Hari ini kalian luar biasah bucinable.
Happy Reading
.
.
.
.Hari ini semua terasa hambar. Bahkan kue cokelat yang biasanya terasa manis dan membuat matanya berbinar terasa biasa saja saat ini. Karena apalagi jika bukan karena Taehyung.
Irene memang bersedih, tapi ia sadar, tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan dan kegundahan itu. Ia akan sedikit bersabar menunggu suaminya itu berbicara menjelaskan apa yang dirasanya mengganjal seharian ini, tapi mencoba biasa biasa saja juga sulit aat keadaan seperti ini.
Tentang kehamilannya? Tanpa sengaja ia mengabaikannya seharian ini, fokusnya terpecah oleh banyak hal.
"Maafkan eomma sayang, seharian ini eomma terkesan mengabaikanmu" ucap Irene sembari mengelus perutnya "..eomma tidak akan mengulanginya lagi, janji" kini Irene sedikit tersenyum walau terpaksa.
Irene meraih satu gelas susu yang disiapkan ahjumma tadi. Menenggaknya sampai habis tak tersisa. Lalu menaruhnya kembali. Entah kenapa ia merasa lelah hari ini, matanya juga terasa sedikit sayu karena kantuk, ia pun berjalan menuju kamar.
Tepat dua kali kakinya melangkah, Irene terhenti sebentar ketika mendengar suara mesin mobil yang mendekati halaman, dan dia sangat hafal itu. Itu mobil Taehyung.
Sebenarnya Irene ingin sekali membukakan pintu, tapi ingatan semalam seketika berputar bagaikan film dipikirannya. Untuk itu, ia hanya menghela nafas dan melanjutkan lagi langkahnya yang sempat tertunda. Hingga sampai kamar.
(ojo ditiru, bar minum disinggahne, ben ora dirubung semut😆)Sedangkan satu insan yang baru saja memasuki rumah mewahnya ini berjalan dengan sangat tergesa. Dia melangkah seolah waktu mengejarnya. Beberapa kali ia menoleh kanan dan kiri memeta ruangan memastikan dimana istrinya berada.
"Irene.." panggilnya , tapi ia tak mendapati jawaban sama sekali
"Sayang, kau dimana?" seperti tadi, ia tak mendapat jawaban lagi
Seperti itulah pria, ketika sedang mencari bukan usaha dulu, tapi nggembor dulu.
Taehyung berjalan kedapur, taman, ruang tengah, ia tak menemukan istrinya. Apa istrinya itu tidur siang? Jarang sekali.
Sebenarnya ragu, tapi ia harus mencobanya. Taehyung memasuki kamar yang sejak semalam tidak ia tempati. Ia bernafas lega ketika melihat wanitanya ada disana. Wanitanya yang sedang berbaring menghadap jendela.
Memang tak biasa, pertama, biasanya Irene tjdak pernah tidur siang . Kedua, Irene selalu terbangun ketika Taehyung membuka pintu kamar, selelah apapun dia . Ketiga, Irene jarang sekali tidur menghadap kejendela. Dan sepertinya Taehyung tahu penyebab keanehan tersebut. Untuk itu, ia datang untuk meluruskan segalanya .
Ia berjalan pelan, melepas jas yang ia kenakan lalu memenggantungkannya pada gantungan didepan lemari putih. Lalu mendekat kearah ranjang dan menaikinya, merangkak keatas hingga sampai dibelakang istrinya. Taehyung ikut berbaring. Tanpa permisi, pria itu menelusupkan tangannya diantara tangan dan perut sang istri, mendekatkan wajahnya pada leger bagian belakang sang istri meng hirup aroma vanilla wanitanya ini melalui ceruk leher.
"Aku tahu kau tidak tidur" ucapnya lirih "..ada hal yang harus kujelaskan" sambungnya
Irene tak bergerak, ia hanay memejam mata dan mendengar apa yang akan suaminya katakan.
"Berbaliklah, lihat aku sekarang, supaya kau tahu, sebetapa jujur aku sekarang" lirih Taehyung dengan nada sedikit memohon, tapi tetap saja, ia tak mendapat respon seperti yang dia inginkan.
"Baiklah, mungkin kau marah, kau sakit. Tapi aku juga sakit, seseorang yang telah kita percaya membuat rencana sefatal ini" Taehyung menghela nafas "..ini rencana Seulgi" tepat setelah Taehyung mengatakan itu, mata Irene terbuka sempurna. Seulgi? Wanita itu berymteman dengannya. Irene membalik badannya pelan, ia menatap Taehyung yang juga menatapnya "Kau tak percayakan? Aku juga, bahkan tanpa sepengetahuan kita, mereka ini kakak beradik, dan memang sudah menyusun rencana akan kehancuran kita" jelas Taehyung pada Irene. "Tentang semalam, aku benar-benar tak sadar apa yang terjadi. Jungkook mengendalikan semuanya. Ku tahu, sulit untuk percaya, tapi.." Taehyung menjeda mengambil telapak tangan Irene lalu menempatkannya pada pipinya "..tataplah mataku , cari kebohongan dalam mataku disetiap perkataan yang kuucapkan jika memang kau menemukannya". Irene benar-benar menatapnya , dan satu hal yang ia dapat simpulkan, Taehyung tidak berbohong. Pria itu tulus mengatakannya "..dari sekian banyak orang yang ingin menyakitimu, aku bukanlah salah satu dri mereka. Dan jika kau tersakiti karenaku, percayalah itu terjadi karena ketidaksengajaan"
Irene tersenyum, mengusap pipi suaminya lembut. Penjelasan sang suami tadi benar-benar menghangatkan hatinya. Hal mengganjal yang sejak tadi semalam seketika menghilang. Sesak dan denyutan nyerti dijantungnya juga seketika sirna tak tersisa. Lalu ia mengalungkan tangannya oada leher sang suami. Mengecup pelan bibir suaminya "terima kasih karena telah jujur terhadapku" ucapnya setelahnya dan menjawab senyuman manis dari sang suami.
"Aku juga akan mengatakan satu kenyataan Tae" Irene mengucapkan itu dengan wajah semringah, membuat Taehyung memgangkat kedua alisnya . Irene mengambil satu telapak tangan Taehyung, lalu membawanya menuju perut yang masih rata
"Disini, ada bayi kita"
Mung siji pesenku, ojo podo mati penasaran kepiye reaksine Taehyung😂
KAMU SEDANG MEMBACA
S C E N E R Y
FanfictionHubungan seperti ini bukanlah hal yang wajar. Aku lelah, tapi aku juga mencintaimu. Aku ingin menyerah, tapi hatiku menolak untuk pergi. Tetapi, sampai kapanpun dunia tak akan berpihak padaku, karena hubungan ini tak seharusnya terjadi. #baejoohyun...