Hallo guys, apa kabar? Semoga kalian baik-baik aja.
Sebelum kita mulai, aku mau klarifikasi. Cerita ini bukan cerita kelanjutan dari Scenery. Melainkan cerita lain yang ku update disini khusus buat pembaca Scenery seperti yang aku bilang di author note part 14. Mungkin aja kalo aku nggak baca ulang aku bakal lupa. Karena aku kalo lagi gabut itu nulis, entah buat update atau untuk dibaca sendiri. Banyaak banget sampe aku bingung, itu yang ku maksud cerita yang mana. Trus kuputuskan untuk update ini.
Kuharap kalian suka, dan menikmati cerita ini.
Yuk cuss kita mulai.
Happy Reading
.
.
.'LIFE is LOVE'
Tak pernah Irene sangka, takdir membawanya kedalam kehidupan ini. Menjadi isteri dari Kim Taehyung yang berusia 4 tahun lebih muda darinya.
Seperti saat ini misalnya, melihat Taehyung yang tertidur pulas disebelahnya pun masih terasa seperti mimpi.
Taehyung yang menyebalkan, Taehyung yang seperti bocah , dan Taehyung yang pandai akting itu sekarang menjadi suaminya, lelaki tersayangnya.
Aigooo bagaimana bisa?
Ayo kita telusuri kisah mereka.
Semua itu berawal dari 30 menit yang menyebalkan. Hanya karena insiden tali sepatu yang terlepas tanpa sengaja.
Kala itu, tepatnya satu tahun yang lalu, keduanya sama-sama menaiki angkutan umum dari halte yang sama menuju ketempat yang sama pula. Masih teringat dengan jelas, saat itu Irene hampir terjatuh karena tak sengaja menginjak tali sepatunya yang lepas, sehingga tanpa sengaja menabrak Taehyung yang berdiri didepannya. Mungkin karena ini terjadi tiba-tiba, tak ayal mereka berdua sama-sama terjatuh. Dengan posisi Irene yang berada diatas Taehyung.
Malu, tentu saja.
Hal ini menjadi perhatian seluruh orang yang berada didalam bus, kecuali supir yang terus memperhatikan jalanan demi keselamatan penumpang.
Awalnya Irene meminta maaf karena merasa bersalah, lalu berterima kasih karena Taehyung membantunya berdiri, tapi tidak untuk setelahnya. Ketika mereka sudah duduk bersebelahan. Ternyata Taehyung punya mulut yang begitu aktif berbicara, Irene sempat tersenyum lalu mengangguk pada apa yang Taehyung katakan, tapi lama-kelamaan Irene menjadi sebal. Jujur saja, Irene lebih suka membaca buku atau mendengar lagu saat dalam perjalanan daripada mendengar curhatan panjang lebar yang tak tahu arahnya seperti ini. Ingin rasanya menghindar, tapi melihat kursi terdepan hingga paling belakang sudah kosong membuat Irene harus bertahan diposisi ini.
Ya Tuhan, jika diingat hal ini hanya akan mengundang gelak tawa dari Irene. Dimana ia kesal , tapi orang yang dihapannya itu terus mengoceh seperti orang tanpa beban.
Mungkin Irene masih akan terus mengenang momen-momen pertama mereka bertemu dulu jika Taehyung tidak bergerak dalam tidurnya. Tangan besar itu menjangkau Irene untuk didekapnya. Memicu jantung yang berdetak tak karuan. Sumpah, demi apapun , meski ini bukan pertama , kedua , ataupun ketiga kalinya Irene mendapatkan perlakuan semacam ini, tetap saja, debaran itu selalu ada setiap waktu.
Memandangi wajah tampan yang sedang memejam ini, membuat hati Irene menghangat seketika. Baginya, bisa memandangi wajah tampan dihadapannya ini, dan dalam jarak sedekat ini adalah sebuah kehormatan. Mendapat suami dambaan bagi seluruh wanita didunia juga sebuah nikmat Tuhan yang tak ternilai harganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S C E N E R Y
FanfictionHubungan seperti ini bukanlah hal yang wajar. Aku lelah, tapi aku juga mencintaimu. Aku ingin menyerah, tapi hatiku menolak untuk pergi. Tetapi, sampai kapanpun dunia tak akan berpihak padaku, karena hubungan ini tak seharusnya terjadi. #baejoohyun...