Hari ini taehyung sudah mantap dengan keputusan yang telah diambilnya dalam beberapa hari belakangan ini.
Rasanya berat untuk melakukannya, namun itu adalah keharusan. Menyelesaikan semuanya dan hidup normal tanpa menyakiti satu sama lain.Ia tahu betul jika ini berat untuk irene dan untuknya. Ia khawatir jika irene akan melalukan sesuatu yang membahayakannya, namun disisi lain, ia harus benar-benar melepaskannya.
Maka dari itu,ia sengaja pulang lebih awal, ia tak langsung pulang kerumah melainkan ketempat yang sering ia kunjungi selain rumah dan kantor, yaitu apartemen bae joohyun atau irene.
Sesampainya didepan gedung apartemen tersebut, taehyung memandang atas, memandang jendela apartement milik irene dengan menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Anggap saja bahwa ini adalah cara yang tepat untuk mengumpulkan keberaniannya,ups tepatnya mengurangi ketegangan yang dialaminya.
Setelah dirasa cukup, ia berjalan menuju apartemen tersebut, dan memasuki liv yang kebetulan kosong. Tak lama kemudian ia telah sampai didepam pintu apartemen gadis cantik tersebut. Karena sudah hafal dengan sandi yang terpasang taehyung pun segera memencet beberapa digit angka dan tak lama setelahnya kunci terbuka. Dengan sedikit helaan nafas akhirnya tangannya terulur membuka pintu tersebut.
Seperti yang terakhir dilihatnya, ia melihat irene sedang berdiri menghadap jendela, melihat hiruk pikuk kota seoul dari ketinggian apartemennya. Entah sejak kapan itu menjadi hobi dari gadis cantik itu, taehyung juga tak tahu.
" kau datang tae? " kejut irene ketika melihat taehyung datang dengan tiba-tiba.
RINDU itulah yang irene rasakan saat ini. Ia menyambut kedatangan taehyungaaa yang sudah sepekan lebih tak dijumpai nya dengan memeluk erat dan menelusupkan wajahnya kedalam dada bidang taehyubg yang mungkin saja untuk yang terakhir kalinya.
Irene sedikit merasa aneh ketika pelukannya tak mendapatkan balasan, ia mendongakkan kepalanya melihat wajah tampan taehyung yang saat ini tak menunjukkan ekspresi apapun."kau tak memelukku juga te? Kau tak merindukanku? "
"....."
"aishh tae, kenapa kau diam. Menyebalkan sekali! "
" bb-bukan begitu joohyun-i, ada yang harus kita bicarakan. Mengenai hubungan kita! " jawab taehyung yang awalnya gugup menjadi sebuah penekanan diakhir kalimat.
" tunggu, apa kau lapar? Bagaimana jika kita makan dulu, aku akan memasakkan japchae untukmu. Bukankah japchae buatanku adalah favoritmu ?" Irene sengaja mengalihkan pembicaraan karena ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia tersenyum tetapi dihatinya ada rasa sakit yang tak tertahankan. Ingin menangis tapi tak boleh, karrna ini adalah konsekuensi yang harus diterimanya.
"Aniya, aku sudah makan, mari langsung kita bicarakan saja " jawab taehyung secara terang terangan.
"Why? Kau mau mengakhiri semua tentang kita? Why apa alasannya? "
"Karena ini adalah kesalahan"
"Teruslah seperti itu taehyung-ah, teruslah gunakan alasan bahwa ini adalah kesalahan , apakah kebahagiaanku juga kesalahan? " tangis irene sudah tak tertahan lagi. Ingin sekali ia melempar semua yang ada dihadapannya sekarang.
" Joohyun-ah, dengarkan aku, kebahagiaanmu bukanlah kesalahan. Kau masih bisa bahagia dengan berbagai cara, namun tidak dengan bersamaku. Kau cantik, pintar, akan sangat mudah menemukan pria yang mungkin lebih baik dariku. Mari kita akhiri semua, cobalah hidup dengan normal. Aku melakukan semua ini demi kebaikan kita. Agar tak ada lagi yang tersakiti setelah ini. Kuharap kau mengerti dengan apa yang aku harapkan" penjelasan panjang lebar taehyung dengan kedua tangan yang berada dibahu joohyun, seolah menguatkan joohyun.
"tidak tae, kau tak boleh mengakhiri ini semua, bukankah kau mencintaiku? "
" ne, aku mencintaimu, bahkan sangaat mencintaimu. Semua kulakukan agar kau juga hidup bahagia joohyun-ah" kini taehyung juga mulai mengeluarkan air matanya.
"tapi aku bahagia denganmu tae, aku rela berbagi waktu dengan istrimu, apa itu tak cukup tae" tangisan irene semakin menjadi membuat hati kecil taehyung terluka.
" aniya, joohyun-ah, dengarkan aku!" taehyung mengguncangkan bahu mungil irene
" sebenarnya kebahagiaanmu tidak berada ditanganku, kebahagiaanmu ada pada dirimu sendiri, hanya kau yang bisa membuat dirimu bahagia. Kau hanya perlu belajar,mencintai mereka yang juga mencintaimu, menerima keadaan sekitar yang belum kau rasakan. Ayolah joohyun-ah, kau pasti bisa"Irene memggelengkan kepalanya
" kumohon tae, jangan tinggalkan aku, aku berjanji tak akan menuntut waktu lebih padamu tae, kumohon jangan akhiri semua ini" permohonan irene demgan tangisnya yang menjadi membiat luka di hati kecil taehyung.
" maafkan aku joohyun-ah, aku tak bisa. kuharap kau bisa mengerti diriku. Hiduplah dengan sebaik mungkin. Jaga dirimu baik-baik, jamgan sampai sakit. Kumohon, jaga dirimu baik-baik" setelahnya taehyung pergi, semakin lama melihat irene menangis semakin tersayat hati taehyung. Kini taehyung tak memperdulikan lagi egonya, stelah memunggungi joohyun, air matanya keluar dengan begitu derasnya, melihat irene tersimpuh seperti tak memiliki kekuatan untuk berdiri. Namun ia tak bisa melakukannya, karena hal itu bisa menggagalkan keputusannya. Biarlah irene mengatai nya sebagai pria brengsek atau semacamnya. Ia tak peduli lagi, ini dilakukan ya demi kebaikannya dan juga joohyun.
Baru beberapa langkah setelah keluar dari apartemen joohyun, taehyung terhenti karena tangan irene yang emtah sejak kapan ia berdiri melingkar kuat diperutnya, seolah enggan melepaskannya."tetaplah disini taehyung-ah" permohonan irene dengan isak tangis yang membuat semua orang akan ikut menangis jika melihatnya.
"Maafkan aku joohyun-ah, aku tak bisa" jawab taehyung sembari melepaskan tangan irene yang melingkar diperutnya dengan pelan.
Dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Dalam langkah berat tersebut, percayalah bahwa taehyung sedang berusaha keras untuk tidak berhenti dan menoleh kebelakang melihat irene yang rapuh ini.
Joohyun kembali menangis dengan bersimpuh dilantai itu dengan segala rasa sakitnya melihat punggung pria yang dicintainya semakin menjauh, menjauh hingga tak terlihat lagi dri penglihatannya.
Kini joohyun menangis dengan sangat keras diluar apartemennya. Ia terus menangis tak peduli jika seseorang akan melihatnya. Menangis tanpa ada niat untuk berhenti. Hatinya terasa sesak karena pria yang dicintainya meninggalkannya. Ia tak bisa menerima alasan apapun untuk berpisah dengan taehyung,sekalipun untuk kebahagiaannya, karena baginya, taehyung adalah kebahagiaannya.
"Kenapa kau menangis? Apakah ini yang kau dapatkan dari aksi nekadmu itu? Hah sangat menyedihkan sekali" Ejek dari seorang pria tampan yang entah datang darimana yang membuat joohyun terkejut setelah melihat wajah pria tersebut.
"kk-kau? "
" ne, ini aku, KIM SEOKJIN" .
Yuhuu, update lagi 😁😁
Kira-kira ada apa ya dengan seokjin dan irene? Mau tahu? Tunggu di next part yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
S C E N E R Y
FanfictionHubungan seperti ini bukanlah hal yang wajar. Aku lelah, tapi aku juga mencintaimu. Aku ingin menyerah, tapi hatiku menolak untuk pergi. Tetapi, sampai kapanpun dunia tak akan berpihak padaku, karena hubungan ini tak seharusnya terjadi. #baejoohyun...