•4•

1.4K 38 2
                                    

XI IPA 2 hari ini kelas Emitila jam olahraga sedang berlangsung. Pak Jojo selaku guru olahraga mengajarkan materi basket. Memasukkan bola kedalam ring sebanyak 40 bagi perempuan dan 60 bagi laki-laki dala waktu 1 menit.

Kebanyakan mudah bagi laki-laki, mereka sudah sering bermain basket dan rata-rata mereka juga pemain basket baik di sekolah ataupun diluar sekolah.

Beda dengan para perempuan, 40 point sangat susah bagi mereka. Tidak bagi Emitila dan beberapa perempuan lain. Sangat mudah sekali, iya lah Emitila saja jago bermain basket.

"Baik anak-anak semua sudah, masih ada sisa waktu dua puluh menit sebelum istirahat, kalian masih bisa bermain basket. Jangan ada yang keluar lapangan sebelum jam istirahat, mengerti?" kata pak Jojo mengakhiri jam olahraga.

"Mengerti pak" ucap serempak murid kelas itu.

Setelah kepergian pak Jojo, mereka memilih tanding basket. Dibagi dua kubu yaitu kubu Emitila dan kubu Ertys. Pemainnya sih laki-laki semua hanya Emitila yang perempuan, tapi tidak masalah bagi mereka, toh hanya tanding main-main saja.

Pertandingan sengit, tim Emitila dan tim Ertys saling mengejar satu sama lain. Tapi saat menit terakhir, Emitila melempar bola dan masuk kedalam ring bersamaan dengan bel istirahat.

"Yeeahh" sorak kemenangan tim Emitila.

"Hoki doang lo mah" ucap Ertys ke Emitila.

"Udah kalah gak mau ngaku, cupu lo" sinisnya.

"Bodo amat. Udah yok kantin, heyes gue"

"Skuy lah.. Gue juga haus"

⚜⚜⚜

Emitila dan Ertys sekarang sudah berada di kantin. Emitila sedang duduk sembari bermain ponselnya menunggu Ertys yang sedang mengantri. Tiba-tiba seragam olahraganya terasa lengket dan dingin. Shit!

"Ups sorry.." ucap pelaku tanpa wajah berdosa sedikit pun.

Emitila bangkit dari duduknya, meminta penjelasan atas apa yang dia lalukan pada seragamnya. Tangannya mengepal kuat, matanya menatap tajam tiga perempuan didepannya itu.

"Maksud lo apa?!!"

"Kan gue udah bilang gak sengaja" ucap Clara dengan santainya.

"Lo kalo ada masalah sama gue ngomong, bukan kaya gini! Terus dengan gini lo pikir gue bakal tunduk sama lo bertiga? BIG NO!"

"He santun dong sama senior!" sentak Sakrin teman satu geng Clara.

"Junior aja belagu" tambah Ranti yang juga teman satu geng Clara itu.

Clara, Sakrin dan Ranti bisa dikatakan mereka adalah salah satu geng sekolah yang ngebet hitz, mengandalkan senioritas dengan cara membully adik kelas atau seangkatannya yang cupu dan tidak level dengan mereka.

"In your dream,Bitch!" ucap Emitila menentang. Tak ada aura ketakutan diwajah gadis itu. Bahkan kepalanya sudah menadah keatas menatap tajam kakak kelasnya itu.

"Baru junior lo udah ganjen sana-sini. Punya malu gak? Oh apa emang udah gatel? Sok cantik sendiri"

"Ck,ngaca? Lo ngomong gitu kaya lo paling bbener paling berkuasa, paling oke, paling cantik, paling pinter. Padahal? Cuih gak jauh sama kaya sampah"

The Bad Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang