batin rosyid melihat kearah ifah.

"hanifah? Lo ngga denger kita ngomong kan!"ucap rosyid menyangkal kata kata dalam hatinya.

"niatnya sih gitu tapi udah denger dari tadi bang,"ucap ifah sambil memposisikan duduk.

"yah ngga stres deh"ucap rosyid berpura pura sedih sambil mendekat kearah ifah.

"surprise kali"ujar hanif kemudian mendekat kearah ifah diikuti rosyid.

"hanif? Katanya ngga bisa jenguk?"tanya ifah kaget melihat kehadiran hanif. Apalagi dengan setelan kokonya yang pas dengan kulitnya yang pucat.

"urusan pondok udah selesai jadi aku kesini"jawab hanif sambil memegang sebuah kotak yang kemudian ia letakkan.

"ooh, udah lama?"ujar ifah bertanya pada hanif sambil sedikit tersenyum.

"lumayan sih"

"fah, kamu tidur lagi aja. Ini masih tengah malem"ujar rosyid sambil memegang pucuk kepalanya.

"iya bang, ifah pengin minum doang tadi"ujar ifah dengan tangan ingin menggapai gelas di nakas.

"nih! maaf ya aku ngga bawa apa apa"ucap hanif sambil memberikan gelas berisi air  kepada ifah.

"makasih, emang biasanya bawa?"ujar ifah  menerima gelas itu. Lalu meminumnya.


"ck, diledek lagi. Masih mending kamu dijenguk walaupun sibuk"ujar rosyid sambil terkekeh. Tapi yang diledek hanya menatap datar.

"Nih buat kamu"ujar hanif memberikan kotak berwarna hitam berukuran sedang dengan motif kaligrafi berwarna kuning

"jangan dibuka sebelum waktunya , besok kalau aku ajak kamu jalan baru dibuka"ucap hanif lagi. Sebuah senyum tersimpul di bibir lelaki itu. Ifah hanya menatap tak percaya pada hanif.

"ngajak jalan?"batin ifah seraya menatap wajah tampan hanif. Hatinya sangat senang saat ini. Bahkan mungkin jika tidak ada orang disini ifah akan loncat loncat kegirangan mendengar penuturan hanif.

"udah fah, jangan liatin calon tunanganmu kaya gitu. Kasihan nanti jadinya deg degan"ucap rosyid meledek.

"apaan sih bang. Orang ifah suka sama bajunya"jawab ifah menyangkal perkataan rosyid.  Diterima kotak pemberian Hanif. Ifah menahan semu merah yang mungkin kini memenuhi wajahnya.

"suka sama orangnya juga ngga papa kok"

-----o0o-----

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang