Bersama mu

212 17 11
                                    

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

.

.

.

Gimana, seneng Author Up lagi?

.

.

Absen dulu, malmingnya lagi pada ngapain nih?

.

.

Bisa tembus komennya ngga? 60 aja
Sabi lah ya

.

.

.

Kasih 🌈

.

.

Alhamdulillah,

Syukron Katsiron untuk 17,6k pembaca ^

Ngga nyangka, masih banyak yang ngikutin cerita ini..

Btw, cerita ini dibuat tahun 2019

Tahun 2021 bakal tamat, In Shaa Alloh.

Sorry, Author baru beli kuota tadi pagi dan nugas dulu mestinya... Huhu

Sumpah ini kemaleman, tapi demi kalian ngga papa deh. Seadanya dulu.

.

.

.

.

Happy reading, jangan lupa Vote nya ^

---o0o---

"Hanif?"

Lelaki itu berjingkrak kaget memegang dadanya, ia menengok ke sumber suara. Mengapa dia disini?

Seseorang yang memanggilnya berlari dengan semangat, menatapnya bersama senyuman yang ia perlihatkan. Wajah yang selama ini ia rindukan benar benar muncul, bak rembulan dimalam hari. Sesuatu yang gelap, perlahan terang.

Kedua insan itu, berada di sebuah taman dengan air mancur berada di tengah tengah. Taman bunga berbentuk lingkaran dengan berbagai tanaman begitu indah bagaikan surga.

"Lo ngapain disini?" tanya Hanif, tanpa menatap Ifah. Bahkan wajahnya kembali menatap air mancur di hadapannya.

"Ngga tau, tiba tiba aku ada disini. Terus aku lihat kamu, jadi aku samperin." balas ifah masih dengan posisi berdiri.

Ia menatap kakinya yang ia gesekkan di rerumputan seperti anak kecil, tangannya saling menggenggam dingin. Ia benar benar bahagia melihat sosok 'Hanif' yang benar benar dihadapannya sekarang.

Lelaki itu hanya mengangguk, tangannya menepuk nepuk kursi panjang disebelahnya memberikan isyarat ifah untuk duduk. Ifah segera menurutinya, ia ikut memandang air mancur yang indah itu. Tak ada percakapan, hanya ada bunyi air mancur dengan kolam lingkaran yang penuh air.

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang