Hari Menyebalkan 3

383 30 0
                                    

"hani...  Tunggu"pekik farhan mengejar ifah di pelataran perpus samping sanggar osis.

"Gue minta maaf yaaa...  Beneran gue ngga sengaja"sambung farhan saat mengetahui ifah berhenti didepanya.

"Lu ngga salah"lirih ifah dan segera meninggalkan farhan.

"gue yang salah"lirih hanif tiba tiba datang disebelah farhan.

"Eh, pak ketos"cengas farhan kaget disampingnya ada hanif yang menepuk pundak farhan.

"bang, dia marah sama gue"jelas farhan dengan muka murung.

"ntar gue bantu jelasin"jawab hanif menenangkan farhan.

"Makasih ya bang, gue balik kelas dulu"ucap farhan dan bersalaman dengan hanif lalu berlalu kecil menuju kelasnya.

"Oke"jawab hanif dan segera menuju kelasnya.

___o0o___

HANIFAH POV

Setelah kejadian menyedihkan bersama farhan itu Gue berlari menuju masjid sekolah iya itu tempat paling nyaman unyuk menenangkan hati yang murung. Gue bener bener kecewa sama farhan kenapa dia ngelakuin itu sama gue. Gue tau itu bukan sepenuhnya kesalahan farhan. Tapi.. Ah sudahlah.

Menyesal itu yang kurasakan sekarang pengin peluk mama sama papa dan ceritain semua yang gue rasain selama ini. Sayangnya mereka juga lagi berjuang dilain kota buat gue. Sekarang gue bingung mau ngungkapin ini sama siapa.

"Ya Allah, maafkan hamba.. Ampuni dosa hamba ya Allah"ucap ifah sambil menangis.

Beberapa saat gue menangis dan gue merasa hati ini udah enakan. Gue mengambil air wudhu dan segera melaksanakan shalat dhuha. Gue sempat berdo'a memohon yang terbaik untuk keluarga gue juga keselamatan gue selama disini bersama orang njagain gue.

"huft, lu harus kuat fah..  Dia ngga ngapa ngapain lu udah lupain.. "batin ifah sambil melipat mukena setelah ia kenakan shalat.

"kok jadi kangen hanif ya.." batin ifah sambil meletakkan mukena dan segera keluar masjid.

"inget lu kesana buat breefing bukan buat ketemu sama ketos ogep itu"ketusnya dalam hati sambil sedikit tersenyum jail sambil mengenakan sepatu dan segera menuju sanggar untuk breefing.

___o0o___

Setelah breefing ifah memustuskan untuk beri'tiqaf di mushala menjelang dhuhur. Kebetulan breefing kali ini lumayan panjang.

Selepas shalat dhuhur ifah tidak langsung pergi. Dia menunggu masjid sepi kemudian ia menatap langit langit masjid. Ifah bingung harus apa sekarang moodnya sudah hancur. Hari ini benar benar menyenalkan bagi ifah.

"pagi aja udah kesiangan shalat subuh, udah gitu aib nya diumbar umbar pas lagi tidur, tambah tambah kaget gara gara liat lee ganteng banget tapi pas nganter malah diketusin pas udah sampe sekolah malah ke gini...  Huft"batin ifah kecewa.

Saat merenung tiba tiba ifah di telepon oleh seseorang. "apaan si.. Pake telpon?!" ifah segera mengangkat telpon tersebut.

"... "

" Wa'alaikumsalam, masih"

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang