Four Boys

410 23 0
                                    

Happy reading guys... 

Maaf kalo banyak typo

Makasih buat kalian yang ngikutin dan baca cerita ini ya guys.

_____o0o_____

"Anjiir...  Ko ada cowo disini"ucap atun kaget dan reflek melepas tanganya dari ifah dan membuat ifah langsung jatuh kekasur.

"Astaghfirullah hal'azim atun...  Begonya dinantiin dong untung aja ifah jatuhnya kekasur coba kalo,-"ucap lina bertele tele.

"Lu siapa? Ko ada dikamar ifah?"tanya lina bingung dan terus menatap lee dari belakang.

Jangan jangan ifah mau kasih surprise ke kita kalau dia udah punya doi makanya ngajakin kita bawa doi kesini.

"Maaf, Saya minta kalian keluar dulu dari sini"ucap lelaki yang di maksud alias lee dengan nada datar.

"Elah ngapain kita keluar lu aja yang keluar"pekik atun tidak terima dan dihentikan oleh siti.

"Saya lebih berhak berada disini dari pada anda"ucap lee dengan tegas.

"Ya udah lah orang dia doinya yuk kita keluar"ucap siti.

"Jangan di apa apain ya ifah! Sampe kenapa napa gue bikin rica rica lu"ancam lina dan diikuti dengan siti yang sedikit tertawa.

gue gibeng sampe kiamat baru tau rasa lu

Setelah meletakkan ifah diposisi yang benar siti lina dan atun meninggalkan ifah. Sontak lee langsung mengunci pintu dan mendekat kearah ifah yang masih terlelap.

"Astaghfirullah fah, lu emang ya suka ngiri sama gue!"ucap lee melihat telur ayam putih bulat dikening ifah.

"Lu kalo ngga terima gue kaya gini ngga usah ikutan gini deh gue ribet kan harus ngompres lu juga"ucap lee lalu menyatukan rambutnya yang sudah panjang itu kebagian depan dan mengarahkannya ke telur puyuh itu agar segera sembuh.

"Makanya kalo bolos jangan bikin alasan sakit akhirnya sakit beneran kan"ucap lee yang kini berada sangat dekat dengan ifah bahkan ia bisa merasakan nafas ifah di pipinya. lee menempelkan rambutnya dan gosok gosokan pada telur puyuh itu.

"Emh...  "erang ifah sangat lirih membuat lee kaget dan langsung menjauhkan dirinya dari ifah.

"Ashxszkcmtzxs"erang ifah lalu melepas tangan lee dari mulutnya.

"Sssttt, udah diem jidat lu segede telor puyuh"ucap lee dan segera menyingkirkan dori dari samping ifah alias pasang jarak.

"Ih jangan dibikep dong"rengek ifah sambil memegang keningnya.

"Ashh...  Hmm..  Sakit"pekik ifah saat tanganya meraih telur puyuh itu lalu menangis.

Huft.

.

.

.

.

.

"Udah...  Nangisnya?"tanya lee saat ifah sudah berhenti menangis sepertinya.

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang