•16•

763 29 0
                                    

Dua pintu besar berwarna putih tepat didepan mata kakak-beradik itu. Tiga menit lamanya mereka berdua hanya memandang pintu itu.

“Masuk gak?” tanya Elvaron memecah keheningan diantara mereka berdua.

“Masuk aja deh”

“Tapi gue gak mau, gimana?”

“Gausah nambah dosa deh lu. Jangan jadi anak durhaka, kita lupain masalah lama dan bikin lembaran baru bareng-bareng”

“Gue gak yakin, Em” cicit Elvaron sedikit gelisah.

“Udah ayo” ucap Emitila dengan yakin. Gadis itu mengawali untuk membuka pintu dan masuk kedalam rumahnya.

Kesan pertama yang ia lihat adalah sepi dan sedikit berantakan. Matanya berkeliling meneliti setiap sudut rumah, hingga akhirnya pandangannya jatuh ke wanita paruh baya yang tertidur disofa dengan keadaan yang acak-acakan.

“Ro, liat mama lo noh” tunjuk Emitila ke Elvaro yang berdiri disampingnya itu menggunakan dagunya.

Elvaron mengikuti arah yang ditunjuk dan ya benar sekali mamanya tertidur dengan wajah lelah. Ia menatap iba ke mamanya, sungguh ia tidak tega.

Mereka menghampiri mamanya yang tertidur sampai tidak terganggu karena kehadiran mereka. Menggoyang tubuh beliau dengan sangat pelan.

“Ma bangun..” pinta Emitila dengan pelan.

Natali lantas terbangun dari tidurnya. Yang ia lihat pertama kali adalah kedua anaknya. Sesekali ia mengerjapkan mata mencoba untuk percaya.

“Ka..kalian pulang?” ucap Natali tak percaya. Air matanya tak dapat terbendung lagi sudah lolos membasahi pipinya.

Natali memeluk rindu ke dua anaknya. Memeluk sangat erat seakan ia tak ingin kehilangan anaknya untuk kedua kalinya.

“Mama minta maaf.. Mama nyesel. Jangan tinggalin mama lagi, mama gak mau, mama sayang kalian, mama sayang kalian..”

“Kita gak ninggalin mama.. Aku minta maaf atas sikap kurang ajar aku ke mama kemarin” ucap Emitila sangat tulus dan menyesal.

“Varo juga minta maaf ninggalin mama”

Natali menggeleng-gelengkan kepalanya. Memegang pipi kedua anaknya “Ini bukan salah kalian. Mama yang salah, mama yang bohong. Kasih satu kali lagi kesempatan buat mama bisa bahagiain kalian dan ngerawat kalian”

Elvaron dan Emitila mengangguk setuju. Mereka akhirnya berpelukan kembali dan imajinasikan sendiri menurut kalian bagaimana.

⚜⚜⚜

Tok.. Tok.. Tok..

Entah sudah keberapa kali, Natali mengetuk kedua pintu kamar anaknya ini. Sekarang sudah jam tujuh lebih tapi kedua anaknya tidak segera bangun susah sekali.


TOK.. TOK.. TOK.. TOK..


“ARON ASTAGA! BANGUN INI UDAH SIANG!” Teriak Natali sudah tidak sabar lagi. Mengetok pintu berwarna grey dengan keras. Sama halnya seperti pintu black disebelahnya, pintu kamar Emitila.

“EMI! SEKOLAH! PRAWAN MOLOR TERUS!”

TOK.. TOK.. TOK.. TOK.. TOK..

Tak berselang lama terdengar suara teriakan dari kedua kamar tersebut. Akhirnta Natali dapat bernapas lega, perjuangannya tidak sia-sia.

The Bad Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang