~Pulang~

505 28 0
                                    

"Jangan cabut nyawaku!aku belum siap"ucap ifah. "beri aku kesempatan untuk memperbanyak amal dan memperbaiki sifat burukku Ya Allah" ucap ifa lagi sambil menekuk tubuhnya.

Sosok itu semakin mendekat dan mendekat samapai akhirnya sosok itu menyentuh ifa.

Sosok itu menjauhinya dan lampu kamarnya menjadi menyala. Ifah kaget ia langsung membuka selimutnya dan berbalik arah menuju lampu tersebut.

Tak ada seorangpun disana, ifa merasa ketakutan dan langsung berdzikir selama beberapa menit sampai ia teringat oleh hanif. Iya hanif dia bangkit dan dengan posisi duduk sekarang.

"Haniiiiiiiii....ffff  kaaamuuu dimanaaaa!!!!?"pekik ifa dengan rasa takut sangat kencang membuat koridor seluruh kamar anggrek mendengar suaranya.

"Apaan sih?"jawab hanif yang muncul bawah ranjangnya dengan posisi berdiri di dekat ranjang ifa.

Ifah langsung memeluknya dan menitihkan air matanya."Hanif...gue takut tadi ada malaikat mau ambil nyawa gue... Hm"ucap ifa.

Hanif yang kaget pun tak membalas pelukan ifah."btw,bukan muhrim jangan pake peluk pelukan"ucap hanif yang sedari tadi hanya mengangkat tanganya dan tak membalas pelukan ifah.

"Hm.. gue takut hanif"ucap ifah dengan tangis semakin deras dan membasahi kemeja hanif.

"sorry, lepasin dulu pelukan lo, gue takut dosa lo tambah banyak nanti gagal masuk surga deh"ucap hanif sedikit bercanda dan mengetahui bahwa ifa belum dalam alam bawah sadarnya.

"Astaghfirullah hal'azim"ucap ifah kaget karena mungkin nyawanya baru menyatu.

"Tuh kan"ucap hanif sambil kenggeleng gelengkan kepalanya.

"Maaf"

"Makanya pake kacamata"jawab hanif lalu mendudukan diri di samping ifah dan membuka kotak kacamatanya.

"Emang kenapa?tadi beneran ada malaikat lo ngga liat?"tanya ifah yang mengelap air matanya.

"Kapan lo dateng kesini?kok tiba tiba muncul dari bawah ranjang?"tanyanya lagi.

"Gue yang dateng tadi, bukan malaikat"ucap hanif sedikit senyum jahat.

"Gue ngga bermaksud nakut nakutin lo"ucap hanif lalu memberikan kacamatanya pada ifah.

"Gue juga ga bermaksud ngebaperin lo"jawab ifah lalu mengambil kacamata dari tangan hanif.

"Siapa yang baper he"ucap hanif lalu melepas jaketnya didekat meja.

"Tapi kenapa lo ngga bilang kalo dateng?" tanya ifah sambil mengenakan kacamatanya.

"Kan lo udah tidur ya gue diem aja lah"jawab hanif tanpa melihat ifah.

"Ngga ada bedanya tuh pake kacamata"ucap ifah setelah mengenakan kacamata.

"Lo jadi makin kembar ama gue"jawab hanif sengaja dan membuat ifa marah.

"Sorry ya jadi kembaranya ketos ogep kaya lo"jawab ifah ketus.

"Gue pergi nih"ucap hanif menuju pintu.

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang