•12•

827 30 0
                                    

Seminggu setelah kejadian waktu itu, Elvaron sudah sembuh dan kembali kepelukan orang tua kandungnya juga sudah kembali beraktifitas seperti biasa.

Namun yang sangat disayangkan adalah Emitila menjadi gadis yang pendiam. Pendiam bukan berarti kalem tetapi menjadi sosok yang cuek dan dingin. Tidak pernah menyahut jika mama dan Elvaron mengajaknya bicara.

Diluar rumah pun sama halnya. Menjadi anti sosial, masa bodoh dengan sekitar, mengucilkan diri, dan menjauhi teman sekaligus sahabatnya. Beberapa kali Elvaron dan kawan-kawan mengajak gadis itu bermain tapi selalu saja ditolak mentah-mentah.

"Emi tuh kenapa sih heran gue" tanya Ertys yang dibuat bingung akan kelakuan sahabatnya itu.

"Emang kita punya salah ya? Perasaan kita gak buat masalah deh.." tambah Riksin menyetujui pertanyaan Ertys.

"Dan lo juga ro.. Dulu aja yang dingin lo dan Emi yang ceria kenapa sekarang malah banding balik gini? Sewaktu lo sakit ada masalah? Gue inget-inget juga Emi gak pernah lagi ngunjungin lo malah mama nya yang dateng terus" ucap Leon.

Elvaron hanya bisa membuang napas panjang. Mungkin ia memang harus jujur dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada para sahabatnya ini.

"Jadi, gue sama dia itu sodara... Kembar malah" ucap Elvaron memulai ceritanya.

"What..." ucap kaget mereka bertiga "Kok bisa?" Lagi.

"Iya, orang tua kita cerai waktu kita umur dua tahun, hak asuh gue jatuh ditangan bokap dan gue dibawa bokap pergi jauh. Tiga tahun kemudian bokap meninggal, sehari sebelum meninggal bokap nitipin gue ke temennya yang sekarang jadi ortu angkat gue. Dan gue udah diceritain sama mama semenjak pertama kali Emi main kerumah"

"Jadi itu alesan lo gak pernah cuek sama sekali sama Emi?" tanya Ertys dan diangguki Elvaron.

"Jadi inisial A di akhir nama lo itu Ardianto?" tambah Riksin menanya lebih jelas lagi.

Lagi-lagi Elvaron mengangguk. "Iya.. Gue disuruh mama Ayu buat gak pake dulu nama Ardianto, katanya amanah bokap kandung"

"Ternyata dibalik orang pendiem itu banyak hal yang disembunyiin" ucap Leon seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo pembohong besar Ro" kata Ertys.

"Hanya karena lo yang bohongin dia, kita bertiga yang gak tau apa-apa malah kena imbasnya.." tambah Riksin.

"Maaf" ucap Elvaron dengan lirih, ia sangat menyesal dan merasa bersalah.

Leon bangkit dari duduknya, tangan kirinya menepuk pundak Elvaron untuk memberi kekuatan menghadapi masalah ini. "Kita jelasin baik-baik, walaupun udah telat gak masalah daripada gak sama sekali. Tenang kita dibelakang lo selalu support lo kapan pun lo butuh"

"Thanks" senyum tipis terukir jelas diwajah Elvaron yabg terlihat lesu.

⚜⚜⚜

Saat pulang sekolah, Elvaron berniat menemui kembarannya itu. Menunggu beberapa menit diparkiran sampai akhirnya yang ditunggu datang juga.

Melihat keberadaan Elvaron yang bersandar di mobilnya membuat Emi menjadi tambah jengkel dengan segera ia berjalan ke pintu kemudi namun tak kalah cepat Elvaron menghalanginya.

"APA LAGI SIH?!!" bentak gadis itu. Napasnya sudah memburu, dadanya naik turun menahan amarah yang siap meledak kapan saja.

"Gue mohon dengerin penjelasan gue.."

"APA YANG MAU DI JELASIN? APA!!!" menarik napas sebentar "MAU JELASIN KALAU LO UDAH BOHONGIN GUE IYA!?!"

"Bukan gitu.. Plis dengerin dulu" geram. Sesekali ia menahan kedua pundak gadis itu supaya tenang.

Gadis itu menghempas kasar kedua tangan milik Elvaron yang ada di bahunya. "LEPAS.. LO ITU BRENGSEK! LO TAU GAK HANCURNYA GUE HA! LO TAU GAK PERASAAN GUE?! LO ITU AN.."

"EMI STOP!" bentak Elvaron saat itu juga, membuat gadis didepannya itu terdiam seribu bahasa dan bulir air mata keluar dari pelupuk matanya.

Elvaron menyadari kesalahannya. Pemuda itu kembali menyesal. Kembali menambah masalah yang belum usai. Dalam hati ia mengumpati mulutnya yang tak bisa di kontrol seperti ini.


"Maaf em.. Gue gak bermaksud buat bentak lo.. Gue.. Gu.." sesal pemuda itu.

Emitila menepis tangan Elvaron. Menghapus kasar air matanya yang sudah membasahi pipinya menggunakan punggung tangan. "Bertahun-tahun kita temenan.. Hiks. Bukan sekedar temen, kita sahabatan lo tau sendiri.. Hiks..Gue selalu jujur sama lo sama yang laen juga.. Hiks.. Gue tau gue tuh buruk, gue bad, gue nakal, gue pembuat onar, gue tuh pembawa sial.. Tapi gue gak pernah ada niat buat bohongin lo atau yang laen"

"Lo tau gak gimana rasanya disaat lo rapuh dan lo butuh dukungan besar dari ibu lo sendiri tapi lo gak bisa dapetin itu? Disaat lo yang diutamakan tapi tiba-tiba gak ada angin gak ada hujan lo dibuang, lo disalahin atas semua masalah yang ada yang bahkan lo sendiri gak tau apa masalahnya.. Lo ngerasain gak? Gak kan? Jadi cukup Ro, gue gak peduli lagi apalagi sama orang yang udah bohongin gue.. Makasih.." ucap gadis itu lalu masuk kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan sekolah.

Elvaron menatap sendu kepergian kembarannya itu. Sebegitu susahkah untuk memperbaiki sebuah kesalahan? Sebegitu susahkah mendengarkan sedikit penjelasan?

Tak lama kemudian suara langkah kaki terdengar. Dilihat Gema sedang berjalan kearahnya tapi dengan tingkah yang seperti ketakutan mungkin menghindar.

Dengan segera Elvaron menghampirinya dan bukannya menyambut malah cowok itu hendak kabur ketakutan.

"Gem.. Gue gak akan ngapa-ngapain lo.." ucap Elvaron yang berusaha meyakinkan Gema.

Gema pun akhirnya diam, pikirannya sedikit lega sekarang. "Kenapa?"

"Bantu gue ya pliss.." pinta Elvaron yang sudah kehabisan cara untuk membujuk saudari-nya kembali seperti dulu.

"Bantu? Bantu apa?"

"Bantu gue buat bujuk Emi.. Cuma lo saat ini yang diajak bicara sama dia.. Gue tau lo deket sama dia.. Bantu gue ya pliss.."

"Ta..tapi gue.."

"Kali ini aja. Cuma lo harapan gue satu-satunya"

Gema tak tega melihat wajah dari Elvaron yang seakan telah kehabisan cara. Sangat menyedihkan, itu yang Gema lihat.

"Iya udah, gue juga gak mau dia jadi murung terus"

"Makasih ya" Senyum itu terbit, sangat lega dan iklas diwajah Elvaron saat mendapatkan persetujuan dari Gema.

"Jadi gue harus bantu gimana?"

"Besok tolong ajak dia pergi ke taman deket komplek, nanti gue sama mama nyusul" ucapnya dan diangguki Gema.

Setelahnya mereka pulang kerumah masing-masing.

⚜⚜⚜

The Bad Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang