" Sorry, kursi di sini kosong? gue bisa gabung gak? " ujar sebuah suara yang tiba – tiba saja mampir di gendang telinga ku saat ini dan membuat ku langsung tersentak kaget.
Sebenarnya suara orang itu cukup pelan dan tak terlalu mengagetkan ku. Tapi berhubung saat ini aku sedang duduk termenung dan melamun, aku cukup kaget dengan tegurannya itu yang di tujukan pada diri ku. Apalagi aku memang tidak sedang menunggu siapa - siapa saat ini.
Di tambah lagi saat ini aku sedang duduk sendirian, di cafe yang dulu sempat ku datangi bersama dengan mas Bejo, mas Juna, Reihan dan juga Dirga, saat kami semua membahas tentang cerita Reihan mengenai rahasia keluarganya.
" Eh? Lho? Mas Juna?! Kok mas ada di sini sih?! " seru ku begitu aku memandang sosok yang menegur ku.
Dan aku justru malah menemukan sosok mas Juna yang berdiri di hadapan ku, dan sedang memandang ke arah ku. Saat ini, ku lihat mas Juna yang sedang berdiri di hadapan ku memakai setelan jumper berlengan panjang yang berwarna hitam dengan celana jeans panjang dan berwarna biru malam.
" Hey Des. Elo apa kabar? " tanya mas Juna santai.
sapa mas Juna pada ku begitu dirinya duduk di kursi yang tepat berada di depan ku, dengan diri ku yang masih merasa sedikit syok karena melihat dirinya di sini saat ini. Aku memang mengetahui jika mas Juna akan kembali ke Pekanbaru dalam waktu dekat ini.
Tapi aku tak menyangka jika dirinya sudah berdiri di hadapan ku saat ini. Apalagi mas Juna sama sekali tak mengabari ku sebelumnya jika hari ini dirinya akan kembali ke Pekanbaru.
" Kok mas Juna bisa ada di sini? Kapan elo datang? Kenapa gak ngabarin dulu sih? " tanya ku memberondong mas Juna dengan semua pertanyaan yang terlintas di otak ku saat ini. Aku langsung saja bertanya pada dirinya yang saat ini duduk berhadapan dengan ku.
" Satu - satu dong Des nanyanya. Ampun deh ah. Lagian kan gue emang ada rencana buat balik ke Pekanbaru. Kan elo juga udah gue kasih tau kalo gue mau balik ke sini dalam waktu dekat ini? Gimana sih Des. Elo lupa gue mau balik ke sini? " sahut mas Juna pada diri ku.
" Tapi kok elo malah gak bilang - bilang sama gue, mas kalo balik hari ini juga? Elo kapan dateng dari Bandung? kenapa juga tiba – tiba aja udah nonggol di depan ku kayak sekarang gini. " tanya ku lagi memberikan pertanyaan yang bertubi tubi pada mas Juna yang baru saja selesai memesan menu untuk dirinya.
*****
" Baru aja kok gue sampe. Belum juga setengah jam nyampe. Begitu nganter tas gue ke rumah, gue langsung ke rumah elo. Rencananya sih gue mau ngasih surprise. Tapi katanya Dellon, elo lagi gak ada di rumah. Gue cuma ketemu Dellon sama nyokap elo aja tadi di rumah. Makanya gue sekarang ada di sini, di depan elo. " jelas mas Juna pada ku sembari dirinya menjawab pertanyaan ku tentang bagaimana dirinya bisa ada di sini dengan ku.
" Kan gue sama sekali gak ada bilang sama Dellon kalo gue mau ke sini. Kenapa elo bisa tau gue di sini mas? Orang rumah juga pasti gak ada yang tau gue ke mana hari ini. " ujar ku tetap bingung tak mengerti mengapa dirinya sudah ada di sini.
Aku tadi memang pamit dengan orang rumah saat aku pergi tadi. Namun aku tak bilang aku akan pergi ke mana dengan mamih, papih atau pun Dellon. Tapi entah kenapa, tiba – tiba saja mas Juna justru malah ada di sini di depan ku, mendatangi ku ke cafe ini dan menemukan aku duduk sendirian di sini.
" Dari pertama kali kita dateng ke cafe ini dulu, elo udah berapa kali ngajak yang lain buat ke sini. Jadinya ya gue simpulin aja kalo elo suka banget sama suasana di cafe ini. Makanya gue coba cari elo ke sini dulu. Siapa tau ada. Dan ternyata bener kan dugaan gue. Elo lagi ngelamun di sini sendirian. " sahut mas Juna dan membuat ku sempat terdiam sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)
Fanfiction~(TAMAT)~ Cerita yang berasal dari Web*toon dengan penulis adalah Felicia Huang. Saya hanya membuat fanfiction yang berdasarkan imajinasi saya sendiri. Bercerita tentang seorang gadis yang bernama Desyca Taniadi yang berhasil masuk kedalam karantin...