~first Day School~

1.7K 85 1
                                    

Brukkk

Nasib buruk menghantui Ifah sepagi ini. Bahkan ia menabrak seseorang dengan sepeda bututnya.

"Astaghfirullah." ujar ifah menyadari dirinya menabrak seseorang. Oh, tolong ternyata dia senior parahnya lagi dia laki laki.

Sayangnya, senior itu mengatakan hal yang sama dengan ucapan ifah tadi. Sama sama beristighfar, dengan pandangan yang saling menunduk ditengah keramaian.

Tidak sopan memang, ifah masih utuh berdiri dengan sepeda yang terjatuh. Berbeda dengan sang senior yang nyaris jatuh dengan lembaran kertas dan buku buku berukuran sedang yang jatuh.

"Maaf kak." lanjut ifah

"hm,udah ga usah di angkatin bukunya berat." balas senior itu. Dia terlihat berbisik sambil menata buku buku yang jatuh.

Ifah hanya mengangguk paham. Jika dilihat lihat mereka berdua nyaris sama, memakai masker dengan kacamata yang bertengger di hidung masing masing. Ifah melirik kearah senior yang tengah menata kembali kertasnya, baik sekali dia tidak memarahi ifah?

"udah tinggal aja, kelas 10 ada di atas. Lurus ikutin paving, belok kanan." ujar senior itu masih sibuk dengan kertasnya. Bahkan melirik kearah ifah pun tidak, sangat berbeda dengan kisah kisah wattpad yang ifah baca.

Dingin banget

"oh iya kak, Terimakasih. Sekali lagi saya mohon maaf ya ka-" belum selesai ifah bicara, senior itu meninggalkan ifah.

Buru buru ifah berlari bersama sepeda yang ia tuntun, kekesalan begitu ia rasakan. Bagaimana bisa senior itu meninggalkannya bahkan saat ia belum selesai meminta maaf. "Dasar sombong."


Tanpa berlama lama ia memarkirkan sepedanya dan berlari menuju kelasnya. Ia melirik benda yang melingkar ditangannya dengan jarum yang bergerak setiap detik. Koridor kelas sepuluh mulai terlihat buru buru ia mencari kelasnya sepuluh keagamaan 1.

Belum saja ia duduk di kursi, bel masuk sudah berbunyi.


Kring...

Langsung saja semua siswa kelas sepuluh berhamburan keluar untuk mengikuti kegiatan pagi ini, apalagi kalau bukan acara pembukaan mos. Namun ifah merasa dirinya baru saja duduk dan butuh istirahat selepas menaiki tangga dengan berlari tadi.


"Tunggu koridor sepi deh, takut banyak debu." batin ifah sembari memasukkan botol menimnya kedalam laci meja.

"Astagfirullah, Ngapain masih di situ de? Bukannya suruh keluar?" ifah menatap kearah pintu yang menampakkan sosok laki laki yang tengah berdiri.

---o0o--

Istirahat ke 2

"Eh kuy ke kantin baru yuk"kata lina sambil narik tangan gua. Marlina shinta anak jurusan olahraga temen ifah anaknya krempeng tapi makanya banyak.

"Lo ngga salah tanya begitu lin?lo habis ikut lomba makan nasi kucing lo ngga kenyang apa?"kata gue bercanda.

"Ampun makan apapun kalau belum habis seporsinya gue, gue tetep pengin makan tau"jawab lina dengan pipi gembulnya.

Together You [REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang