CHAPTER 17

1.1K 71 2
                                    

" Ada sebuah alasan kuat yang membuat kenapa Laoshi menerima job jadi Mentor tim OSN Fisika tahun ini, saat pak Zam menghubungi dan menawari Laoshi. Karena jujur saja, sebenarnya Laoshi ingin memastikan sesuatu yang Laoshi curigai, begitu Laoshi membaca biodata diri masing – masing dari kalian berlima. " ujar Laoshi akhirnya buka suara mengenai apa yang ingin di bicarakan olehnya, begitu Mas Bejo dan Reihan duduk di dekat kami di sofa yang berada tak jauh dari ranjang yang sedang di tempat oleh Dirga.

" Dan selama karantina OSN dan penyelenggaraan OSN kalian berlima berlangsung, Laoshi pun menyempatkan diri untuk mencuri – curi waktu untuk menyeledikinya. Begitu Laoshi memastikan apa yang Laoshi curigai, ternyata memang apa yang Laoshi curigai itu ternyata benar adanya. Dan masalah kecurigaan Laoshi ini berhubungan sangat erat dengan diri Dirga. " tambah Laoshi lagi sambil memandang ke arah kami berempat.

Kami berempat pun menatap Laoshi dengan pandangan bingung dan penuh dengan tanda tanya karena kami semua masih belum menangkap ke arah mana Laoshi bicara saat ini.

" apa maksud Laoshi? Kami berempat masih belum ngerti ke mana arah tujuan dari pembicaraan Laoshi sekarang. Memangnya ada apa sama dek Dirga yang jadi kecurigaan Laoshi? " Tanya mas Bejo kepada Laoshi yang kini duduk di hadapannya, sembari mengutarakan pemikiran kami berempat.

Dapat ku lihat keluarga Dirga dan Hyunbin serta pak Zam hanya berdiam diri sambil memandang Laoshi dan kami berempat secara bergantian tanpa mau ikut - ikutan menjelaskan apa yang di maksud oleh Laoshi tentang masalah Dirga.

Bahkan Dirga yang jadi bahasan dari Laoshi kali ini pun juga ikut - ikutan diam tanpa bicara apa - apa sama sekali dan hanya memandang ke arah kami berempat dengan tatapan yang tak bisa ku artikan.

" sebenarnya, Dirga adalah keponakan kandung Laoshi. " ujar Laoshi akhirnya menjelaskan pokok masalahnya dengan gamblang, setelah dirinya berdiam diri cukup lama.

Membuat kami sedikit penasaran karena menunggu dirinya untuk bicara dan buka suara. Ucapan Laoshi barusan langsung saja membuat kami semua membelalakkan mata tak percaya dengan apa yang Laoshi ucapkan.

" hah? "

" What? "

" Laoshi serius? " Tanya Reihan, mas Bejo dan aku serentak begitu mendengar ucapan Laoshi barusan. Kami bertiga refleks berseru tak percaya dengan ucapan Laoshi barusan.

Sedangkan mas Juna hanya berdiam diri walau aku tau dia sama kagetnya dengan kami bertiga. Mas Juna lebih bisa menguasai dirinya sehingga tidak ikut – ikutan refleks buka suara seperti kami bertiga yang langsung heboh begitu mendengar ucapan Laoshi.

" tolong jelasin maksud Laoshi apa. Saya kenal dengan keluarga Dirga sudah sejak lama, bahkan jauh lebih lama jika harus di bandingkan dengan Pak Zam dan Laoshi. Tapi kenapa tiba – tiba Laoshi bicara tentang suatu hal yang baru saya ketahui sekarang. Laoshi gak bercanda kan saat ini? " tanya mas Bejo tak percaya dengan apa yang di jelaskan oleh Laoshi.

Sangat jelas terlihat wajah bule mas Bejo yang kebingungan. Dirinya tidak bisa begitu saja percaya ucapan Laoshi yang mengatakan jika Dirga adalah keponakan kandung dirinya. Karena dirinya mengenal baik keluarga Dirga saat ini.

Tapi dirinya juga tau, jika salah satu mentor kami yang saat ini berada di hadapan kami berempat ini juga sedang tidak dalam keadaan yang bercanda. Apalagi untuk urusan seserius ini.

Dan juga mengingat jika memang mas Bejo cukup dekat dengan keluarga Dirga. Di tambah lagi dengan fakta bahwa Mas Bejo juga berteman cukup akrab dengan Koh Angga karena mereka sama – sama anak basket di Binusvi dan tergabung di komunitas basket di luar Binusvi sejak lama.

304 TH STUDY ROOM 01 (FAN FICT) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang